:: Bab VI ::

1.2K 122 17
                                    

Sebuah mobil APV abu-abu berhenti tepat di tempat parkir yang disediakan di bagian basement hotel mewah tersebut seusai seorang petugas keamanan menunjukkan tempat khusus bagi panitia acara yang sedang diselenggarakan di sana. Lantas, satu persatu orang yang ada di dalam APV itu pun keluar, kemudian bergerak cepat untuk mengeluarkan barang-barang bawaan mereka dari dalam bagasi. Tas kamera besar, speaker, lighting, dan berbagai macam alat yang mendukung untuk proses peliputan acara besar malam ini dikeluarkan dari bagasi dan langsung diambil oleh orang-orang itu sesuai dengan tugas dan bagiannya masing-masing.

"Oke. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, di sini kita akan meliput acara yang sangat penting dan besar. Walau banyak stasiun televisi lain yang juga meliput acara ini, kalian harus bisa bekerja dengan profesional dan lebih baik dari mereka. Kalian-kalian ini adalah orang-orang terpilih, karena ini adalah permintaan langsung dari Pak Rektor. Saya harap, kalian bisa memberikan yang terbaik dan mampu membuat jurusan kita semakin maju lagi."

Pria berkepala plontos yang baru saja menutup pintu bagasi dan berbicara panjang lebar kepada ketujuh mahasiswa di hadapannya itu pun mengulas senyum lebar. Kemudian, tatapannya beralih pada satu-satunya mahasiswi di antara mereka semua, yang sekarang tampak kesulitan menenteng tas kamera yang lumayan besar sementara sebelah tangannya yang lain membawa sebuah tripod yang cukup panjang, "Nah, karena salah satu teman kalian ada yang tidak bisa hadir, jadi saya minta Claudia, adik tingkat kalian ini untuk menggantikannya. Saya ingin, karena kalian adalah seniornya Claudia, kalian bisa sekalian memberi pelajaran baru untuk dia, dan tolong awasi pekerjaannya dengan baik. Apa bisa dipahami?"

"Bisa, Pak."

"Ya, kalau begitu, ini name tag untuk kalian. Setelah ini kita akan langsung ke Ballroom-nya dan kalian bisa langsung stand-by di posisi masing-masing, atur alat-alatnya dengan baik, di tempat yang strategis supaya kita bisa mendapatkan hasil liputan yang bagus dan memuaskan," lanjut Pak Budi, seraya sibuk memberikan name tag ke masing-masing mahasiswa. Lantas, saat menyerahkan name tag milik Claudia yang pada bagian namanya terlihat dicoret, ia menyempatkan diri untuk menepuk pundak gadis gempal itu, "Saya tau kamu pasti bisa. Kalau ada yang tidak kamu mengerti, tanya saja sama mereka."

Claudia mengangguk pelan, sambil meraih name tag yang diulurkan Pak Budi kepadanya. Ia memperhatikan benda tersebut untuk sesaat, sebelum akhirnya mengalungkannya pada leher. Di dalam hatinya, Claudia tidak berhenti memanjatkan syukur.

Di tengah kebingungannya tadi, yang tidak tahu harus mencari uang untuk Chalissa kemana, tiba-tiba saja Pak Budi mengajaknya untuk ikut menjadi bagian dari perwakilan jurusannya. Mereka bertugas meliput pesta peresmian perusahaan stasiun televisi yang katanya milik ketua yayasan kampusnya, dan akan mendapat bayaran seselesainya nanti. Walaupun Claudia tidak bisa memungkiri kegugupannya karena ilmunya masih belum terlalu banyak untuk bisa terjun langsung dan secara mendadak ke lapangan seperti ini, ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia pasti bisa melakukannya.

Sepanjang perjalanan tadi, ia tidak bisa melepas pandangannya dari langit senja yang warnanya sangat cantik. Perpaduan jingga dan violet sore ini nampak begitu menenangkan, turut berhasil membuat Claudia merasa jauh lebih baik setelah terus menerus terperangkap dalam kecemasan yang berlebihan, takut-takut jika ia tidak bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Pak Budi, yang telah mempercayakan dirinya pada tugas besar ini. Untuk yang kesekian kali, hanya dengan memandangi langit, sukses memberikan kekuatan baru pada Claudia, juga seakang meyakinkan dirinya, kalau ia bisa bekerja dengan baik malam ini.

...

Ballroom hotel yang sangat amat luas serta megah itu sudah dihias dengan berbagai macam dekorasi yang mewah dan benar-benar cantik. Beberapa lampu kristal yang mahal menggantung dengan indah, guci-guci mahal yang terletak di beberapa sudut ruangan, juga banyak karangan bunga asli yang tidak hanya mempercantik tapi juga menambah keharuman ruangan tersebut. Sementara di setiap sisi-nya, terdapat beberapa meja panjang dan juga stand-stand kecil yang berguna untuk tempat menata makanan-makanan lezat yang akan disajikan selama pesta berlangsung.

Let Me Be Your Sky [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang