08

63.5K 4.2K 175
                                    

📌TYPO BERTEBARAN

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENNYA KARNA ITU SEMUA BERARTI BANGET BUAT AKU❤️

HAPPY READING 🧡

***

Setelah Queen tertidur Azka dan yang lainnya langsung pergi ke markas yang berada dilondon kondisi markas itu benar-benar sudah hancur dan disekitar temboknya bertulisan.

MATI

Emosi Azka langsung memuncak hawa yang tadinya tenang menjadi sangat mencengkram kan, sisi lain dari diri Azka telah keluar dengan mata yang tadi nya berwarna coklat menjadi hitam pekat.

"Arka!!" guman Jial,Anton dan Tio
Hanya mereka yang tau jika Azka mempunyai alter ago yang sangat kejam melebihi kejamnya Azka.

"Bajingan" umpat Arka dengan mata tajam itu

"Ka gue dengar Bagas telah mengetahui rencana kita yang mau nyerang markas dia." kata Anton yang baru mendapatkan info dari anggota yang lain.

"Walaupun dia tau,dia tidak akan pernah lepas dari cengkraman gue." guman Arka

"Lho semua udah siapkan?" Tanya Azka ke yang lainnya

"Sudah bos" jawab yang lain

"Kita akan menyerang markas itu sekarang" ucap Arka dengan emosi

Ketika Arka keluar dari markas itu,ponsel Azka berbunyi tanpa melihat siapa yang menelpon Arka langsung marah.

"Bangs---" Perkataan Arka langsung dipotong oleh orang itu

"Azka" ucap Queen lembut

Arka yang saat itu mau marah menjadi berubah dalam sekejap waktu mata yang tadi nya hitam pekat telah berubah menjadi coklat.

"Sayang" ucap Azka

"Kenapa pergi nggak bilang-bilang sih" ucap Queen cemberut

"Aku nggak tega bangunin kamu baby maafin aku ya" ujar Azka

"Yaudah Queen maafin tapi Azka cepat pulang kan" tanya Queen

"Iya baby aku nggak lama kok,aku tutup dulu ya telfonnya dan satu lagi sayang kamu jangan pernah keluar dari kamar itu ya" ucap Azka

"Iya Azka,bye"

"Bye juga sayang" balas Azka

Azka buru-buru keluar dari markas nya menuju ke markas Bagas, didalam perjalanan Azka terus memikirkan Queen entah kenapa hati Azka menjadi tidak karuan ia terus kepikiran dengan Queen. Arka memberontak didalam tubuh Azka, ia ingin keluar tetapi Azka meyakinkan bahwa ia lah yang akan membunuh Bagas.

Mereka telah sampai ke markas Bagas yang telah dijaga ketat oleh anak buahnya, Arka beserta yang lainnya berpencar untuk masuk kedalam melalui celah-celah jendela atau pun pintu belakang.

Brukkk....

"Loh bego apa buta,ngapain lo nabrak gue" bentak Anton yang telah ditabrak oleh Tio

"Gue nggak sengaja bangsat lagian ngapain lo didepan gue" sela Tio yang tak mau disalahkan

"Lo aja yang jalannya lelet makanya gue duluan" balas Anton yang tak mau kalah lagi

"Woi anjing kalian bisa diam nggak" geram Jial mendengar keributan mereka berdua

"Ehh si bangsat ngatain kita anjing" sela Tio

Azka yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala dalam keadaan seperti ini mereka bisa-bisa nya bertengkar

"Kalian mau masuk atau tetap diluar" kata Azka datar

"Ehh sibos kita mau masuk lah, ngapain diluar coba" ucap Tio

Azka cuma diam tanpa membalas omongan mereka dan masuk kedalam dengan mengendap-endap, didalam ia melihat begitu banyak anak buah Bagas yang berjaga-jaga disana.

DOR

"Bangsat" guman Azka yang lengah

"Hahahha akhirnya lo datang juga Azka teman lama gue" ucap Bagas dengan seringai

"Gue kira lo udah mati gas" seringai Azka balik dan tersenyum licik

"Gue nggak akan mati sebelum bunuh lo terlebih dahulu" jawab Bagas

"Nggak semudah itu buat bunuh gue bangsat" hardik Azka dengan tangan yang sudah masuk kedalam saku celananya

"Oh ya,bagi gue bunuh lo itu sangat mudah Azka tapi terlebih dahulu lo harus lihat gua bercinta dengan kekasih lo yang cantik itu dan gua dengar- dengar dia masih perawan kan" kata Bagas yang memperlihatkan foto Queen dihadapan Azka.

Emosi Azka memuncak kalau mendengarkan kekasihnya yang disebut oleh Bagas apalagi dengan foto yang telah dicoret itu

"urusan lo dengan gue jangan pernah libatkan gadis gue dalam hal ini bangsat" tekan Azka dengan tangan yang sudah mengepal

"Santaii bro gue cuma penasaran aja gimana bentuk tubuh kekasih lo itu,apa mungkin menggairahkan saat diranjang atau malah sebaliknya" ujar Bagas tanpa rasa takut

"Anjing...." Azka langsung menonjok wajah Bagas hingga terlentang di lantai dengan sudut bibirnya mengeluarkan darah

Mereka saling menyerang satu sama lain
Bagas memang hebat tapi sebenarnya ia bukanlah tandingan Azka,tanpa mereka sadari ada anak buah Bagas bersembunyi dilantai 2 saat Azka lengah..

DOR

peluru tembakan itu mengenai lengan Azka yang langsung mengeluarkan darah

"Arrghhhhh bangsat " jerit Azka dengan memegang lengannya

Bagas beserta anak buahnya kabur dari markas itu ketika semua fokus mereka ke arah Azka

"Kejar mereka jangan sampai lolos" ucap Azka
Anggota yang lain langsung mengejar Bagas beserta anak buahnya tetapi mereka kehilangan jejak saat itu

"Maaf bos kami kehilangan jejak mereka" kata salah satu anggotanya

"Bangsat..arghhhh" rintih Azka dengan menahan rasa sakitnya

"Ka mending kita kerumah sakit " ucap Jial

"Gue nggak papa" jawab Azka

"lo mau buat Queen khawatir" tanya Anton

Mendengar nama Queen saja Azka sudah rindu belum sehari ia sudah merindukan gadisnya itu.

"Yaudah tapi kalian jangan ada yang bilang soal ini ke Queen" Yang pasti jika Queen tau sudah dipastikan Azka tidak akan boleh lagi untuk pergi

"Yaudah kita kerumah sakit sekarang" ucap Anton

Mereka semua pergi dari markas itu menuju rumah sakit.untuk mengobati luka Azka karena Azka lah yang tertembak oleh anak buah Bagas

GANGSTER ARION [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang