Taman Belakang
Jaemin dibuat tercengang dengan pertanyaan Renjun yang terasa telak mengenainya. Bahkan dia tak sadar jika ada sosok Haechan yang tidak sengaja mendengar pertanyaan Renjun pada Jaemin.
"A-Apa maksudmu, Renjun-ah?" Renjun menarik nafasnya perlahan dan menatap mata Jaemin.
"Jujur saja Jaemin, kau Na Jaemin kan? Sebelum margamu berubah Lee, kau kembaranku kan? Anak Na Yuta dan Na Sicheng?" Renjun mendesak Jaemin dengan pertanyaannya. Dia sudah tahu siapa sosok di hadapannya kini.
"Renjun-ah, jangan bicara omong kos-"
"JUJUR SAJA NA JAEMIN!" Haechan yang ada dibalik dinding tersentak kaget saat mendengar bentakan Renjun. Haechan masih diam di sana. Sedangkan Jaemin menunduk dengan tangan terkepal.
"Kalau iya... apa yang akan kau lakukan?" tanya Jaemin balik dengan mata menyorot tajam manik mata Renjun. Si mungil Na itu membekap mulutnya, matanya berair.
"K-Kenapa kau tidak mengaku, Na?" Jaemin diam.
"Nana!" Jaemin menatap Renjun geram.
"Kau tahu darimana jika kau Na Jaemin? Apa suamiku Lee Jeno?" Renjun menggeleng cepat.
"Bukan, tapi- dari-"
"Dariku, ada masalah Nana?" Jaemin dan Renjun segera menoleh dan menemukan Han Jisung berdiri tidak jauh darinya. Haechan dibalik dinding juga ikut terkesiap.
"Han... Jisung?" Han mengangguk. Jaemin menggeram, dia beranjak dari duduknya dan berjalan cepat ke arah Jisung lalu mencengkram kerah Han.
"Kau-! Berani sekali! Siapa yang memberimu perintah, HAH?!" Han yang merasa tercekik mencoba melepaskan tangan Jaemin, cengkraman orang yang sudah terlatih tidak bisa diremehkan, Han merasa benar-benar tercekik. Renjun yang panik berusaha melerai keduanya, sedangkan Haechan berlari masuk ke rumah. Dia masih tak percaya dengan informasi ini.
"Jadi, selama ini... Dia ada di dekat kami?" Lirih Haechan, wajahnya yang syok menjadi perhatian semua orang yang saat itu ada di dapur.
"Kamu kenapa ekspresinya kayak habis lihat hantu begitu, huh?" Haechan menatap Mark yang kini berdiri di hadapannya.
"Itu- Jaemin- aku-" mendengar nama Jaemin, Jeno segera menoleh pada si pemuda Lee yang merupakan kekasih sepupunya itu.
"Dia, Dia Na Jaemin! Dia Nana! Nana kita yang kita cari selama ini!" Haechan mengatakannya pada semua orang yang ada di dapur dan ruang makan saat itu, tanpa mengetahui keberadaan Jeno di sana.
"Haechan, kamu jangan bercanda ya? Jaemin mungkin punya nama yang sama dengan Na Jaemin kami, tapi mana mungkin dia Jaemin kami?" Winwin tidak ingin berharap lebih, namun beda Winwin beda Yuta, dia berharap itu benar.
"Tahu darimana kau?" tanya Yuta, mata kepala keluarga Na itu memicing tajam pada sosok Jeno yang diam saja.
"Renjun, dia tahu dari seseorang bernama Han Jisung." Jeno tersentak kaget, dia tidak tahu Han bisa seberani itu mengatakannya, dia memang memberitahu para Stray Kidz mengenai identitasnya dan Jaemin, tapi tidak pernah dia memberi izin pada mereka untuk memberi tahu orang lain.
'Christopher Bang perlu mendisiplinkan anggotanya lagi.' tangan Jeno terkepal, Jaemin bisa membunuhnya jik-
"TOLONG! Jaemin tidak mau melepaskan cengkramannya dari Han, dia bisa saja membunuhnya." Jeno segera melangkah keluar, Jaemin yang mengamuk bukan sesuatu yang mudah dijinakkan, bahkan Jeno terpaksa harus baku hantam dengan sang istri. Namun sebelum dia pergi dia menatap Renjun tajam.
"Kau yang menyebabkan semua ini, harusnya kau diam saja." Jeno berujar sebelum keluar dari dapur menuju halaman belakang.
"Lee Jaemin, berhenti!" Jaemin mengalihkan pandangannya dari Han ke Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] Their Mask
FanfictionDua anak yang hidup sebatang kara bersama, hanya bisa bergantung satu sama lain. Tumbuh dari sepasang teman hidup, menjadi sahabat sehidup semati, lalu sepasang kekasih, hingga suami-'istri' di usia muda, 19 tahun. Kisah hidup mereka yang keras memb...