04

84.9K 5.8K 36
                                    

📌TYPO BERTEBARAN

***

Paginya di apartemen,Mata cantik itu mulai terbuka secara perlahan dengan memegang kepalanya yang terasa begitu berat dan pusing


Queen duduk tanpa tau kondisinya yang bagian atas tubuhnya polos.

"Tunggu kenapa badan ku terasa pegal?dan---kemana pakaian Queen" katanya yang kesadarannya mulai kembali

"Aakkkhh" teriaknya kaget dengan keadaan tubuhnya yang hanya tertutup selimut tebal

"Bagaimana ini hiks..Apa yang terjadi dengan Queen hiks-hiks"

"hiks....hiks...apa-apa kakak masih mau menerima Queen hikss...hiks" tangis Queen karena dia hanya mengingat 2 laki-laki yang masuk kamarnya malam itu

Ceklek-

"Sudah bangun?" tanya Azka dengan membawa makanan dan meletakkan di nakas dekat tempat tidur karena dari semalam gadisnya itu belum makan.

Queen langsung menoleh ke arah Azka "Hiks...hiks...kakak" ia memeluk tubuh kekasihnya itu dengan begitu erat

"Ada apa sayang?" Tanya Azka yang membalas pelukan gadisnya

"kakak masih mau menerima Queen?" Tanya Queen dengan wajah yang sudah basah karna tangisan nya

Azka terlihat bingung dengan pertanyaan Queen,tunggu...oh Azka tau kenapa gadisnya itu bicara seperti itu.

Azka tertawa dengan apa yang terjadi mungkin Queen mengira bahwa ia telah dilecehkan oleh orang lain.

"Azka...hiks...hiks...kamu nggak akan ninggalin Queen kan" tanya Queen lagi

"Sayang apa kamu tidak mengingat kejadian tadi malam hm?" tanya Azka dengan menghapus air mata Queen dan menarik selimut agar menutupi tubuh gadisnya

"Queen tidak ingat apapun kakak hiks, Queen hanya ingat ada 2 laki-laki masuk kesini dan memaksa Queen meminum sesuatu" jawab Queen menunduk

Azka langsung emosi mendengar perkataan gadisnya itu,Brengsek akan ku habisi mereka semua.tapi kenapa dia bisa masuk ke apartemen ini?apa ada yang berkhianat kepadanya?

"kakak kenapa diam? Kakak nggak mau lagi ya sama Queen?" tanya Queen ke Azka yang sedang diam tanpa bicara sedikitpun

"Sayang,tadi malam itu kamu ngelakuin itu sama aku bukan sama orang lain sayang, tapi aku tidak akan mengambil nya sekarang sebelum kita nikah" ujar Azka yang merapikan helean rambut gadisnya itu

"APA" teriak Queen dengan perasaan kaget pasalnya tadi malam ia merasa tidak ada Azka masuk kedalam kamar

"Apa sayang? kamu mau lagi? oh ya malam tadi itu kamu sangat agresif yang" goda Azka kepada Queen hingga membuat pipi itu merona

"kakak nggak bohong kan?" tanya Queen lagi entah kenapa dia merasa pusing dengan semua ini

"Kamu nggak percaya hm?" tanya Azka kepada Queen

Queen mengangguk kan kepalanya kemudian menggeleng

"Percaya atau tidak?" Tanya Azka

"Percaya" lirihnya kemudian Karena selama Queen dekat dengan Azka, gadis itu tidak pernah melihat kebohongan

"Ini buktinya sayang" tunjuk Azka ke arah lehernya "kamu sangat agresif tapi aku suka yang,mau lagi ya aku pengen lagi yang" goda Azka lagi yang sebenarnya ia sangat suka jika Queen bersifat agresif

"Nggak kakak ih, Queen malu" jawab Queen menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Kenapa malu sih yang? Kita juga akan menikah sebentar lagi kan?" Ucap Azka

"Ihh tapi masih lama tau" jibir Queen dengan memeluk tubuh Azka

"Setelah kita lulus kita nikah ya yang" kata Azka dia sangat ingin mengikat gadisnya ini seutuhnya

"Tapi kakak tidak akan ninggalin Queen kan" ujar Queen dengan menatap mata Azka

"Promise yang" janji Azka dengan mengecup pipi Queen "makan dulu ya siap itu baru mandi"

Azka langsung menyuapkan makanan kepada Queen dan juga memasukan makanan itu kedalam mulutnya

"Mandi bareng yukk" lanjutnya dengan setelah mereka berdua selesai makan "udah jam 6 pagi"

"Nggak mau kakak" jawab Queen cepat


Tanpa persetujuan Queen Azka langsung menggendong Queen menuju kekamar mandi namun bukan untuk mandi bareng

"Kamu mandi yang bersih ya" ucap Azka yang langsung keluar kamar mandi

15 menit kemudian Queen keluar dengan menggunakan pakaian seragam sekolah yang sudah disiapkan oleh Azka

"Cantik bangat sih pacarnya aku" puji Azka yang memeluk pinggang Queen yang sedang duduk di meja rias

"Ih bau tau" cibirnya yang menghapus bekas ciuman Azka dipipi tembam itu "buruan mandi sana, nanti kita telat,queen nggak mau ya telat terus dihukum"

"gak bakalan dihukum cinta"

"buruan sana mandi,oh ya nanti sore kita jalan-jalan ya" pinta Queen yang membalikkan tubuhnya agar menghadap ke arah Azka dan mengalungkan tangannya dileher Azka

"Manja kalo ada maunya" ledek Azka yang gemas dengan tinggah gadisnya

Azka mencium bibir Queen dan berlari menuju kamar mandi karna diyakini jika sebentar lagi singa itu akan mengamuk.

"KAKAK IHHH" teriak Queen dari luar sedangkan Azka yang berada di dalam kamar mandi tertawa dengan begitu kerasnya

"APA SAYANG" teriak Azka

"AWAS KAMU YA" kesal Queen yang langsung keluar kamar dan menunggu kekasihnya itu di sofa mengingat Azka itu mandinya sangat lama

***

Disekolah Queen mendengus Karena ledekan dari curut Azka yang tanpa sengaja mereka melihat bercak-bercak merah dileher putih Queen

"Malu" cicitnya ketika Anton tak henti-hentinya meledak apalagi mereka bertiga duduk tepat didepan meja Queen dan Azka apalagi sekarang sedang jam kosong

"Queen rasanya gimana? Azka mainnya kasar or lembut" ledek Tio tanpa mempedulikan wajah Queen yang sudah merah menahan malu

"terus tempatnya dimana aja?"

"Si bos buas coii lihat noh dileher Queen udah penuh dengan karya si bos" ujar Jial yang terus melihat ke arah Queen

"kakak, lihat mereka" adunya ke Azka yang sedang sibuk memainkan jari gadisnya "biarin aja sayang" sela Azka tanpa menoleh ke 3 curut itu

"Bos! Queen udah lo jebol?" Tanya Tio yang penasaran dengan kissmark itu

"Ya belum lah goblok"

"Emang lo tahan bos apalagi lo tidur berdua mulu sama Queen kalo gua jadi lo udah gua terobos dah" lanjut Tio apalagi melihat tubuh Queen yang bisa dibilang sangat seksi

"Mau gimana lagi, tu anak nunggu nikah dulu begok"

"Luar biasa lo bos bisa nahan nafsu padahal lo kan orangnya mesum"

"Emang kakak mesum ya yo?" Tanya Queen ke Tio

"Mesum parah, apalagi dulu sebelum ketemu sama lo"

"kakak pernah gituan sama cewek lain?" Tanyanya lagi dan kali ini spontan Azka melepaskan tangan Queen dan melihat ke arah gadis itu "Eh nggak ada yang" elaknya "aku kan anak baik-baik dan nggak mungkin ngelakuin itu"

"Queen nggak nanya sama kakak! diam deh, Queen nanya sama Tio"

"Lo mau tau Queen" kata Tio yang mendapat pelototan dari Azka sedangkan yang dipelototi hanya tersenyum meledek

"Iya, apa kakak sering main sama cewek yo? Kamu gak perlu takut sama kak azka. kamu jujur aja"

"Gini ya Queen!! gua bukannya belain Azka namun se playboy nya Azka dia belum pernah sampai ngelakuin itu sama cewek lain palingan cuma grepe-grepe dikit" Tio memang berkata jujur karena selama ia sahabat dengan Azka ia belum pernah melihat Azka melakukan hal itu dengan perempuan yang bukan muhrimnya nya tapi jika masalah grepe-grepe jangan tanya lagi,Waktu Azka masih pacaran dengan mantannya Azka masih suka grepe-grepe dengan perempuan lain kecuali mantan terakhirnya itu

"Kamu nggak bohong kan?" Ucap Queen curiga

"Ya kagak lah, kata mak gua bohong itu dosa, lah gua kan pengen dapat pahala yang banyak biar masuk surga terus ketemu peti-peti syantik"

PLAKK

"Anjir sakit sat" Tio mengusap kepalanya yang dipukul oleh Azka menggunakan buku ya pastinya lumayan tidak sakit

"Ngomong apa lo?" Hardik Azka

"Eh sibos nggak ada ngomong apa-apa" jawabnya dengan cengengesan

"Queen gua mau nanya selama lo tidur bareng Azka atau nginap di apartemen nya lo di apain aja?" Tanya Anton

"Queen sama Azka tidur kayak biasa, emang kenapa?" Tanya balik Queen yang sebenarnya tidak paham maksud dari mereka

"Bukan itu maksud kita buk bos cantik, maksud kita itu lo diapain aja sama Azka saat tidur" jelas Jial yang harus bersabar dengan kepolosan pacar sahabatnya

"kakak" panggil nya "Queen harus jawab apa? Queen gak ngerti maksud mereka"

"Nggak usah dijawab ya, mereka itu gila" kata Azka lalu beranjak keluar dengan membawa Queen dan meninggalkan mereka bertiga yang sedang cengo

GANGSTER ARION [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang