"Jadi itu alasannya kau bilang bahwa Changkyun berharga bagimu?"
Wooseok mengangguk dengan tatapan menerawang. "Dia menyelamatkanku dan aku tidak tahu apa yang terjadi seandainya kami tidak bertemu waktu itu. Mungkin aku masih-"
Wooseok tertegun saat Jinhyuk tiba-tiba langsung menariknya ke dalam sebuah pelukan hangat. "Aku bersyukur kalian bertemu waktu itu karena sekarang... Aku bisa bertemu denganmu." Jinhyuk berucap lega.
"Kau... kau tidak jijik padaku?"
"Untuk apa? Kau hanya melakukan pekerjaanmu dan sekarang hanya menjadi masa lalumu. Yang terpenting adalah..."
Jinhyuk melepas pelukannya dan memegang kedua pundak Wooseok. "Maukah kau menjadikanku salah satu rencana untuk masa depanmu?"
Wooseok menatap ke dalam mata Jinhyuk dan hanya dapat menemukan ketulusan di sana.
"K-kau... tidak akan meninggalkanku seperti orang lain kan?"
Jinhyuk menggeleng tegas. "Mereka semua bodoh karena meninggalkan permata sepertimu."
Wajah Wooseok merona mendengarnya dan membuat Jinhyuk semakin gemas.
Dicubitnya kedua pipi gembil Wooseok kemudian dikecupnya bibir merah alami yang sejak tadi menggodanya itu.
"Jadi... mulai sekarang kita adalah sepasang kekasih."
***
Changkyun menghela nafas. Ia bosan berdiam diri di dalam apartemennya tapi Wooseok melarangnya untuk keluar rumah agar bisa beristirahat total. Wooseok bahkan telah menggeledah semua narang Changkyun dan membuang benda-benda tajam maupun benda lain yang dianggap membahayakan.
Changkyun menatap kedua lengannya yang terbalut perban dengan tatapan menyesal.
"Maaf ya aku melukai kalian." Gumamnya kemudian menghela nafas lagi.
Sebenarnya dia sendiri tidak sadar telah melukai tangannya dan hal ini selalu saja terjadi ketika ia tertekan.
Mungkin itulah salah satu alasannya ia memilih untuk bekerja sebagai tour guide agar ia tidak terlalu stress berhadapan dengan berkas-berkas seandainya ia bekerja sebagai pegawai kantoran.
"Hah... beruntung Wooshin datang tepat waktu " gumamnya lagi. "Tapi kapan Wooshin pulang??" Rengeknya sambil menghentakkan kakinya kemudian memajukan bibir bawahnya.
"Ah! Kutelpon saja!"
Changkyun dengan susah payah menggerakkan tangannya yang terasa kebas untuk meraih ponselnya.
"Ugh! Susah sekali! Lain kali aku tidak akan melukai diri sendiri lagi!" Gerutu Changkyun.
YOU ARE READING
Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔
FanfictionPatah hati tidak akan mengganggu pekerjaan seorang Tour Guide sepertiku!