Chapter 36 : Kaca

1.7K 216 8
                                    

"Menurut Nona Alteria, apakan aliran gaya ini sudah cukup mendunia? Apakah ini merupakan trend baru dalam dunia arsitektur? Apa pendapat nona terhadap aliran gaya bangunan ini?"

"Hm... Menurut saya gaya bangunan seperti ini cukup mendunia dan sudah menjadi trend di dunia arsitektur."

Mereka mengangguk-angguk setuju. Lalu aku menlanjuti rencanaku.

"Menurut saya, bagunan ini kurang efektif."

Mata mereka mulai berantusias melihat sangkalanku terhadap trend yang sangat terkenal ini. Aku mengambil pensil yang tergeletak di meja dan menunjuk ke pilar-pilar yang berjejer di gambar.

"Sepuluh kolom pilar di bagian depan bangunan ini tidak berguna sama sekali. Walaupun kolom pilar ini membantu menopang atapnya, akan tetapi tanpa kolom pilar itu pun atapnya dapat berdiri dengan tegak. Lagi pula bukankah sepuluh terlalu banyak?"

Mereka melihat gambar di depannya dengan saksama sambil membayangkan bangunan tersebut tanpa pilar-pilar yang kutunjuk.

Aku mengambil selembar kertas dari meja kecil lalu mulai menggambar cepat bangunan tersbut tanpa pilar-pilar.

"Mungkin seperti ini bentuknya jika hanya menggunakan empat pilar."

Mereka terpukau melihat teknik dan kecepatan menggambarku. Garis yang lurus dan rapih, bentuk-bentuk yang informatif, seluruh ide yang di otakku tertransfer dengan jelas.

Lalu aku mengambil ketas lagi dan memulai menggambar bangunan tersebut tanpa atap dan pilar.

"Jika saya mengeliminasi atap di bagian depan ini serta pilar dibawahnya. Penghematan biaya akan lebih signifikan."

Mereka memperhatikan gambarku lalu Count Souter bertanya.

"Tidakah bangunan ini menjadi sangat polos? Bahkan bangunan ini menjadi mirip dengan rumah masyarakat awam."

Vianca tersenyum dan memberi tambahan ide.

"Tentu saja desain seperti ini memiliki kekurangan, seperti yang anda katakan. Akan tetapi, beralih ke masalah lainnya untuk sementara..."

Aku menunjuk ke arah dinding masif yang memiliki sangat sedikit kaca.

"Bukankah bangunan ini kurang cahaya matahari dan keterbukaan?"

Setelah aku ungkit masalah ini, mereka baru tersadar. Hanya terdapat sepuluh jendela yang berukuran kurang lebih satu kali satu meter.

"Manusia yang bekerja di sana, dari pagi hingga sore atau bahkan malam, memerlukan cahaya matahari yang cukup. Bukan hanya untuk kesehatan, cahaya matahari juga dapat memberi semangat dan dampak positif psikologis lainnya."

Aku mulai mengganti diding masif menjadi kaca jendela. Sekarang 80% pelingkup bangunan ini terbuat dari bidang transparan.

"Dengan membuat banyak kaca jendela seperti ini memberikan keterbukaan serta kehadiran sinar matahari. Selain itu, dinding kaca ini membedakan banguanan ini dengan rumah masyarakat awam."

Mereka terpesona dan terinspirasi mendengar ide brilianku. Tidak ada seorang pun yang terpikir untuk membangun suatu banguanan dengan banyak kaca.

Tidak hanya sampai disana aku juga menggambar ulang bangunan tersebut dengan desain minimalis kontemporer.

"Sesuai selera saya, ekstrior serta interior dengan desain minimalis. Lalu pemakain bentuk-bentuk sederhana seperti kubus dan balok merupakan elemen utama desainku. Untuk memberi variasi dan keunikan, peletakan dan penataannya juga diperhitungkan."

Aku menunjuk desainku yang memliki dua bentuk.

"Balok ini dibuat sedikit mundur dari pada kubus ini. Lalu terdapat kayu kayu tipis yang melapisi balok sebagai tekstur, agak tidak terlihat terlalu polos."

The Villainess Did a RevolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang