25

205 36 14
                                    

Changkyun mengerjapkan matanya perlahan dan merasa tangannya kebas. Baru saja hendak menggerakkan tangannya, Changkyun menyadari seseorang sedang menggenggam erat tangannya. Changkyun menoleh dan mendapati Jooheon yang tertidur sambil menggenggam tangannya.

Memiringkan tubuhnya perlahan, Changkyun memandangi wajah Jooheon yang terlelap di atas kasur.

Kasur?

Ah, sepertinya Jooheon meminta kasur tambahan untuk diletekkan tepat di samping kasur Changkyun.

Tangan Changkyun terulur dengan susah payah, mengusap lembut pipi Jooheon, membuat lelaki Lee itu perlahan membuka matanya.

"Maaf..." adalah kata pertama yang Jooheon ucapkan. "Maafkan aku."

Tangan Jooheon pun terulur, membelai lembut pipi tirus Changkyun.

"Aku sendiri yang berkata agar kau tidak menyimpan semua masalahmu sendirian. Aku yang menjanjikan mu tempat untuk bersandar. Tapi kenyataannya aku juga yang membuatmu seperti ini."

Changkyun tidak pernah menyangka bahwa lelaki di hadapannya ini akan meneteskan air matanya.

"Jangan menangis." Ucap Changkyun pelan. "Aku... juga minta maaf karena melakukan hal bodoh dan membuat semuanya khawatir."

Jooheon menggeleng pelan kemudian mengecup telapak tangan Changkyun. "Jangan meminta maaf karena ini bukan salahmu."

"Hiks... aku merindukanmu..."

Jooheon tersenyum lembut. "Eum... aku juga sangat merindukanmu. Maafkan aku."

Tangisan Changkyun semakin deras sementara Jooheon tersenyum lembut dan dengan setia menghapus air mata Changkyun.

"Jangan menangis, jangan terluka lagi. Janji?"

"Eung... janji."














***














Lee Dongwook menghela nafas pelan.

"Wei, bukannya ayah tidak ingin membantu tapi..."

"Ayolah ayah, kumohon. Bukankah selama ini paman selalu mendengarkan ayah? Apa ayah tidak ingin keponakan ayah itu bahagia?"

"Masalahnya tidak sesederhana itu Wei. Dengan perjodohan ini, paman mu mendapatkan suntikan dana yang tidak main-main jumlahnya dan jika sampai batal, bisa-bisa perusahaan pamanmu itu bangkrut."

"A-apa?"

Dongwook mengangguk pelan kemudian menatap Jinhyuk dengan bersalah. "Maafkan ayah."

"Apa tidak ada jalan lain ayah? Aku... benar-benar ingin melihat Jooheon bahagia."

"Ayah akan coba pikirkan lagi."

"Terima kasih ayah."











***












Changkyun sedang berjalan-jalan di taman karena ia bosan sendirian di kamar.

Wooseok sedang ada pekerjaan, begitu juga dengan Jooheon.

Changkyun tersenyum saat melihat beberapa pasien anak-anak yang sedang bermain gelembung.

"C-changkyun?"

Changkyun menoleh dan membulatkan matanya.

"Ini benar kau Changkyun?"

"I-ibu..."

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now