37

200 32 18
                                    

Jooheon dan Sohye sedari tadi hanya memperhatikan sepasang ibu dan anak itu dari kejauhan. Keduanya tersenyum kecil mendapati Changkyun yang masih belum berhenti menangis layaknya anak kecil sejak 1 jam yang lalu di pelukan sang ibu.

"Terima kasih." Ucap Jooheon."

"Untuk?"

"Membuat mereka berbaikan."

Sohye tersenyum. "Itu sudah tugasku sebagai kakak yang baik." Gadis itu kemudian menghela nafas. "Dia benar-benar menggemaskan. Tidak heran jika kau bisa jatuh cinta padanya." Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda Jooheon.

Jooheon sendiri hanya tersenyum malu. "Dia... benar-benar bisa menarik seluruh perhatianku dengan caranya sendiri."

"Ugh! Sejak kapan kau menjadi se-mellow ini??"

Keduanya kemudian tertawa.

"Oh, akhir minggu ini, keluarga kita akan makan bersama bukan?"

Jooheon mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan lupa ajak Changkyun juga ya."

"Huh? Untuk apa?"

Sohye mengedipkan matanya misterius. "Kejutan."







***






"Sudah sayang, jangan menangis lagi hm?"

"Hiks... ibu... maafkan aku..."

"Aigoo..." Nyonya Kim kemudian melepas pelukannya dan menatap wajah sembab putranya, menghapus air mata Changkyun dengan lembut. "Putra cantik ibu."

"Ibuuuuu~" rengek Changkyun sambil menghentakkan kakinya. "Aku tampan!"

"Iya sayang, iya. Kau adalah putra ibu yang paling tampan."

"Maafkan aku ya ibu?" Ucap Changkyun dengan sudut bibir melengkung ke bawah.

"Ibu juga minta maaf ya sayang."

"Eung... Ibuuuuu~" Changkyun kemudian kembali memeluk sang ibu dengan erat, menyalurkan rasa rindu yang ditahannya selama bertahun-tahun. "Changkyun rindu ibu."

Sang ibu tersenyum lembut, membalas pelukan putranya tak kalah erat. "Ibu juga merindukanmu, sayang."

Dan sore hari itu dihabiskan keduanya dengan saling berpelukan sembari menikmati angin yang berhembus.









***










Wooseok marah!

Lelaki manis itu sedari tadi mengerucutkan bibirnya, sesekali merengek sambil menarik baju belakang sahabatnya.

"Kenapa harus pindah?? Kenapa?? Kenapa??" Rengek Wooseok.

Changkyun menggaruk pelipisnya. "Shin..."

"Kyun sudah tidak sayang Wooshin ya??" Tanya Wooseok dengan mata berkaca-kaca dan bibir bawah yang dimajukan.

Astaga... kenapa sepasang sahabat ini bisa benar-benar menggemaskan ketika merajuk??

"Eyyyy~ bukan begitu Shin..."

"Lalu kenapa??"

"Ibu... memintaku untuk tinggal bersamanya."

Seketika itu juga mata Wooseok langsung berbinar. "Benarkah?? Kau sudah berbaikan dengan bibi??"

Changkyun mengangguk. "Maka dari itu, ibu memintaku untuk pindah dan tinggal bersama mereka."

"Aku senang sih..." Wooseok kembali memajukan bibir bawahnya. "Tapi nanti aku sendirian..."

Changkyun terkekeh pelan. "Maka dari itu, aku meminta pada ibu, agar aku juga bisa mengajakmu untuk tinggal bersama."

"Eh??"

Kira2 begini ekspresi kagetnya Ushin 😆😆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kira2 begini ekspresi kagetnya Ushin 😆😆

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now