Chapter 14 : Karya Part 2

3.4K 391 6
                                    

Sraat sreeet

Tak terasa sudah 5 hari lewat. Akhirnya, gambar final cafenya sudah jadi.

"Elise tolong bawa ini ke kantor pembangunan serta surat ini."

"Baik nona. Lalu ini buku yang nona minta kemarin."

Elise pergi meninggalkan Vianca di kamarnya sendiri dengan secangkir teh.

'Kalau begitu aku akan belajar bisnis lebih mendalam dengan buku ini.'

Meja dan sofa kecil di balkoni dengan matahari pagi terang. Duduklah vianca sambil membaca buku bisnis dengan saksama. Walau sendirian, ia merasa tenang dan nyaman karena ditemani teh yang hangat dan jauh dari ocehan Yvonna.

'Ternyata hukuman kurungan kamar tidak terlalu buruk.'

--------------------------------------------------------------

Di kerajaan Aephraisa, setiap daerah ditempati 5 orang ksatria kerajaan. Tugas ksatria tersebut adalah menjaga keamanan daerah serta memberi arah bagi mereka yang tersesat. Seperti Elise sekarang...

'Duuuh aku dimana sih? Bukannya kantor pembangunan ada di sekitar sini?'

Celingak celinguk Elise berlajan mengelilingi sekitarnya.

'Akh! Jangan bilang aku tersesat! Aku harus mencari ksatria penjaga...'

"Ehem, permisi nona apakah anda tersesat?"

Dari belakang terdengar suara lelaki yang mengangetkan Elise

"Iya??! Ah! Iya!"

Rambut hijau, mata kuning serta baju seorang pelayan.

'Ah bros itu! Bunga Dahlia biru! Berarti ia adalah pelayan keluarga Duke Heinous! Tetapi kenapa terasa familiar ya?'

"Anda ingin ke suatu tempat?"

"Ah, iya! Aku ingin ke kantor bangunan akan tetapi aku tersesat di jalan..."

"Ah, nona harus lurus sampai toko roti disana lalu belok kiri."

"Ah terima kasih!"

Elise senyum dan siap melangkah ke depan

"Tunggu nona!"

"Hm? Iya?"

"Rambut nona tersangkut di ranting itu."

Tanpa sadar ternyata kepangannya tersangkut di ranting pohon kecil. Seandainya Elise bergerak lebih jauh lagi, ia dapat tertarik kebelakang dan patah rantingnya.

"Aah, te-terima kasih."

Elise yang memerah mencabut rambutnya dari rantibg dengan malu.

Sang pelayan tersenyum manis dan berpaling

"Sama sama nona imut."

'No-nona imut?!'

Elise berlari ke kantor pembangunan sambil menahan malu.

--------------------------------------------------------------

'Ah saatnya kelas Embroidery...'

Tok tok tok

Katarina masuk ke dalam kamar Vianca.

"Permisi nona, ini saya Katarina."

"Ah iya Nona Katarina silahkan masuk!"

Kita duduk berduaan di sofa hangat ini dengan beberapa makanan kecil serta teh.

"Nona Katarina, apakah anda punya kenalan penyihir bangunan serta perajin kue yang handal?"

The Villainess Did a RevolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang