"Sudah selesai."
Ujar Soo Jung setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sooyoung yang sedari tadi terduduk pun bangkit dan berjalan menuju standing mirror yang terletak tak jauh darinya.
Gadis itu memperhatikan penampilannya dengan seksama. Dengan mengenakan dress panjang berwarna hitam bermotif bunga-bunga serta rubber boots berwarna putih yang melengkapi penampilan Sooyoung. Gadis itu menghela nafas panjang sembari memperhatikan Soo Jung.
"Tidakkah ini terlalu berlebihan? Aku hanya menghadiri acara penggalangan dana."
"Seharusnya penampilan anda memang lebih sederhana dari ini. Tetapi ada pemberitahuan mendadak jika istri orang nomer satu di negeri ini akan turut hadir dalam acara."
"Istri nomer satu? Maksudmu VIP?"
Sooyoung menoleh ragu pada Soo Jung. Gadis itu mengerjap beberapa kali sementara Soo Jung hanya menanggapi dengan anggukan.
"Wah.."
Sooyoung kembali mengalihkan pandangannya pada cermin dihadapannya. Mencoba memeriksa apakah ada yang salah dengan penampilannya. Sementara Soo Jung mengambil langkah mendekat dan turut memperhatikan penampilan gadis itu.
"Tidak ada yang salah dengan penampilan anda nyonya. Percayalah, disana akan membuat anda tercengang begitu melihat bagaimana para nyonya besar berpenampilan."
Ucap Soo Jung berusaha meyakinkan Sooyoung dan disaat yang bersamaan pintu terbuka menampilkan sosok Jong In membuat raut wajah Sooyoung berubah seketika.
"Selamat pagi nyonya.."
Sapanya sembari membungkuk dalam. Sooyoung berdehem sejenak sebelum menjawab sapaan pria itu.
"Pagi. Dimana tasku?"
Tanya Sooyoung dan Soo Jung memberikan sebuah tas merk ternama milik Michael Kors berwarna biru pada gadis itu. Sooyoung segera berbalik, menatap Jong In sekilas sebelum melangkah mendahui.
Selepas kepergian Sooyoung, ponsel milik Soo Jung berdering membuat wanita itu buru-buru menjawab panggilannya begitu menyadari jika Sehun yang menghubungi.
"Bagaimana?"
"Nyonya sudah selesai dan sedang dalam perjalanan menuju acara."
"Apa kau mendandaninya dengan baik?"
"Anda bisa melihatnya melalui artikel dalam satu jam ke depan. Atau.."
"Atau?"
"Anda bisa turut hadir dalam acara."
Goda Soo Jung tersenyum tipis dari balik ponsel. Terdengar helaan nafas berat milik Sehun sebelum pria itu memutus sambungan telfonnya.
"Apa itu Sehun?"
"Ketua Kim, anda datang."
Sapa Soo Jung membungkuk memberi hormat.
"Tadinya aku ingin mengunjungi cucu menantuku. Tapi ternyata ia sedang pergi."
"Nyonya menghadiri acara donasi."
"Aku tau. Jadi apa yang baru saja menghubungimu adalah Sehun?"
"Ya. Tuan besar menanyakan perihal nyonya."
"Bagaimana hubungan mereka?"
"Itu.."
"Sepertinya aku sudah tau tanpa kau menjawabnya."
"Anda tidak perlu terlalu khawatir ketua. Ini hanya masalah waktu. Perlahan, tuan besar akan kembali seperti semula. Nyonya Park memiliki kepribadian yang baik dan ceria."
"Seperti Sejeong. Kau tau alasan mengapa aku memilih Sooyoung sejak awal saat kau memberi beberapa pilihan wanita? Karena ia mengingatkanku pada wanita itu."
"Anda benar."
"Setidaknya aku bersyukur Sehun memilihmu sebagai pendamping Sooyoung. Perlakukan ia dengan baik sebagaimana kau memperlakukan Sejeong."
"Baik."
Sahut Soo Jung tersenyum dan kembali membungkuk.
Sementara itu, situasi canggung menyelimuti mobil yang Jong In dan Sooyoung naiki. Gadis itu berusaha menetralisir rasa gugupnya dengan memainkan ponselnya walaupun yang sedari tadi ia lakukan hanyalah men-scroll layar ponselnya tanpa tujuan yang jelas.
"Apa anda baik-baik saja?"
Suara Jong In pada akhirnya membuat atensi Sooyoung teralihkan. Ia menatap pantulan wajah Jong In dari balik kaca kecil yang menggantung di sisi atas mobil.
"Anda terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang anda kenakan. Masih ada cukup waktu. Kita bisa kembali untuk anda agar berganti pakaian."
"Tidak usah."
Sahut Sooyoung ketus membuat Jong In kembali bungkam.
"Dari pada itu.."
Sooyoung menggantung kalimatnya membuat Jong In kembali mencuri pandang melalui cermin.
"Tidak. Lupakan."
Putus Sooyoung pada akhirnya. Tak lama kemudian, keduanya pun telah sampai di tempat acara. Jong In segera keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu untuk Sooyoung. Dan disaat yang bersamaan sinar flash kamera menyapa indera penglihatan Sooyoung.
Gadis itu diserbu oleh beberapa media yang meliput. Siapa yang tidak tertarik dengan kehadiran Sooyoung? Sejak menikah seminggu yang lalu dengan pewaris perusahaan besar sekelas Asian Grup, gadis berusia 23 tahun itu selalu menjadi perbincangan hangat di setiap media televisi baik dalam negeri maupun Asia.
Sooyoung menarik senyumnya. Menyapa beberapa orang yang memotretnya, tersenyum serta melambaikan tangan sebelum memutuskan untuk berjalan menuju lokasi acara.
Setibanya di tempat, gadis itu kembali dibuat tercengang dengan pemandangan dihadapannya. Benar apa yang dikatakan oleh sekertarisnya itu. Mereka yang hadir dalam acara ini berpenampilan tidak sesuai dengan tema acara. Mereka terkesan ingin memamerkan apa yang telah mereka miliki. Berpenampilan begitu mewah, mengenakan pakaian-pakaian dan aksesoris mahal milik brand ternama dunia.
"Anda baik-baik saja?"
"T..tentu."
Sahut Sooyoung menanggapi pertanyaan Jong In sebelum kembali melangkah menghampiri beberapa orang yang semenjak kehadirannya telah menjadikan Sooyoung sebagai pusat perhatian.
"Itu dia. Nyonya baru di Asian Grup."
"Wah dia tampak masih sangat belia."
"Apa yang membuatnya menjadi secantik itu?"
"Berlian tersembunyi milik Park Coorporation."
Bisik beberapa orang yang telah Sooyoung lewati. Gadis itu pun tersenyum dan sedikit membungkuk menyapa kerumunan orang dihadapannya.
"Halo."
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless [END]
Fanfiction{FANFICTION} Oh Sehun, pria 33 tahun yang hidup dengan masa lalu kelamnya. Menjalani kehidupan baru setelah pernikahannya dengan Park Sooyoung, gadis belia yang terpaut usia 10 tahun lebih muda darinya. Hubungan yang terjalin bukan atas dasar cinta...