"Kau tidak mau menjenguknya?"
Jooheon menghela nafas kasar. "Sudah berapa kali kukatakan, aku tidak akan menemuinya lagi!"
Jinhyuk menatap sepupunya itu tidak percaya. "Aku tidak menyangka kau akan sebrengsek ini!"
"Ya, aku memang brengsek! Jadi jangan memaksaku untuk menemuinya!"
Jinhyuk mendengus kesal. "Baiklah, terserah padamu. Tapi kuharap kau tidak akan menyesal nanti!"
Jinhyuk meninggalkan ruangan Jooheon disertai bantingan pintu dengan kasar.
Seperginya Jinhyuk, Jooheon menyandarkan punggungnya dan memijat pelipisnya yang berdenyut.
"Aku juga ingin menemuinya..." gumamnya pelan dan detik berikutnya, ruangan kedap suara itu dipenuhi dengan suara isakan Jooheon.
Tapi aku juga tidak ingin melukainya lagi...
***
Malam itu, keluarga Lee mengundang seluruh keluarga dekat untuk makan malam bersama dan mengumumkan acara pertunangan Jooheon.
Jooheon sendiri sedari tadi hanya diam dan Jinhyuk menyadari itu.
Ketika makan malam telah usai, Jinhyuk mengajak Jooheon untuk berbicara dan balkon kamar Jooheon menjadi pilihan yang tepat.
"Setidaknya, temui dia. Sekali saja." Bujuk Jinhyuk.
Jooheon menggeleng pelan. "Aku tidak bisa Wei. Bagaimana jika dia semakin terluka nantinya?"
"Tapi setidaknya kau menjelaskan padanya, bukannya menjauh dan pergi diam-diam seperti ini."
"Tetap saja tidak semudah itu. Apa kau tahu, ayahku mengirim mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik ku?"
"Apa??"
Jooheon menghela nafas lelah. "Ya, sudah seminggu ini. Ayah bahkan sudah tahu mengenai Changkyun. Itulah sebabnya aku tidak bisa menemuinya." Jelas Jooheon.
"Aku tidak menyangka paman akan bertindak sejauh ini."
"Kau tahu sendiri bagaimana sifat ayahku Wei."
"Tapi tidak bisakah kau melawan ayahmu sekali ini saja? Kau tahu? Seumur hidup aku mengenalmu, hidupmu selalu saja dikendalikan oleh paman. Apa kau tidak ingin mencari kebahagiaan mu sendiri?"
Jooheon tersenyum sendu.
"Kau tahu resikonya. Jikalau aku bisa memilih, aku juga tidak ingin dilahirkan sebagai putra tunggal keluarga ini. Tapi... mau bagaimana lagi?"
"Dan kau akan terus membiarkan paman mengendalikan hidupmu seperti boneka kayu?"
Jinhyuk memegang kedua pundak sepupunya. "Dengar. Pilihanmu akan menentukan jalan hidupmu. Yang bisa mengambil keputusan adalah dirimu sendiri. Satu hal yang perlu kau ingat, ibumu akan selalu mendukungmu. Dan juga masih ada keluargaku yang bisa membantumu. Kau tidak akan sendirian melalui ini semua."
"Aku-"
Ucapan Jooheon terpotong saat ponsel Jinhyuk berdering.
"Eoh, Wooshin-ah. Ada apa?"
"Wei! Changkyun sudah sadar!"
"Benarkah?? Aku akan kesana sekarang."
"Eung! Cepatlah! Dan juga hati-hati!"
Jinhyuk menatap Jooheon. "Changkyun sudah sadar dan aku akan ke rumah sakit sekarang. Kau mau ikut?"
![](https://img.wattpad.com/cover/236980223-288-k215623.jpg)
YOU ARE READING
Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔
FanfictionPatah hati tidak akan mengganggu pekerjaan seorang Tour Guide sepertiku!