:: Bab XXIV ::

796 86 10
                                    

"Nilai kalian sudah saya tempel di mading fakultas yang ada di lobby. Silahkan di periksa masing-masing, dan selamat siang."

Sekeluarnya dosen perempuan tersebut, seluruh mahasiswa di dalam ruangan lekas memperebutkan celah untuk bisa keluar dari sana. Mereka berbondong-bondong berlari dari lantai dua ke lantai dasar atau lobby, dan sesegera mungkin menghampiri mading besar yang ada di dekat pintu keluar. Netra mereka bergerak lincah demi mencari nama sendiri-sendiri yang ditampilkan pada tabel di atas lembaran kertas itu.

Saling dorong mendorong pun tidak terelakkan, bahkan hampir saja mampu membuat papan mading itu terjatuh. Namun, hanya dalam sepersekian detik, mereka semua langsung membubarkan diri. Memberi akses pada Agnes beserta dua sahabat cantiknya yang datang paling terakhir dan hendak memeriksa hal serupa dengan yang mereka lakukan.

Keheningan menguasai atmosfer di sekeliling mereka untuk sesaat. Ada yang masih sibuk mencari nama dan nilai mereka dalam diam. Ada juga yang merasa penasaran berapakah nilai yang didapat oleh ketiga gadis paling cantik se-fakultas tersebut. Sampai akhirnya, pekikan nyaring Yesha pun, berhasil memecah itu semua hingga menarik mereka untuk memasang telinga baik-baik.

"What?! A+?! Kelompok kita dapet A+?!"

Agnes yang masih belum mampu menemukannya langsung menyelak posisi Yesha, dan fokus membaca nama yang tertera di hadapannya saat ini. Nama lengkap mereka bertiga berbaris ke bawah, sementara di sampingnya tertulis 'A+', tepat di dalam kolom nilai. Sontak, memancing kedua sudut bibir Agnes membentuk lengkungan yang cerah, sebelum akhirnya merangkul kedua sahabatnya yang lain.

"Woohoo! A+!" Lova berseru girang, disahuti tepuk tangan oleh beberapa teman sekelas mereka yang masih bertahan di sana. Namun, ada pula sebagian dari mereka yang nampak nyinyir dengan pencapaian yang telah berhasil ia beserta kelompoknya dapatkan.

"Gimana gak A+, narasumbernya aja gak main-main."

"Iya, ya. Kok, bisa mereka ngundang orang sesibuk Pak Bagaskara jadi narasumber mereka?"

"Gak mungkin disogok, deh, kayaknya. Tapi, ya... gak tau juga."

"Ck! Diem, deh, lu pada! Kalau iri, bilang!" hardik Lova sinis, begitu nyinyiran dari anak-anak yang iri dengan kelompoknya masuk ke dalam gendang telinga. Lantas, ketimbang emosinya terpancing lebih jauh, ia memilih menarik Agnes serta Yesha keluar dari kerumunan. Membicarakan kemana mereka akan merayakan hal ini pasti akan jauh lebih menyenangkan.

Sekian detik berselang, kerumunan di depan papan mading mulai menyurut. Bertepatan dengan kedatangan Claudia yang baru saja turun. Gadis gempal itu sebenarnya juga merasa penasaran dengan nilainya sejak beberapa saat lalu. Tapi, karena terlalu malas berdesak-desakan dengan temannya yang lain, atau mungkin tidak akan mendapatkan akses sama sekali, jadi ia memilih menahan diri untuk bergantian.

Bergerak cepat kedua bola mata Claudia untuk mencari namanya. Napasnya pun tanpa sadar tertahan, begitu gugup ingin mengetahui nilai yang dirinya dapatkan. Dan semua kegugupannya tersebut sirna, begitu 'Claudia Issaura' dengan keterangan nilai 'A+' di kolom sampingnya, berhasil Claudia temukan.

'Ah, syukurlah. Satu mata kuliah, terdeteksi aman, Cla. Congrats,' gumam Claudia, bermonolog pada dirinya sendiri. Helaan napas sarat akan kelegaan seketika keluar dari sela-sela bibir. Kebahagiaan terpancar jelas dari sorot matanya, juga mampu menarik bibirnya untuk mengulas sebuah senyum manis.

Tubuhnya kemudian berbalik, hendak pergi dari sana. Akan tetapi, belum sempat ia melangkah, sebuah tangan yang merangkul lehernya dengan kasar menghentikan segala niatannya. Mimik wajah penuh kebahagiaannya berubah tegang, sesaat setelah mengetahui siapa si pemilik tangan itu. Dan nyatanya, masih ada dua gadis cantik lain yang melingkari dirinya saat ini.

Let Me Be Your Sky [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang