8

224 40 6
                                    

"W-wooshin-ah..."

"Kyun? Ada apa?? Kau kenapa??"

"Hiks... Wooshin-ah... aku..."

"Kau dimana Kyun??" Tanya Wooseok panik.

"A-apartemen..."

"Diam dan tunggu disana. Jangan lakukan hal-hal bodoh. Aku akan segera kesana!"

Wooseok segera memutus panggilannya dan bergerak gelisah mencari taxi.

"Hey, ada apa?"

"Wei, maaf. Tapi aku harus pulang."

"Apa yang terjadi?"

"Changkyun... dia sedang dalam kondisi tidak baik. Aku harus pulang."

"Hey, hey, tenanglah." Jinhyuk memeluk Wooseok yang terlihat cemas bahkan sudah menangis. "Akan kuantar, tapi kau harus tenang."

"A-ayo Wei..."



***



"Changkyun!"

Wooseok segera menghampiri Changkyun. Sayangnya ia sedikit terlambat. Changkyun telah berhasil melukai dirinya sendiri.

"Sial!" Geramnya. Seingatnya ia telah membuang segala jenis benda tajam di apartemen mereka. Kenapa sekarang Changkyun bisa memiliki silet di tangannya?

Wooseok segera mengambil silet di tangan Changkyun dan membuangnya jauh-jauh.

"Sudah kukatakan jangan melakukan hal bodoh, Im Changkyun!!"

Changkyun menatap Wooseok dengan pandangan kosong membuat Wooseok menangis detik itu juga. Wooseok segera menarik tubuh lemas Changkyun ke dalam pelukannya.

"Wooshin-ah..." panggil Changkyun lemah.

"Ada apa hm?"

"Aku... ternyata selama ini, akulah orang ketiga dalam hubungan Mingyu."

"Apa yang kau katakan?"

"Mingyu... memiliki kekasih, jauh sebelum dia mengenalku. Aku... aku adalah pelampiasannya di saat ia jenuh dengan hubungannya... Ternyata akulah orang ketiga disini..."

Wooseok mengeratkan pelukannya. "Tidak Kyun... ini bukan salahmu jadi berhenti menyalahkan dirimu sendiri ya?"

Wooseok berusaha menangkan Changkyun. Wooseok tahu bahwa saat ini Changkyun sangat rapuh meskipun lelaki mungil itu tidak menangis sama sekali. Wooseok terus memeluk Changkyun hingga sahabatnya itu jatuh tertidur di dalam pelukannya.

Dengan telaten Wooseok memindahkan Changkyun ke atas kasur, kemudian mencari handuk dan juga air hangat untuk membersihkan luka Changkyun.

"Bagaimana keadaannya?"

Ah, Wooseok bahkan melupakan keberadaan Jinhyuk.

Wooseok tersenyum lemah. "Dia melakukannya lagi."

"Melakukan... apa?"

"Maaf, tapi aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Lebih baik kau pulang. Untuk besok... aku akan bicara pada boss untuk mencarikan tour guide pengganti-"

"Tidak perlu. Aku tidak masalah dengan itu. Aku akan menunggumu."

"Wei..."

Jinhyuk tersenyum menenangkan kemudian mengusap puncak kepala Wooseok. "Selesaikan urusanmu tapi ingatlah untuk menjaga kesehatanmu, mengerti?"

"Eum... terima kasih."

"Baiklah. Aku pergi dulu. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu."

"Baiklah, hati-hati. Maaf tidak bisa mengantarmu."

"Tidak apa. Sampai jumpa."

"Ya, sampai jumpa."

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now