1

2.1K 230 10
                                    

Sooyoung bangkit dari duduknya dan menatap tak percaya pada dua orang paruh baya dihadapannya.

"Apa? Menikah? Jangan bercanda ayah."

"Sayangnya ayah tidak sedang bercanda saat ini."

Sahut Park Sang Hyun, ayah dari Sooyoung. Sementara wanita itu kembali membelalakkan matanya tak percaya dan mengalihkan pandangannya pada sang ibu, Han Sunhwa.

"Sayang, usiamu sudah 23 tahun. Dan ini sudah setahun sejak hubunganmu dan pria itu berakhir. Ibu rasa ini sudah saatnya mencari penggantinya."

"Ibu, aku tidak setua itu hingga aku harus menikah."

"Jadi babi ini akan menikah? Bagus! Jadi aku adalah pewaris perusahaan satu-satunya? Wah aku harus memberitahu teman-temanku."

"Park Jisung kemari kau!"

Teriak Sooyoung yang semakin jengkel karena mendengar ucapan adiknya.

"Kau bilang tidak tertarik menjalin hubungan dengan siapapun bukan? Maka ini hal yang bagus. Kau hanya perlu menjalani hidupmu sebagai seorang istri. Tak akan ada yang berubah. Sehun tak akan mengusik hidupmu."

"Sehun.."

"Pewaris tunggal Asian Group."

"Bukankah ia lumpuh karena mengalami kecelakaan?"

Sang Hyun mengangguk mantap menjawab pertanyaan Sooyoung sementara wanita itu semakin menatap tak percaya pada kedua orang tuanya kini.

"Jadi ayah ingin aku menikahi dia dan mengabdikan seluruh sisa hidupku untuk merawatnya? Yang benar saja!"

"Jadi kau tidak mau?"

"Tentu saja!"

"Maka pulau tak berpenghuni di seberang Jeju tak jadi kuwariskan padamu."

"A..apa? Pulau.."

"Pulau Sarang. Bukankah kau sangat menginginkannya?"

"Bagaimana bisa ayah melakukan ini padaku!"

"Pikirkan ini baik-baik anakku. Ayah melakukan ini semua juga demi kebaikanmu."

Ucap pria itu sebelum berlalu meninggalkan Sooyoung diikuti Sunhwa yang kini turut bangkit dari duduknya.

"Ibu.."

Sooyoung menatap sendu pada Sunhwa, memasang raut wajah memelas berharap mendapat belas kasih sang ibu. Namun yang dilakukan wanita itu hanya tersenyum dan mengusap lembut pundak Sooyoung.

"Ini adalah tawaran yang bagus sayang."

Ujar wanita itu kemudian berlalu meninggalkan Sooyoung yang menatapnya tak percaya.

-

Dan disinilah Sooyoung berada. Terduduk di ruang tamu kediaman keluarga Oh dengan diapit oleh kedua orang tuanya. Ia tampak cantik mengenakan dress selutut berwarna putih.

 Ia tampak cantik mengenakan dress selutut berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

Wanita itu tak henti-hentinya menatap kagum pada tiap sudut ruangan yang begitu megah.

(Cr : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

Walaupun ia terlahir dari keluarga konglomerat, rumahnya tidak bisa dibandingkan dengan rumah milik keluarga Asian Group.

"Park Sooyoung, perhatikan sikapmu nak."

Ucap Sunhwa setengah berbisik sembari melirik kearah wanita tua dihadapannya.

"Ayah, rumah ini benar-benar luar biasa. Apakah ayah bisa membuatkan satu untukku? Wah lihatlah ukiran di dinding yang begitu mendetail itu."

"Sayang.."

"Sekarang aku tau alasan ayah sebenarnya. Ayah menjualku kan?"

Bisik wanita itu membuatnya mendapat pukulan pelan di pundak oleh sang ibu.

"Apa maksudmu menjual? Perhatikan cara bicaramu sayang."

Bisik Sunhwa dengan senyumannya namun memberi tatapan mematikan pada Sooyoung membuat wanita itu terdiam seketika.

"Maaf membuat kalian lama menunggu. Cucuku sedang dalam perjalanan. Harap menunggu sebentar lagi."

"Kami baik-baik saja ketua Oh."

Sahut Sang Hyun tersenyum menanggapi pernyataan wanita yang berstatus sebagai nenek Sehun sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam Asian Groups.

Tak lama setelahnya terdengar derap langkah mendekat kearah ruang tamu. Seorang pria berjas hitam yang mendorong Sehun dengan kursi rodanya.

Sooyoung menoleh dan menatap pria dihadapannya beberapa saat. Tanpa ia sadari, bibirnya perlahan terbuka. Menatap kagum pada pemandangan dihadapannya.

"Wah.."

(Cr : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

~~~

Limitless [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang