33

208 37 3
                                    

"Apa? Mengundurkan diri?"

Jinhyuk mengangguk lesu. "Pemilik travel berkata seperti itu."

Jooheon menghela nafas gusar. "Kita bisa kehilangan jejak mereka jika terus begini."

"Oh, hampir saja lupa. Kau tahu gedung yang baru-baru ini kau sewakan?"

Jooheon mengangguk. "Kenapa? Apa ada masalah?"

Jinhyuk menggeleng. "Penyewanya membuka cafe minggu lalu dan dia menghubungiku, mengundang kita untuk datang ke cafe nya.

"Begitu rupanya. Kalau begitu, akhir minggu ini bagaimana?" Tanya Jooheon setelah ia memeriksa jadwalnya.

"Hm, baiklah."










***










"Kyun, pesanan untuk meja nomor 5!"

"Baik!"

"Wooshin, pesanan untuk meja nomor 7!"

"Baik!"

Akhir minggu ini, cafe milik Jaehyun lebih ramai dari biasanya. Sebenarnya hari biasa pun sudah ramai dan kali ini dua kali lipat lebih ramai.

Alasannya?

Karena cafe itu langsung terkenal visualnya.

Lihat saja.

Ada Lee Taeyong yang menjaga kasir.

Jung Jaehyun yang turun tangan sendiri di dapur dengan seorang Hwang Minhyun dan Cha Eunwoo sebagai asisten.

Belum lagi ada Im Changkyun, Kim Wooseok, Lee Haechan, Han Jisung dan Yang Jeongin, para lelaki manis yang bekerja sebagai waiters.

Ah, dan tentu juga karena masakannya yang enak dan harganya sangat terjangkau bagi para siswa.

"Jisungie~ ini untuk meja 9 yang di luar ya."

"Baik!"

Ya, suasana di cafe pada jam makan siang itu benar-benar ramai dan mulai berkurang ketika jam menunjukkan pukul 3 sore.

"Huahhhhh~"

Kelima waiters manis itu menghela nafas lega, membuat Taeyong terkekeh pelan.

"Jja~ hadiah spesial dari Jaehyun!"

"Woaahhhh~" kelima lelaki manis itu menatap sepiring cheesecake dengan mata berbinar. "Terima kasih sajangnim!" Ucap mereka serempak sebelum mulai mencicipi cheesecake buatan Jaehyun.

"Huhu~ ini enak sekali!" Ucap Haechan yang diangguki Jisung dan Jeongin.

"Kurasa ini bisa dijadikan dessert andalan!" Usul Changkyun.

"Kau benar, para gadis pasti akan menyukainya." Imbuh Wooseok. "Eoh!"

Wooseok segera berdiri begitu melihat Taeyong melintas sambil membawa kantong sampah yang cukup besar.

"Biar aku saja yang membuangnya."

"Tidak usah Shin. Aku tahu kau lelah."

Wooseok menggeleng. "Aku saja yang membuangnya hyung."

Taeyong menghela nafas pelan. "Baiklah, terima kasih ya."

Wooseok tersenyum lebar kemudian mengambil alih kantong sampah itu dari tangan Taeyong, berjalan keluar cafe menuju tempat pembuangan.

Wooseok menepuk kedua tangannya setelah membuang sampah dan bermaksud segera kembali ke cafe namun langkahnya terhenti saat melihat seseoramg yang tidak asing, menghadang jalannya.

"K-kau..."

















Aku bikin chap ini berasa ngumpulin anak2 buat pendaftaran playgroup ,bocil semua pegawainya Tiway ama Jae😂😂😂

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now