10

227 42 8
                                    

"Eugh..."

"Kau sudah bangun?"

"W-wooshin?"

Wooseok meletakkan nampan berisi bubur dan segelas air hangat yang dibawanya di atas nakas kemudian memukul pelan kening Changkyun.

"Wooshin~" rengek Changkyun sambil mengusap keningnya.

"Salahmu sendiri! Sudah kukatakan untuk tidak melakukan hal bodoh! Kau membuatku cemas setengah mati!"

"Eh?" Changkyun baru menyadari bahwa kedua lengannya tertutupi perban. "Astaga! Maafkan aku Wooshin-ah, aku-"

"Iya sudah aku paham. Tapi jangan diulangi lagi. Mengerti?"

Changkyun mengangguk patuh. "Baiklah mama Wooshin~ maafkan Changkyun ya, ehe~"

Wooseok menghela nafas. Di saat seperti ini lun Changkyun masih sempat-sempatnya ber-aegyo ria.

"Sekarang makan sarapanmu. Aku sudah memintakan ijin pada boss dan kita free selama 3 hari kedepan."

"Kita?"

"Iya, aku juga minta ijin untuk menjagamu."

"Ugh!" Changkyun mengerucutkan bibirnya. "Aku jadi merepotkanmu."

"Makanya jangan diulangi lagi."

"Iya, iya. Mana sarapanku?"

Wooseok mengambil nampan kemudian meletakkannya di atas pangkuan Changkyun.

"Sebentar." Wooseok pergi ke depan saat bel apartemen mereka berbunyi.

"Eoh? Wei?"

Jinhyuk tersenyum lebar sambil melambaikan tangan kanannya. Tangan kirinya membawa beberapa kantung plastik.

"Aku membawa beberapa makanan dan camilan."

Wooseok tersenyum manis kemudian membiarkan Jinhyuk masuk ke dalam apartemen.

"Bagaimana keadaan Changkyun?"

"Sudah lebih baik. Sekarang dia sedang-"

"Wooshin-ah!"

Wooseok merotasikan bola matanya. "Maaf, dia sedang sangat rewel saat ini. Kutinggal sebentar ya?"

Wooseok pergi setelah Jinhyuk mengangguk.

"Apa lagi?"

"Tanganku kebas~ aku tidak bisa mengangkat sendok itu." Rengek Changkyun. "Aku lapar~"

Wooseok menghela nafas kemudian duduk di pinggir kasur dan mulai menyuapi Changkyun.

"Jinhyuk ada di luar."

"Eh?? Benarkah??"

"Tenang saja. Aku tidak mengatakan apa-apa padanya."

Changkyun menghela nafas lega. "Lalu... dia sendirian?"

"Tentu saja. Memangnya kau berharap dia datang bersa- ah..." Wooseok menaik turunkan alisnya. "Apa kau berharap Jooheon-ssi datang bersamanya?"

"T-tidak! Siapa yang mau bertemu dengan kanebo kering itu!"

Mulut berkata tidak, tapi pipi Changkyun merona dan Wooseok bisa melihat itu.

"Kau benar, tapi hal itu hanya berlaku di keluarga Jooheon sedangkan keluargaku membebaskan anak-anaknya untuk memilih sendiri."

Wooseok terdiam saat ia mengingat perkataan Jinhyuk waktu itu.

"Shin? Wooshin? Kau kenapa?"

"A-ah... tidak apa." Wooseok kembali menyuapkan sesendok bubur pada Changkyun.

"Kyun..."

"Hng?"

"Bisakah... bisakah kau untuk tidak memiliki perasaan khusus pada Jooheon-ssi?"

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now