Chapter 29: Bangunan

2K 238 4
                                    

"Hoaaah!"

Aku terbangun dengan matahari pagi dari balkon aku menengok ke lantai dan di lantai hanya tersisa selimut yang tertata rapih dan secarik kertas.

[Terima kasih atas kehangatan anda. -Aneon von Dravidus]

Walau dia pergi medadak, aku tersenyum melihat surat kecilnya di pagi hari.

'Apakah semua kebaikan yang selama ini ia berikan benar-benar ketulusannya? Apakahan tidak apa-apa jika aku berteman dengan Putra Mahkota?'

Aku bangun dan membuka lemari baju. Aku mengambil gaun sopan yang sederhana dan lantas masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Elise mengetuk pintu kamarku.

"Permisi Nona, saya akan menyiapkan kamar man- Waah!"

Gaun sederhana berwarna putih dan biru tua, sepatu hak pendek biru tua, rambut yang disanggul, serta riasan wajah yang tipis dan secukupnya. Sepertinya Elise kaget melihat diriku yang sudah siap pergi.

Pada umumnya, putri dan wanita bangsawan sering mengenakan gaun besar yang sulit digunakan sendiri. Ditambah lagi dengan kemanjaan seorang putri bangsawan juga membuat para pelayannya menyiapkan kamar mandinya, membantunya dalam mandi, menata rambutnya hingga metias wajahnya.

Akan tetapi, aku yang sekarang sedang di mood yang baik, melakukan segalanya sendiri, lagi pula aku sudah terbiasa mengurus diri sendiri di kehidupanku dulu.

"Nona melakukan ini semua sendiri?"

"Hahaha, begitulah Elise. Sekarang tolong bawakan makanan untukku di keranjang lalu kita berangkat langsung ke tempat kediaman Countess Eliktov!"

Aku keluar dari kamar dan melanglah dengan cepat.

"Kenapa terburu-buru nona?"

Elise yang ikut mengejarku berjalan cepat juga.

"Karena hari ini adalah hari pembangunannya!"

Elise menyiapkan makanan, aku menunggu di ruang tamu lalu naiklah kita ke kereta kuda.

Keseharianku saat di kereta kuda menuju kediaman Countess Eliktov adalah membaca koran masyarakat awam. Koran-koran bangsawan berisi gosip-gosip pergaulan kelas atas serta politik ekonomi yang terlalu idealis.

Sedangkan ilmu dan informasi yang ku cari dari sebuah koran ada permasalahan dan berita faktual dari kondisi kerjaaan ini. Oleh karena itu, koran-koran masyrakat umum cocok di mataku.

[Cafe bertema kebun, apakah ini trend baru?]

Judul dari artikel ini membuatku tersenyum dan tertawa cukup besar.

"Aaah, Nona! Nona harus tetap menjaga sopan santun Nona walaupun hanya bersama saya!"

"Ahaha, iya Elise, iya."

Memang menjadi wanita bangsawan merepotkan. Tertawa saja harus kecil dan menutup mulutnya.

"Sebenarnya apa sih yang lucu Nona?"

"Ah ini Elise, sepertinya cafe terdahuluku sekarang menjadi trend rancangan cafe!"

"Waaah keren sekali Nona! Anda seperti bintang utama dalam dunia seni bangunan!"

"Hahaha, entahlah ya Elise. Aku bukanlah bintang utama, aku hanya membuat hal yang kusuka."

Setelah membaca seluruh koran masyarakat awam. Aku menemukan satu masalah genting yang berada di daerah timur.

Masyarakat daerah timur kerajaan yang terlanda bencana kehilangan rumah tinggal dan toko-tokonya.

'Mungkin aku akan memulai investasiku di daerah timur.'

The Villainess Did a RevolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang