16

216 37 12
                                    

Tidak terasa masa kerja Changkyun sebagai tour guide pribadi Jooheon telah mencapai hari terakhir.

Dan entah kenapa Changkyun merasa tidak rela jika semuanya harus berakhir secepat ini.

Changkyun menghela nafas pelan. "Sadarlah Kyun. Sadarlah."

Menepuk pipinya, Changkyun menguatkan hatinya untuk melakukan pekerjaannya hari ini.

"Setelah ini kami tidak akan bertemu lagi dan ya... aku pasti bisa melupakannya. Pasti..."

Namun kenapa Changkyun tidak bisa menahan air matanya?







***






Jooheon menyadari bahwa hari ini Changkyun menjadi lebih pendiam dari biasanya namun entah karena apa.

"Kau kenapa?"

"Huh? Kenapa apanya?" Tanya Changkyun balik.

"Kau... lebih pendiam hari ini. Ada masalah?"

Changkyun menghela nafas kemudian menggeleng pelan.  "Hanya sedikit lelah. Bukan masalah besar."

Jooheon mengerutkan keningnya. "Kau yakin?"

"Heum..."

Jooheon membiarkan Changkyun berjalan mendahuluinya namun detik berikutnya, Jooheon mengejar, membalik tubuh Changkyun dan menariknya ke dalam dekapannya.

"Katakan padaku jika kau memiliki masalah." Ucap Jooheon sambil mengusap lembut punggung Changkyun, sesuatu yang tidak pernah Jooheon lakukan sebelumnya. "Jangan memendamnya sendirian dan berakhir melukai dirimu sendiri."

Changkyun menyamankan diri di dalam dekapan hangat Jooheon, namun tidak dapat mencegah air mata yang mengalir melalui sudut matanya.

"Hiks... b-bagaimana jika kukatakan bahwa masalahku adalah kau?"

"Aku?" Jooheon mengendurkan pelukannya kemudian memundurkan tubuhnya agar dapat menatap wajah Changkyun. "Ada apa denganku?"

"S-setelah ini... bagaimana caranya aku bisa menemuimu? Hiks... bagaimana kalau aku merindukanmu??"

Tangisan Changkyun semakin deras sedangkan Jooheon berusaha menahan senyumnya.

Terlalu menggemaskan...

"Kenapa kau berpikir jika semua ini selesai kita tidai bisa bertemu? Kita masih bisa bertemu. Kapanpun... kapanpun kau ingin bertemu, aku akan datang padamu."

Changkyun menatap Jooheon dengan mata dan hidungnya yang memerah.

"B-benarkah? Hiks... benar kita masih bisa bertemu?"

Jooheon tersenyum, kemudian menggunakan ibu jarinya untuk mengusap lembut air mata Changkyun.

"Tentu saja. Aku akan menemuimu. Sejauh apapun jarak kita nanti, aku pasti akan datang menemuimu."

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now