Xander dan Lysander

15.1K 1.6K 73
                                    

Jeno dan Jaemin tidak menghitung sudah berapa tahun keduanya hidup di bawah bimbingan lima orang dewasa yang telah begitu baik hati membantu mereka.

Semenjak Junsu mengatakan jika keduanya harus bekerja untuk mereka, kelimanya membawa Jeno dan Jaemin ke pusat pelatihan pasukan khusus. Di sana Jeno dan Jaemin digembleng habis-habisan. Keduanya dilatih banyak hal, karena mereka baru masuk dan masih bocah, mereka diajari berbagai macam bahasa, diajari menghitung, diajari mengutak-atik komputer dan bahasa pemograman, diajari cara menyusun strategi yang baik, diajari tata krama, diajari pelajaran-pelajaran umum seusia mereka dan level di atasnya, diajari olahraga dari renang, basket, voli, tenis, panahan, menembak, dan berkuda. Sejak mereka masuk, mereka digembleng staminanya, dilatih bela diri, dari karate, judo, taekwondo, muay thai, dan lainnya. Mereka ingin menyerah? Iya, mereka ingin, diawal, namun setelah ingat bagaimana kerasnya hidup mereka, dan bagaimana baiknya Jaejoong dan yang lain membantu mereka, membuat mereka mengalahkan rasa lelah mereka dan kembali berlatih dan belajar.

Masuk usia lima belas, Jaemin dan Jeno menjadi sepasang sahabat, bukan teman lagi. Semenjak mereka menjadi sahabat, tingkat kekompakkan mereka meningkat pesat. Kerja sama tim mereka bagus. Para pelatih mereka merasa kagum dengan kemajuan pesat keduanya. Bahkan Jaejoong dan lainnya merasa bangga akan kemajuan kedua anak tersebut. Di samping mereka belajar mengenai cara-cara menjadi anggota pasukan khusus yang hebat dan tangguh, mereka juga belajar hal lain. Seperti Jaemin belajar memotret dan mengedit foto juga video, belajar memasak, membuat kue-kue ringan, belajar bermain piano, dan belajar bahasa isyarat. Untuk Jeno di sisi lain dia belajar bermain gitar, belajar meng-hack tanpa meninggalkan jejak, belajar dan mengenali jenis-jenis bom juga bagaimana menjinakkannya.  Baik Jaemin dan Jeno keduanya tumbuh dengan baik, fisik dan mental mereka, membuat Jaejoong makin lega dan senang mengetahui fakta tersebut.

Jaemin dan Jeno juga mengikuti sekolah formal, setelah mendapatkan ijazah SD, mereka masuk ke jenjang SMP dan SMA. Di usia ke tujuh belas mereka menjadi sepasang kekasih. Mereka menjalani masa-masa sekolah tidak dengan begitu baik. Mereka menutup diri, dan hanya kemana-mana berdua, tak bisa dipisah. Mereka hanya mengikuti sekolah selama dua tahun, baik di SMP maupun SMA, membuat mereka lulus di usia yang masih muda, 16 tahun. Dan di kelulusan mereka pula, mereka mendapat nama kode resmi, Xander untuk Jeno dan Lysander untuk Jaemin.

Di usia ke-17 mereka resmi menjalani tugas pertama mereka, yaitu membawa komplotan pencuri permata ke meja hukum. Tugas pertama mereka berjalan baik, tapi tidak ditugas ketiga mereka. Jaemin dan Jeno mengalami perselisihan pendapat, dan pertengkaran internal, mereka lupa jika saat tugas tidak boleh membawa masalah pribadi ke lapangan, hari itu mereka melibatkan perasaan mereka saat bertugas, akibatnya Jaemin terluka, Jeno cidera, dan target mereka nyaris kabur jika tim Yunho tidak segera menanganinya. Di usia ke-17 pula kali pertama mereka mendapat teguran keras dan hukuman, diskorsing tidak mengikuti tugas selama sebulan, dan meminta keduanya untuk mengintrospeksi diri mereka masing-masing juga sekalian menyelesaikan masalah mereka.

Di usia ke-18 mereka memutuskan untuk break karena perdebatan mereka semakin menjadi. Mereka bahkan tidur terpisah. Awalnya Changmin tak menanggapi masalah keduanya serius, karena dia pikir, karena masih remaja jadi itu hal biasa, tapi tak tahunya, break yang dikata sementara ternyata berlangsung selama hampir 3 bulan. Beruntung kerja sama mereka masih bisa kompak, coba kalau tidak?

Changmin dan Junsu berhasil membuat keduanya kembali menjalin hubungan di bulan keempat. Dua bulan setelah mereka kembali menjalin hubungan, mereka mendapat julukan "Grim Reaper". Bukan tanpa alasan kenapa mereka berdua mendapat julukan itu, salah satu kelompok pasukan khusus berkhianat pada sumpah mereka, yakni menjalin hubungan kerja sama erat dengan kepolisian dan hakim. Mungkin jika hanya mengkhianati tidak ada masalah selain dikeluarkan itu saja, tapi para pengkhianat itu berusaha menghancurkan kelompok mereka, membuat Jaemin dan Jeno geram, tanpa ampun mereka mencari siapa-siapa saja yang terlibat, lalu menyeret mereka ke lapangan latihan dan menghabisi mereka dalam sekejap. Mata mereka berubah begitu dingin dan mengerikan. Jaejoong saja bahkan tak berani menatap mereka.

"Daripada membiarkan seekor lalat keluar dan memberitahu pada lalat-lalat lainnya, sebaiknya kita basmi saja di dalam, jadi kebusukannya hanya ada di dalam saja tidak harus sampai keluar." itu kata Jeno, dan sejak saat itu tak satu pun orang dari pasukan khusus itu berani berkhianat. Jika mereka ingin berkhianat, lebih baik memikirkan ulang daripada mati sia-sia di tangan Jaemin dan Jeno.

Di awal usia ke-19 mereka dikirim ke markas pasukan khusus di Korea bersama tim Jaejoong. Tepat sebelum mereka pergi, sebulan sebelumnya, Jaemin dan Jeno meresmikan hubungan mereka menjadi sepasang suami-'istri'. Ini dilakukan bukan tanpa alasan. Jeno tak ingin kehilangan Jaemin, begitu juga sebaliknya, selain itu juga karena dengan pernikahan bonding mereka jadi semakin kuat.

"Jika aku berkhianat padamu, hanya kau satu-satunya yang boleh membunuhku" itu sumpah Jeno pada Jaemin saat itu, dan Jaemin menggumamkan hal yang sama. Yang dimana intinya, hidup mereka akan berakhir di tangan orang yang mereka cintai dan sayangi jika memang suatu saat nanti kejadian tak mengenakkan terjadi. Tapi baik Jaemin dan Jeno berharap jika mereka akan selalu terus bersama selamanya, tanpa adanya unsur pengkhianatan.

Di usia ke-19, Jaemin dan Jeno memulai kuliah mereka di Korea. Di Neo University, kampus bergengsi di Korea, yang mencetak banyak orang-orang sukses. Di usia itu pula keduanya menjadi anggota khusus untuk membasmi kejahatan dunia gelap, dan penjahat kelas kakap.

Di semester pertama mereka kuliah belum ada yang menarik bagi mereka. Jeno mengambil teknik mesin, sedangkan Jaemin mengambil pendidikan guru usia dini. Dia mengambil itu karena dia memang suka anak-anak, jangan salah ya, kejam-kejam begini dia masih punya hati untuk anak-anak.

Masuk usia ke-20 mereka, keduanya mendapat kabar buruk, yakni markas mereka dulu di Boston, di bakar habis oleh 'oknum' dari dalam. 'Oknum' ini memanfaatkan keabsenan Jaemin dan Jeno lalu membakar habis markas tersebut, hingga akhirnya Inggris tak memiliki pasukan khusus yang menangani dunia gelap. Mereka hanya memiliki pasukan elit SAS dan beberapa badan hukum lainnya.

Sebenarnya Jaemin dan Jeno geram akan tindakan tersebut namun Jaejoong menahan mereka, lebih baik tidak usah ikut campur daripada terjadi masalah yang tidak diinginkan. Toh si pelaku akhirnya tewas juga karena saat pembakaran itu terjadi Yoochun pergi ke sana dan saat tahu siapa pelakunya dia membunuh 'oknum' tersebut.

Dan di usia ke-20 mereka inilah kisah perjalanan mereka dimulai.

.

.

.

-TBC 2-

*Up 2 chap ya

*Semoga kalian suka

*Vote dan komennya ditunggu~💚💚💚💚💚

[NOMIN] Their MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang