Chapter 20 : Awal Part 3

2.7K 304 3
                                    

Dua bulan telah lewat begitu saja. Topik pembicaraan para wanita bangsawan bukan lagi tentang tren baju yang dikenakan Putri Mahkota Sheila Heinous.

'The Tea Garden'.

Inilah topik pembicaraan para wanita bangsawan yang sedang hangat-hangatnya.

"Apakah kau tahu cafe 'The Tea Garden'?"

"Iya-iya, itu cafe milik Nona Vianca Alteria bukan?"

"Betul! Tidak disangka Nona Vianca Alteria itu sendiri yang menciptakan cafe itu! Nona Vianca memang Arsitek Jenius!"

"Masa sih? Bukankah itu hanya rumor?"

Penegasan Yvonna kepada teman-teman pesta tehnya membuat mereka tersentak diam. Udara pesta teh ini berubah menjadi abu abu.

Lalu salah satu temannya membuka mulut.

"A-adiknya Nona Yvonna sangatlah genius! Jauh sekali dari rumor jahat diluar sana! Pasti hal ini dikarenakan didikan Nona Yvonna yang tekun dan teliti terhadap Nona Vianca!"

Setelah mebdengar kata pujian, mereka setuju menganggukan kepala.

Yvonna yang mendengar kata pujian pun ikut tersenyum dan menggukan kepalanya.

"Betul, walaupun ia berasal dari darah rendah, didikanku memang cukup tegas sehingga mengubah sikap rendahannya."

Yvonna menyeruput tehnya sambil berpikir.

'Sejak kapan rumor buruk Vianca hilang?!'

Yvonna membersikan tenggorokannya dan mengeluarkan beberapa surat.

"Ehem, ini undangan pesta menyambut kedewasaanku. Saya harap kalian smua dapat hadir disana, karena pesta ini sekaligus pesta tunangan Saya dengan Tuan Ragrand Heinous."

--------------------------------------------------------------

Baru dua hari lewat akan tetapi kecemasanku tidak berhenti. Surat untuk Nona Reinna sudahku kirim akan tetapi belum ada balasannya.

'Apakah suratnya tersesat di jalan?!'

Lalu terdengar suara ketukan pintu.

Tok tok tok

"Silahkan masuk."

"Ini saya nona. Ada surat dari kediaman Duke Calyptus."

Aku meloncatke arah elise.

"Dimana suratnya?!"

Elise membawa nampang dengan secarik surat. Aku mengambilnya dengan tegang, duduk di meja belajarku dan membuka suratnya secara perlahan.

'Tolong tolak, tolong tolak, tolong tolak!'

"Untuk nona Vianca Alteria"

"AAAAH! AH!"

"Kenapa nona? Ah, nona mendapatkan surat suara?"

"S-s-suratnya berbicara!!"

Surat di depanku melayang di udara sambil bersuara.

"Saya tidak bermasalah dengan 40 persen saham milik orang lain. Saya akan tetap membeli cafe Nona Vianca. Apakah 500 ribu koin emas cukup? Aku sudah melampirkan cek 500 ribu koin emas di surat ini."

Surat melayang tersebut memuntahman selembar cek dan kembali berdialog.

"Saya harap Nona bisa menepati janji anda berdasarkan surat janji sihir yang anda tanda tangani. Tolong lampirkan surat kepemilikan tanah kemudia tolong tanda tangani surat pemindahan kepemilikan tanah ini."

The Villainess Did a RevolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang