"Apa ia belum menyentuh makanannya?"
Tanya Sehun yang kini memasuki rumahnya. Pria itu memutuskan untuk pulang lebih awal pagi ini.
"Tidak tuan."
Sahut Soojung dengan raut khawatirnya sementara Sehun menghela nafas pelan dan mengangguk mengerti. Ia bergegas menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, dilihatnya sang istri hanya terduduk di ranjang dengan bersandar pada bahu ranjang sembari mengusap perutnya pelan. Tatapan gadis itu begitu kosong.
"Sooyoung.."
Panggil Sehun yang kini berada di samping sang istri. Perlahan Sooyoung menoleh dan menatap pria yang kini memandangnya sendu.
"Sehun.."
"Mengapa kau belum makan?"
Bukannya menjawab, gadis itu hanya menunduk dan menggeleng pelan.
"Ayo makan. Aku akan menyuapimu."
"Ini semua kesalahanku kan?"
"Hm?"
"Karena aku tidak cukup baik."
"Tidak."
"Karena aku, salah satu anakku tidak bisa tumbuh dengan baik."
Gumam gadis itu dengan suara yang bergetar. Perlahan Sehun menggerakkan tangannya. Menyampirkan rambut Sooyoung yang menutupi wajah cantiknya.
"Ini bukan salahmu."
"Tidak. Ini memang salahku."
"Sooyoung.."
"Disaat salah satunya tumbuh dengan baik, mengapa anakku yang satunya lagi gagal berkembang? Mengapa hal itu bisa terjadi? Aku bahkan makan dengan porsi yang lebih. Memakan makanan bernutrisi. Aku meminum vitamin sesuai anjuran dokter. Aku banyak melakukan kegiatan yang mendukung untuh tumbuh kembang bayi-bayiku."
"Sooyoung, ini terjadi diluar kehendak kita. Ini bukan kesalahanmu."
"Mengapa? Apa yang membuatnya berhenti berkembang? Apa?"
Tangis gadis itu kembali pecah kini. Dua hari semenjak kedatangan mereka, yang Sooyoung lakukan hanya menangis. Tak banyak makan dan tidur. Tentu hal ini juga berdampak pada Sehun. Jika istrinya itu sudah menangis semalaman, maka ia akan turut terjaga. Menemani Sooyoung menangis dalam dekapannya.
Sehun perlahan mengusap lembut punggung Sooyoung dan menarik gadis itu ke dalam pelukannnya. Membiarkan ia menyandar di dada bidang pria itu dan menangis sejadi-jadinya.
"Ini bukan kesalahanmu. Hanya saja tuhan lebih menyayanginya. Kau dengar kata dokter? Jika bukan kembar parasit, kemungkinan bayi kita akan terlahir sebagai kembar siam. Dan itu akan lebih menyiksa bagi keduanya."
Ucap Sehun berusaha menenangkan Sooyoung. Pria itu perlahan melepas pelukannya. Menghapus air mata yang membasahi pipi tirus sang istri.
"Kau boleh bersedih. Itu hal yang wajar bagi kita. Aku tak akan melarangmu. Tapi kau harus makan dan istirahat yang cukup. Bukankah kau dan bayi tangguh kita juga butuh asupan nutrisi yang cukup?"
Ujarnya sembari membelai lembut kedua sisi wajah pucat Sooyoung. Dengan sisa-sisa isakan tangisnya, gadis itu pun mengangguk pelan. Membuat Sehun kembali tersenyum dan mengecup lama kening istrinya.
Ia meraih nampan yang terletak diatas nakas. Menyuapi Sooyoung yang tangisnya mulai mereka.-
"Bagaimana keadaannya? Apakah sudah membaik?"
"Ya ayah. Sooyoung sudah lebih tenang."
Sahut Sehun yang berbicara melalui ponsel dengan Sang Hyun. Ia mengalihkan pandangannya pada Sooyoung yang tertidur pulas di sampingnya.
"Di kehamilan pertamanya dan harus mengalami hal seperti ini adalah hal yang berat baginya. Dan aku tau ini juga berat bagimu. Tapi tolong kuatkan anakku. Hanya kau yang bisa aku andalkan saat ini."
"Baik."
Sahut Sehun sebelum sambungan telfon mereka berakhir. Pria itu kembali menatap sang istri. Membelainya lembut dan mengecup singkat bibir ceri Sooyoung.
"Kita akan baik-baik saja. Aku percaya itu."
Bisiknya di telinga sang istri kemudian menariknya ke dalam dekapannya. Kembali melayangkan kecupan lama di kening gadis itu. Memberi tepukan-tepukan ringan di punggung Sooyoung. Dapat Sehun rasakan jika istrinya itu kembali terisak kini. Menangis dalam tidurnya yang tak nyenyak.
Kian lama tangisnya makin jelas terdengar. Yang pria itu lakukan hanya mempererat pelukannya dan membiarkan Sooyoung menangis. Karena baginya, tak ada yang lebih baik selain menumpahkan tangis untuk sedikit mengurangi kesedihan dan duka yang dirasa.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless [END]
Fanfiction{FANFICTION} Oh Sehun, pria 33 tahun yang hidup dengan masa lalu kelamnya. Menjalani kehidupan baru setelah pernikahannya dengan Park Sooyoung, gadis belia yang terpaut usia 10 tahun lebih muda darinya. Hubungan yang terjalin bukan atas dasar cinta...