"Jadi... begitulah."
Jooheon menceritakan semuanya kepada Changkyun. Tentang perjodohannya, tentang orang tuanya dan juga tentang rencananya untuk menentang sang ayah demi mendapatkan kebahagiaan.
Changkyun membalikkan badan dan menghadap Jooheon.
"Jooheon-ah... Aku memang menyukaimu, tapi tidak dengan menentang kedua orang tuamu seperti ini."
"Lalu aku harus bagaimana?" Balas Jooheon putus asa. "Aku tidak menginginkannya Kyun."
Changkyun tersenyum kecil kemudian mengusap pipi Jooheon dengan lembut.
"Kurasa... jika kita memang berjodoh, Tuhan pasti akan kembali menyatukan kita."
***
Changkyun terkekeh pelan saat melihat Wooseok dan Jinhyuk yang terlihat malu-malu.
Semua ini karena mereka ketahuan sedamg berciuman mesra di ruang tamu saat Changkyun tiba-tiba pulang lebih awal.
"Ehey~ seandainya aku tidak pulang tadi, kalian pasti sudah melakukan yang iya-iya disini!" Goda Changkyun menaik-turunkan alisnya.
"Changkyun!"
Jinhyuk tertawa gemas melihat Wooseok yang berusaha terlihat galak, namun malah terlihat jauh lebih imut.
"Astaga! Changkyun benar. Aku harus berterima kasih padamu tuan Im."
"Weiiii~" rengek Wooseok.
"Ya! Kalian jangan bermesraan di depanku! Hargai kaum single sepertiku!"
Jinhyuk dan Wooseok saling memandang. Mereka sudah mendengar ceritanya dan hanya bisa mendukung keputusan Changkyun yang memilih untuk 'berpisah' dengan Jooheon.
"Kalau begitu... Wei pulang sana! Aku ingin berkencan dengan Changkyun!" Usir Wooseok.
Jinhyuk menampilkan wajah cemburunya. "Astaga!aku ingin cemburu, tapi tidak bisa."
"Sudah sana pulang! Hush! Hush!" Usir Changkyun main-main.
"Iya, iya, baiklah." Jinhyuk kemudian mengusak rambut Wooseok dan mencium kening kekasihnya dengan lembut. "Hubungi aku jika butuh sesuatu."
"Eum~ hati-hati ya."
"Oh, astaga! Kalian benar-benar menodai mataku!"
***
Malam itu, makan malam keluarga kembali diadakan. Jinhyuk bisa melihat kondisi Jooheon yang tidak baik. Bahkan sepupunya itu tidak mengomentari apapun tentang pertunangannya.
"Hei. Kau baik?"
"Tidak."
Jawaban singkat Jooheon membuat Jinhyuk meringis kecil. "Apa kau masih marah pada Changkyun?"
"Hmm... sedikit."
Jinhyuk menghela nafas. "Jangan terlalu lama marah padanya. Dia melakukan ini agar kau tidak menjadi anak yang durhaka bagi orang tuamu."
"Tapi... tetap saja. Aku tidak bisa menghentikan pikiranku bahwa dia tidak mau berjuang bersamaku."
"Hey, Changkyun pasti sedih jika mendengarnya. Dia sendiri juga terluka, hanya saja ia selalu menutupinya."
"Aku tahu, aku tahu..." Jooheon menghela nafas. "Bagaimana kabarnya?"
"Cukup baik. Setidaknya dia tidak melukai dirinya sendiri."
Jinhyuk bisa melihat kelegaan di wajah Jooheon. "Baguslah. Tolong jaga Changkyun-"
"Changkyun? Apa yang kalian maksud adalah Im Changkyun?"
Jooheon dan Jinhyuk menoleh.
"Bibi?"
YOU ARE READING
Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔
FanfictionPatah hati tidak akan mengganggu pekerjaan seorang Tour Guide sepertiku!