RS Archie

10.3K 1.2K 133
                                    

RS Archie

Kepala Kang menggigiti kuku jarinya dan menatap ke arah pintu rumah sakit. Semua pasien yang masuk adalah orang-orang penting.

"Segera sediakan kamar VVIP untuk mereka semua!" titahnya yang segera dilakukan oleh para perawat. Tiga puluh setelah semua pasien masuk, di belakang mereka masuk sosok Jeno dan Jaemin. Kepala Kang memang tidak tahu bagaimana rupa Jeno tapi melihat aura keduanya, Kepala Kang yakin satu diantara mereka adalah Lee Jeno.

"Anda Kepala Kang?" tanya Jeno, yang diangguki langsung oleh Kepala Kang.

"Saya Kang Yoonsoo adalah kepala rumah sakit ini sejak Tuan Lee Taewoon memimpin rumah sakit ini." ujar Kepala Kang sopan, berusaha sopan sebenarnya dia lebih didominasi rasa takut.

"Saya Lee Jeno yang menelpon Anda tadi." Kepala Kang mengangguk.

'Sebenarnya tidak perlu dikenalkan, melihat auramu saja sudah kelihatan.'batin Kepala Kang sedikit emosi.

"Bagaimana dengan para pasien tadi?" tanya Jeno, Jaemin di samping suaminya mengamati dengan lamat-lamat isi rumah sakit.

"Sudah ditangani" jawab Kepala Kang, berharap jawabannya memuaskan Jeno.

"Kepala Kang, kenapa interior ini nampak sangat mahal?" tanya Jaemin tiba-tiba tanpa melihat Kepala Kang. Jeno yang tadi hanya menatap Kepala Kang beralih menatap sekitarnya.

"Maaf? Siapa kau?" tanya Kepala Kang dengan nada tak senang. Jeno mengernyit.

"Dia istriku, ada masalah?" Kepala Kang yang mendengarnya tersentak kaget. Jaemin yang tadi hanya mengamati sekitar kini melirik Kepala Kang dengan begitu dingin. Bahkan dia hanya melirik dari ekor matanya.

"M-Maafkan saya-" Jaemin memiringkan kepalanya dan berdecih.

"Aku rasa rumah sakit ini memang banyak 'kotorannya' Jeno. Bersihkan saja." Jeno mengangguk pelan. Jaemin mendekati sepasang anak dan ibu yang duduk tak jauh darinya.

"Anda kenapa tidak segera memanggil dokter? Putri Anda bahkan sudah sangat pucat." Bibi yang dia lihat menatapnya dengan lelah.

"Mereka meminta kami untuk menunggu, kami sudah menunggu sejak lusa kemarin. Saya sudah berusaha memanggil dokter atau perawat, namun mereka mengabaikan." Jaemin menatap Jeno.

"DOKTER DAN PERAWAT YANG DI SANA!" teriak Jaemin marah, cukup sudah hari ini kesabarannya sudah banyak diuji.

"Tuan jangan membuat kegaduhan" seorang kepala perawat mendekatinya dan menegurnya.

"Kenapa kalian mengabaikan pasien ini, hah?!" Kepala perawat yang tadi nampak tenang kini tiba-tiba menciut ketakutan.

"K-Kami masih sibuk, tempat ini sangat ra-"

"Sibuk? Sibuk menggosip di sebelah sana dan mengabaikan ada pasien yang butuh pertolongan? Segera urusi anak dari ibu ini." Jaemin memberi titah mutlak, kepala perawat tadi segera membawa ibu tadi.

"Kepala Kang!" Jaemin mendekati Jeno dan Kepala Kang lagi.

"Apa-apaan pelayanan rumah sakit ini, HAH?!" Jaemin nyaris saja menendang wanita di hadapannya itu.

"Kepala Kang, melihat pelayanan yang begitu buruk, saya pikir tak perlu menunggu besok, segera kumpulkan semua petinggi, kita adakan pertemuan." Wanita itu mengangguk kaku.

"T-Tapi Tuan Seo, Jung, Qian, Lee, Moon, dan Na sedang dirawat." ujar Kepala Kang.

"Jadi mereka juga petinggi rumah sakit, eh?" Kepala Kang mengangguk.

"Keadaan mereka tidak kritis, hanya luka ringan bisa untuk hadir, kalau menolak suruh anak  mereka yang datang. Yang kritis hanya Tuan dan Nyonya Na." Kepala Kang menatap Jeno takut-takut.

[NOMIN] Their MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang