Apartement
Jaemin hari ini bangun sangat siang, beruntungnya hari itu bukan hari kuliahnya. Suaminya benar-benar menggempurnya semalaman tanpa henti. Kalau nanti semisal ia hamil, salahkan saja suami tampannya.
Jaemin mengerang pelan, perlahan dia membuka matanya dan menemukan kondisinya yang memakai piyama kebesaran Jeno. Dia bangun dan meringis, bagian bawahnya sakit. Tapi dia tetap berusaha bangun, dengan langkah pelan dia keluar kamar, mencari keberadaan suaminya.
"Jeno" panggil Jaemin saat menemukan sosok suaminya sedang meminum air putih di dapur.
"Oh sayang, sudah bangun?" Jaemin mendekat dan segera memeluk tubuh sang suami dengan erat. Dia mendusalkan kepalanya di leher suaminya.
"Sakit" keluh Jaemin, Jeno terkekeh, dengan sekali gerakan dia mengangkat tubuh ringan sang istri dan membawanya ke ruang tengah. Dia memangku sang istri dan mengusap punggungnya pelan.
"Jeno, baru bangun? Sudah sarapan?" Jeno menggeleng.
"Belum, aku juga baru bangun, aku bangun lima belas menit lebih awal darimu sayang." Jaemin hanya mengangguk.
"Nono, Nana lapaarrr~" rengek Jaemin saat dia mendengar perutnya berbunyi. Jeno terkekeh dia meraih ponselnya yang semalam ia tinggal di meja ruang tengah.
"Aku pesankan, kau mau makan apa hm?" Jaemin menarik kepalanya dari ceruk leher suaminya lalu menunjukkan pose berpikir yang menggemaskan.
"Mau apa saja terserah Nono, pokoknya Nana makan!" Jeno tertawa mendengarnya, dia pun segera memesan makanan.
"Jeno"
"Hm?"
"Semalam kau mengeluarkan banyak di dalam, kalau semisal aku hamil, bagaimana?" Jeno mengusap pipi sang istri dan tersenyum.
"Kita akan berhenti jadi Grim dan hidup normal layaknya keluarga yang lain" Jaemin mengerjap sebelum akhirnya tersenyum.
"Jeno kau tau kalau aku sangat mencintaimu?" Jeno mengangguk.
"Aku pun begitu sayang" Jeno mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jaemin, ciuman lembut tanpa nafsu.
.
.
Baik Jeno dan Jaemin saat ini sedang berada di agensi untuk menemui Tuan Ahn dan TVXQ, membicarakan masalah Tuan Na dan circle NEO.
Jaemin ada digendongan Jeno, dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman di punggung Jeno.
"Turun ya? Tak sopan menemui Tuan Ahn dan Hyungdeul jika kau ada digendonganku." Jaemin cemberut mendengarnya tapi ia tetap menurut pada perkataan suaminya. Dengan dipapah Jeno, Jaemin masuk ke dalam ruangan Tuan Ahn bersama sang suami.
CKLEK
"Datang juga, hm?" Jeno nyengir mendengar sapaan Yoochun.
"Jaejoong hyyuuuungggg~" Jaemin mulai mendekati Jaejoong dan bergelayut manja pada senior yang sudah seperti kakak dan ayah untuknya.
"Nana" tegur Yunho, Jaemin nyengir mendengarnya. Jaemin dan Jeno berdiri di hadapan Tuan Ahn.
"Jadi? Laporan kalian?" Jeno menyampaikan apa saja yang sudah mereka kerjakan selama ini. Jaemin menambahkan jika dia dan orang tuanya sudah mulai bisa akur, dia bahkan mengatakan jika dia sedang berusaha berdamai dengan masa lalunya. Tuan Ahn dan TVXQ diam-diam tersenyum lega, mendengar dua anak asuh mereka sudah bisa mulai hidup dengan baik, sudah bisa mengatasi segala masalah mereka satu per satu.
"Tapi Tuan Ahn ada masalah" enam orang dewasa di sana menatap bingung Jeno.
"Masalah apa?" Tanya Junsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] Their Mask
FanfictionDua anak yang hidup sebatang kara bersama, hanya bisa bergantung satu sama lain. Tumbuh dari sepasang teman hidup, menjadi sahabat sehidup semati, lalu sepasang kekasih, hingga suami-'istri' di usia muda, 19 tahun. Kisah hidup mereka yang keras memb...