"Changkyun, ibu-"
"Tidak! Jangan mendekat!"
Changkyun menggelengkan kepalanya kuat sambil mengambil langkah mundur, mengabaikan panggilan wanita paruh baya di hadapannya.
"Kyun, sayang. Maafkan ibu nak..."
"Tidak... Tidak!" Changkyun memberanikan diri menatap sang ibu dengan tatapan penuh kekecewaan. "Anda sudah membuangku bertahun-tahun yang lalu! Lantas atas hak apa anda mengaku sebagai ibuku??"
Wanita itu menangis. Ia akui, ia salah dulu karena menolak membawa Changkyun hanya karena alasan ekonomi dan membiarkan hak asuh Changkyun jatuh pada mantan suaminya.
"Satu hal yang perlu anda ketahui dan anda ingat. Aku, Im Changkyun, adalah yatim piatu yang tidak memiliki orang tua!"
Changkyun berbalik, melangkah tergesa, kemanapun, asal ia bisa menjauh dari wanita yang telah melahirkannya.
Sekaligus wanita yang telah membuangnya.
"Kyun!"
"Ibu!"
Seorang gadis menghampiri wanita itu dan memeluknya. "Kenapa ibu menangis??"
"S-sohye-ya... ibu... menemukan adikmu."
***
"Kenapa kau buru-buru ingin keluar dari rumah sakit Kyun?"
"Kyun?"
Wooseok menoleh dan mendapati Changkyun yang menatap ke depan dengan pandangan kosong.
Wooseok akhirnya memilih untuk diam, fokus pada jalanan dan memutuskan akan menanyai sahabatnya itu ketika mereka telah tiba di apartemen mereka.
"Wooshin-ah..." panggil Changkyun ketika mereka tiba di apartemen.
"Hm? Ada apa Kyun?"
"Dia... kembali Shin... wanita itu..."
Wooseok menghela nafas kemudian menarik Changkyun untuk duduk di atas sofa sambil menggenggam tangannya.
"Ceritakan perlahan-lahan Kyun."
"Ibuku... dia kembali."
Wooseok terdiam, membiarkan Changkyun untuk melanjutkan ceritanya.
"Kupikir setelah melihatnya baik-baik saja, aku akan bahagia. S-setidaknya ibuku bisa hidup dengan baik, t-tapi ternyata aku tidak bisa Shin. Aku tidak bisa..."
"B-bagaimana bisa... dia terlihat baik-baik saja setelah menelantarkan putranya? Bagaimana bisa dia hidup dengan baik sementara aku harus hidup dengan penuh kesulitan tanpa orang tua yang mendampingiku! Bagaimana-"
Wooseok menarik Changkyun ke dalam pelukannya, membiarkan sahabatnya itu menangis meraung.
"Tenanglah Kyun... tenanglah... Aku ada disini."
"Aku membencinya Shin... Aku membencinya! Tapi kenapa aku begitu merindukannya?"
Changkyun terus saja menangis di pelukan Wooseok yang hanya bisa mengusap lembut punggung sempit sahabatnya itu, di dalam hati mendoakan agar sahabatnya ini cepat menemukan kebahagiaannya.
YOU ARE READING
Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔
FanfictionPatah hati tidak akan mengganggu pekerjaan seorang Tour Guide sepertiku!