00| Prolog

3.2K 196 57
                                    

'Aku cuma debu yang hanya dapat tertiup oleh angin, atau mungkin aku hanyalah boneka sampah yang selalu menyusahkan.'

-Boboiboy Taufan

-Boboiboy Taufan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Bagaimana rasanya dianggap sebagai penghianat? Bagaimana rasanya dituduh? Pasti sakit rasanya. Tapi bagaimana kalau orang yang dituduh dan sebagai penghianat adalah orang yang selalu ceria? Yang selalu mengukir senyuman manis dan tulus kepada semua orang? Rasanya seperti tidak mungkin dia yang melakukannya?

Ya dia adalah Taufan atau dapat di sebut Boboiboy Taufan. Dia yang menerima tuduhan dan rasa sakit yang seperti itu. Dituduh sebagai penghianat, tidak ada yang dapat mempercayainya, Di pulaukan sedangkan dia sangat butuh bantuan.

Banyak orang yang salah sangka kepadanya. Sebaiknya, kalian jangan menilai orang lain dari luarnya saja. Tetapi juga dalamnya. Jangan menganggap orang yang selalu tersenyum tidak memiliki beban. Bisa saja bebannya lebih berat dari yang kita duga. Jangan menganggap orang yang selalu berkata tidak apa-apa, padahal dia terluka.

Apakah ada yang mau membantu Taufan kembali seperti semula? Atau dunianya sepenuhnya hancur?


─=≡ MGS : SP ≡=─


"Kalian, aku sangat menyayangi kalian sebagai saudaraku..." Ucap Taufan kepada ke-6 saudaranya dengan sangat bahagia.

"Hm...Jangan berlebihan Taufan, kita hanya di berikan kesempatan untuk hidup bukan berarti memiliki ikatan persaudaraan." Jawab penguasa petir
terdengar jelas.

"Iya, bersyukur kita di berikan kesempatan untuk hidup tapi kau malah meminta lebih." Tanggap penguasa cahaya tidak setuju kepada usulan Taufan.

"Tapi ucapan Boboiboy sebelum kita berpecah--!

"Ayolah Boboiboy cuma memberikan kata-kata manis untuk membujuk kita...apa jangan-jangan alasan Boboiboy berpecah, karena tidak sanggup untuk menampung kau. Boboiboy tidak ingin kau merengek ingin keluar dari jam kuasa terus." Ucap penguasa Api yang telah membuat hati Taufan benar-benar terasa retak.

Dan pada saat itu aku benar-benar sangat sedih. Tapi aku selalu menutupkan kesedihan yang aku rasakan dengan senyuman. Ya...lebih tepatnya senyuman yang terpaksa. Aku berusaha sebaik mungkin supaya semua orang melihat senyuman yang aku buat seperti senyuman tulus padahal hatiku sedang retak.

Beberapa hari kemudian...ada yang memberikan tuduhan yang sangat menyakitkan kepada ku. Sehingga semua orang tidak ada lagi yang percaya padaku dan aku di pulaukan lalu kamar tidurku di pindahkan ke ruangan sel tahanan Tapops.

Benar-benar sangat sedih sekali hidupku ini. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Bisakah kalian menceritakannya dari awal? Kenapa cuma aku yang tidak tahu apa-apa? Seakan-akan, aku seperti menutup mataku cukup lama yang tadinya tidak terjadi masalah apa-apa dan ketika aku terbangun duniaku sudah berubah. Adakah yang mau menolongku dari dunia yang telah hancur ini? Walaupun tidak ada satupun yang dapat menolongku dari dunia yang hancur ini, setidaknya kalian tolong mempercayai aku. Tapi...sepertinya tidak ada yang dapat menolongku karena masalahku sudah cukup sulit dan berat.

"KAU YANG MENCELAKAI KAMI! DAN SEKARANG KAU BERPURA-PURA TIDAK BERSALAH! DASAR NGGAK BERGUNA KAU!!!" Seru penguasa air membentak Taufan dengan kerasnya.

"Kenapa kalian tidak mempercayaiku...aku sendiri saja tidak tahu apa-apa tentang hal ini?" Tanya Taufan lirih.

"Bagaimana aku dapat mempercayaimu? Aku melihat Taufan menyerang station Tapops dan telah melukai kami semua. Aku benar-benar tidak percaya ini akan terjadi..." Jawab Thorn sambil memalingkan wajahnya.

"Maaf Taufan kau sudah menyerangku dan sekarang aku sudah tidak dapat mempercayaimu lagi karena kau adalah pengkhianat dan kau juga telah berbohong. Untung saja aku tidak memiliki ikatan apapun kepadamu, bisa saja kau menyerangku dari belakang. Dahlah aku malas membahasnya, ayo semuanya kita pergi." Ucap Gempa sambil mengajak teman-temannya pergi dari sana.

"Kenapa...kenapa semuanya mulai menjauh dariku...apa yang sebenarnya telah terjadi..." Lirih Taufan terpaku dan sedih.

Hai Readers, Ikuti aku terus ya dan dukung Author untuk meneruskan ceritanya sampai akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai Readers, Ikuti aku terus ya dan dukung Author untuk meneruskan ceritanya sampai akhir. Okay kalau begitu sampai jumpa semua, Bay Bay~

𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐚𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang