27

46.2K 3K 164
                                    

📌TYPO BERTEBARAN

JANGAN LUPA FOLLOW VOTE DAN COMENNYA KARENA ITU SEMUA BERARTI BANGET BUAT AKU ❤️

HAPPY READING 🧡

***

Dirumah tempat persembunyian yang letaknya ditengah hutan,mereka sedang berkumpul untuk membahas pencarian Bagas sedangkan Queen yang mendengar itu tidak bisa lagi untuk menahan kantuk nya.

saat Azka akan memindahkan nya kekamar,Queen langsung bangun ntah kenapa setelah kejadian dilapangan merah itu Queen selalu menempel ke padanya.membuat Azka susah untuk pergi ke ruangan bawah tanah tempat alan disekap.

"Queen, juga mau ikut Azka." ujarnya dengan mengeluarkan jurus puppy eyes nya "disini aja ya sama Dinda,diruangan bawah tanah bau sayang." bujuk Azka.

"nggak, mau titik ngak pake koma." rajuknya dengan memalingkan wajahnya ke arah lain, pertanda jika ia sedang ngambek terhadap Azka.

Azka yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya, sedangkan teman nya yang lain hanya melihat drama pasangan itu yang sudah biasa bagi mereka.

"Ajak aja lah ka." kata Geral agar perdebatan mereka berdua berakhir.

"Tuh lihat Geral aja mau, masa iya Azka nggak mau ngajak Queen sih" gerutunya, dengan wajah yang masih cemberut.

"Yaudah, ayok" ujar Azka pasrah.

"yeee Yaudah ayok" ucap Queen dengan gembira dan langsung berdiri diikuti oleh yang lain.

Azka dengan terpaksa mengajak Queen ke ruang bawah tanah yang diikuti dengan yang lain kecuali Dandi karna kondisinya masih lemah. Queen yang awalnya senang diajak oleh Azka keruangan itu langsung berubah menjadi pucat dan mengeratkan tangannya ke tangan Azka ia pikir ruangan bawah tanah itu tidak seseram dan mengerikan seperti ini apalagi dengan aroma yang tidak menyedapkan di indera penciuman.

"arghhhh...." erang Alan.

"Nyenyak tidur lo?" tanya Azka yang masih memeluk Queen.

Alan melihat ke arah Azka tetapi tatapannya menuju ke arah Queen.Azka yang menyadari tatapan Alan ke arah Queen "masih berani menatap cewek gua," ucap Azka sinis "lo, mau mati cepat."

"Cewek lo cantik,lo bayar berapa dia?" Ujar Alan yang masih meledek Azka.

Queen yang mendengar itu ntah kenapa hatinya menjadi sesak dan mencengram lengan Azka. Azka yang merasakan itu mengarahkan. pandangannya ke arah Queen dan mengecup kening gadisnya itu.

"Kamu kekamar dulu ya sama Dinda, nanti aku nyusul,kan udah lihat Ruangan bawah tanah, din bawa Queen kekamar." Queen menganggukkan kepalanya dan berlalu dari ruangan itu bersama Dinda.

Azka yang merasa Queen sudah agak jauh dari ruangan itu.langsung maju kehadapan Alan dan mencengram kerah baju Alan.

"Gue, udah berusaha menahan diri agar tidak membunuh lo didepan cewek gue tapi lo sendiri yang minta gue buat bunuh loh" sinis Azka.

"Gue, cuma nanya harga cewek lo." desis Alan
Azka langsung membongkam wajah Alan dengan pukulannya.

"Emang benar kan, cewek lo juga jalang, cih."

"Bangsat." umpat Azka yang langsung membabi buta Alan.

Azka tidak akan bisa mengontrol dirinya ketika orang itu berkata yang tidak-tidak terhadap gadisnya. Anggota ARION yang lain bergedik ngeri dengan melihat Azka membabi buta Alan dan tidak bisa melakukan apapun selain menonton pertunjukan itu.

"Gue nggak akan ngebunuh lo sekarang, kalian jaga ruangan ini, jangan sampai dia kabur." Azka berlalu dari ruangan itu menuju tempat gadisnya.

"Kenapa lo nggak langsung bunuh dia?" Tanya Tekoy.

GANGSTER ARION [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang