Kantin sangat ramai. Tentu saja karena sekarang sudah memasuki jam makan siang sekaligus waktu yang paling berharga usai mengikuti keseluruhan mata pelajaran yang menguras tenaga. Semua anak pun berhamburan ke setiap counter makanan untuk memesan makanan mereka. Meski ada pula yang membawa bekal dari rumah atau duduk di sana sekedar untuk berbincang-bincang tanpa berniat mengisi perut mereka.
Ditemani musik yang terdengar dari earphone-nya, Chalissa berjalan keluar dari barisan antrian counter yang menyediakan Chicken Katsu dengan saus kari. Menu makan siangnya itu sudah siap tersaji di atas nampan yang dibawanya sekarang, sedangkan asap mengepulnya mengantarkan aroma yang menggugah selera.
Mungkin, orang lain akan menatapnya aneh, sebab membiarkan telinganya tersumpal earphone padahal harusnya ia berbaur bersama teman-temannya yang lain. Tapi, Chalissa sendiri justru sudah tidak berniatan berteman dengan siapapun, atau paling tidak mencari teman baru lagi. Karena nyatanya, tidak ada juga yang bersedia untuk berteman dengan dirinya saat ini.
Tidak hanya karena kasusnya yang dianggap memalukan, tapi juga diperparah oleh keributannya bersama Agnia di kantin yang sama beberapa hari lalu. Gosip tentang Claudia sudah merebak ke semua angkatan. Dan sekarang, semua anak-anak di sekolah pun tidak berhenti mengolok-olok tentang kenyataan bahwa Kakaknya adalah wanita bayaran yang menjual diri demi mengincar harta pria kaya raya.
Bergegas, Chalissa mencari tempat duduk yang kosong dan akan sangat baik bila tempat duduk itu jauh dari keramaian. Namun, sayangnya, ia tidak bisa menemukan itu dimanapun. Hampir seluruh tempst duduk yang ada di seluruh penjuru kantin telah terisi semua. Termasuk juga tempat duduk di sudut kantin yang seharusnya menjadi spot paling cocok untuk dirinya.
"Gak kedapetan tempat, ya? Kasihan, deh. Mau gue cariin tempat, gak?"
Suara yang tiba-tiba muncul dari arah belakangnya menyebabkan Chalissa terdiam. Ia mengeratkan genggaman pada nampan makan siangnya, seraya berusaha menahan emosinya agar tidak terpancing. Tanpa berbiatan menjawab, Chalissa pun berpura-pura mencari tempat dengan melongokan kepalanya kesana kemari. Walaupun hasilnya tetap nihil, sebab ia tetap tidak bisa menemukan tempat kosong di sana.
Dan secara tiba-tiba, si pemilik suara yang tadi mengiterupsi dirinya, menubruk pundak milik Chalissa dengan cukup kencang. Sehingga ia yang sama sekali tidak mengetahui kalau akan diserang dari belakang pun, menjatuhkan nampan makan siangnya secara tidak sengaja. Sedangkan orang itu langsung berdiri di hadapan Chalissa dengan dua tangan yang bersedekap angkuh, disertai tatapan merendahkannya yang begitu memuakkan.
Saus kari yang ada di atas piring menyiprat mengenai wajah dan almamater Chalissa. Sedangkan Chicken Katsu dan juga nasinya bercecer kemana-mana. Air putih di dalam gelas pun otomatis tumpah dan membasahi lantai kantin yang pastinya akan semakin kotor bila terinjak oleh anak-anak yang lain. Dan tumpahnya nampan makan siang milik Chalissa itu, sukses menarik banyak pasang mata untuk kembali menujukan perhatian padanya.
"Oops! Sorry. Habisnya, gue tawarin, lu gak jawab-jawab, sih. Jadi, ya, gue senggol aja."
Mengakhiri ucapannya dengan tawa, Agnia lalu mendekati Chalissa. Namun, langkahnya yang tidak sengaja menginjak potongan Chicken Katsu milik mantan sahabatnya tersebut, membuatnya mencibir jijik. "Aduh, kotor, deh sepatu gue. Sama kayak Kakak lu, Sa."
Reflek, Chalissa pun membalas tatapan Agnia, "Apa maksud lu bawa-bawa Kakak gue?!"
"Kan, Kakak lu ngejual diri demi dapat uang. Ya, pastinya, Kakak lu itu ngerelain tubuhnya dipegang-pegang sama cowok yang bukan siapa-siapanya, kan? Wajar, dong, kalau gue bilang dia 'kotor'?" jelas Agnia tanpa merasa bersalah, sambil menahan tawanya yang hampir keluar lagi. Sedangkan kakinya, bukannya malah segera diangkat, justru bergerak semakin kuat untuk menginjak potongan Chicken Katsu yang harusnya menjadi makan siang Chalissa. Hingga menjadi pipih serta tentunya kotor dan tidak mungkin untuk Chalissa konsumsi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Sky [ C O M P L E T E ]
Random"Hai, Langit? Apa kabarmu hari ini?" Langit adalah salah satu hal favorit untuk seorang Claudia Issaura. Bagi gadis gempal itu, langit sangat menenangkan, indah, sekaligus mampu memberi kekuatan, untuk segala sesuatu yang sudah dilewatinya dan pasti...