Rumah Singgah
Setelah dua hari tidak datang berkunjung ke rumah singgah dan membiarkan seniornya menggantikan tugasnya, Jeno datang kembali, sendirian tanpa Jaemin. Karena saat ini Jaemin sedang bergelung di atas tempat tidur karena perasaannya yang masih belum membaik.
"Jaejoong hyung terima kasih bantuannya, dua hari ini apa telah terjadi sesuatu?" tanya Jeno pada Jaejoong, saat ini keduanya ada di teras belakang.
"Hanya Tuan Seo dan Wong yang harus pergi mengecek perusahaan, Nyonya Jung yang ke rumah sakit, Nyonya Moon yang harus mengecek usaha restoran dan cafe miliknya. Hanya itu." Jeno mengangguk paham.
"Aku dengar kau memberangkatkan Hyunjin ke Jepang, ada alasan?" tanya Jaejoong ganti. Jeno tiba-tiba tertawa, dia jadi mengingat kejadian dua hari lalu dimana Hyunjin mengumpat kesal padanya karena merasa ditipu.
"Hyunjin lulus ujian dariku sih." jawab Jeno sembari menyesap tehnya.
"Kau bukannya sudah menyerahkan Hyunjin dan Changbin pada Bangchan? Kenapa kau mengujinya sendiri?" tanya Jaejoong.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa perlu mengeceknya, itu saja." ujar Jeno. Jaejoong masih diam tak memberi respon apapun, dia hanya menatap Jeno.
"Dia ternyata sangat hebat hyung, mungkin selama ini kenapa dia dan Changbin tidak ada peningkatan adalah karena ternyata agensi tidak cocok dengan mereka. Mereka berdua lebih cocok jadi agen tanpa label." Jaejoong akhirnya mengangguki ucapan Jeno.
"Jordan dan El- maksudku Kangin dan Minho mengatakan hal yang sama denganmu, aku rasa kau tak menyadarinya tapi ternyata kau sadar akan itu." Jeno terkekeh geli dan mengangguk.
"Hyung, aku baru ingat." Jaejoong melirik Jeno yang kini menatapnya serius.
"Kau- menjalin kerja sama dengan SS501 kan?" Jaejoong terdiam, dia terkejut bagaimana Jeno tahu tentang itu.
"Hyung?"
"Kau benar, aku dan Yunho menjalin kerja sama dengan mereka." Jeno menghembuskan nafas.
"Tuan Ahn jika tahu ini dia akan mengamuk, kau tau sendiri Tuan Ahn tidak akur dengan pimpinan SS501, Kim Hyunjoong." Jaejoong menghela nafas.
"Aku menjalin hubungan bukan tanpa alasan, aku dan Yunho butuh anggota luar untuk informan, dan mereka adalah orang-orang yang bekerja di bidang itu. Kami pun juga sudah memilih dengan hati-hati. Dan ada kontrak kerja, tidak sepertimu yang memang sudah menaruh kepercayaan besar pada Stray Kids, dan mereka juga sebaliknya, kami berbeda. Kami harus mengikat mereka dengan kontrak kerja, mengingat mereka adalah informan untuk segala kalangan." Jeno menghembuskan nafas dan mengangguk.
"Padahal kau bisa gabung dengan 2PM atau Nu'est, mereka lebih bisa dipercaya hyung." Jaejoong mengerjap.
"Kenapa aku tak kepikiran kepada mereka ya?" Jeno mendengus.
"Kau dan Yunho hyung kan sama-sama suka yang ribet." Jaejoong terkekeh malu.
"Terimakasih pujiannya."
"Itu bukan pujian!"
Jeno duduk di ruang tengah sembari membaca laporan yang dikirim oleh Felix lewat fax di ruang kerjanya. Rumah sedang sepi karena penghuninya meminta diantar pulang untuk mengambil keperluan mereka. Kecuali keluarga Na yang kini menghampirinya.
"Jeno" Jeno meletakkan berkas laporan dan menatap Yuta.
"Duduklah Tuan Na, katakan pada saya apa yang Anda inginkan?" Jeno berujar langsung, Yuta diikuti Winwin dan Renjun mengambil tempat di sofa panjang sebelah sofa tunggal yang diduduki Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] Their Mask
FanfictionDua anak yang hidup sebatang kara bersama, hanya bisa bergantung satu sama lain. Tumbuh dari sepasang teman hidup, menjadi sahabat sehidup semati, lalu sepasang kekasih, hingga suami-'istri' di usia muda, 19 tahun. Kisah hidup mereka yang keras memb...