Jung Jaehyun dan Lee Jeno

9.2K 1K 39
                                    

Rumah Singgah Jeno

Baik Jeno dan Jaehyun saat ini keduanya sama-sama diam membisu. Tidak ada percakapan jenis apapun yang keluar dari bibir mereka setelah tahu jika keduanya punya hubungan darah. Mereka berdua saat ini ada di balkon lantai dua, duduk diam tanpa bicara. Menikmati suasana tengah malam yang tenang.

Keduanya sama-sama tidak bisa tidur, pertemuan di balkon itu bukan rencana mereka tentu saja, kebetulan saja keduanya tak bisa tidur. Jeno memang tak bisa tidur, selain karena hal yang diberitahukan oleh Taeyong, dia juga tak bisa tidur karena tidak ada Jaemin di sampingnya.

"Jadi? Apa perlu aku memanggilmu paman?" tanya Jeno pada Jaehyun untuk memecah kesunyian diantara mereka.

"Aku rasa perlu, rasanya sangat asing dipanggil Tuan oleh orang yang ternyata adalah keponakanku sendiri." ujar Jaehyun disertai kekehan ringan.

"Kita tidak dekat karena memang kita tak pernah bertemu sebelumnya, keluargaku lebih dekat dengan keluarga Ayah, jadinya aku tak mengenal baik keluarga besar dari Ibu." ujar Jeno sembari menyesap coklat panas yang sengaja ia buat tadi untuk menemaninya.

"Aku dan Sae-ah memang tidak dekat, kami jarang bertemu juga, keluarga kami memang sangat tertutup satu sama lain." ujar Jaehyun. Jeno mengangguk paham.

"Tapi Jen, apa tidak ada rasa menyesal setelah kau membunuh pamanmu sendiri?" tanya Jaehyun, Jeno hanya menghembuskan nafas.

"Menyesal? Sama sekali tidak, tapi mungkin ibu akan kecewa padaku. Tapi setelah membunuh Pamanku sendiri, aku merasa tenang, dia sudah bagai mimpi burukku sejak lama. Makin menjadi setelah kedua orang tuaku meninggal, dan parahnya itu karena ulah keduanya." Jaehyun menatap Jeno yang kini nampak tenang meski tangannya mengepal.

"Apa mereka menyiksamu?" Jeno mengangguk.

"Aku tak akan menceritakan apa saja yang mereka lakukan, tapi satu hal yang ingin kuberitahukan adalah mereka memperlakukanku layaknya binatang, sudahlah paman, aku tak ingin membahasnya!" Jaehyun diam dan tak mengungkit masalah keluarga itu lagi.

"Mau Paman angkat jadi anak Paman tidak, Jen?" Jeno mengerjap kaget mendengar penuturan tiba-tiba Jaehyun.

"Tidak perlu paman, nanti margaku dan istriku ikut berubah Jung, aku sudah nyaman dengan marga Lee ku, dan lagi aku juga sudah punya hidupku sendiri." tolak Jeno setelah agak lama terdiam.

"Jeno"

"Iya?"

"Apa pekerjaanmu sekarang nyaman kau jalani?" Jeno mengangguk.

"Aku dan Jaemin sudah menekuni ini sejak lama, Paman. Jadi mau bagaimana lagi? Mundur pun belum waktunya bagi kami." jawab Jeno dengan santai.

"Kalau semisal kau berhenti dari pekerjaan ini, kau dan Jaemin mau bekerja apa?" tanya Jaehyun sekali lagi.

"Jaemin akan jadi guru TK, sedangkan aku mendirikan usahaku sendiri, cafe." jawab Jeno dengan sebuah senyum tipis terukir di sana.

"Kau ingin punya cafe?" Jeno mengangguk.

"Aku ingin punya cafe dimana aku dan Jaemin yang mengelolanya." jawab Jeno, kepalanya membayangkan masa depannya sendiri.

"Kau dan Jaemin sepertinya sudah hidup lama bersama ya?" Jeno mengangguk, pandangannya berubah sendu, senyumnya lenyap.

"Kami hidup berdua di negara orang, makan harus mencuri, tidur pun tidak pernah nyenyak, hidup kami diiringi cacian dan hinaan dari orang-orang juga, tapi hidup kami berubah setelah bertemu dengan Jaejoong hyung dan Changmin hyung. Jaemin hampir mati saat itu karena demam tinggi, aku tak tahu harus apa, aku menangis dan memintanya bersabar selagi aku mencari bantuan, dan disitulah aku bertemu dengan mereka. Sebagai balas budi kami pun ikut menjadi bagian dari mereka, hingga sekarang." Jeno paling tak suka mengingat masa lalunya yang tidak ada manis-manisnya, hidupnya dulu terasa manis karena dia bersama Jaemin.

[NOMIN] Their MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang