Chapter 13 : Karya Part 1

3.5K 413 1
                                    

'Tanah, cek. Modal yang cukup, cek. Pâtissier, cek. Penyihir, cek. Selama hari hari yang lalu aku dan Nona Katarina berdiskusi tentang produk-produk yang akan disediakan. Elise bersedia memanggil teman penyihir lamanya. Sekarang tinggal mendesain cafenya.'

Pikiranku melayang-layang setelah kelas etiket. Aku berjalan dengan tegap dan senyum lebarku terpasang di pipiku. Aku membuka pintu kamarku dan biasanya Elise sedang membersihkan kamarku di jam ini.

Tak

"Elise aku disin-"

Elise tidak ada di dalam kamarku, melainkan tiga pelayan dan Yvonna. Lemari bajuku terbuka dan gaun-gaun baruku diambil satu per satu lalu dimasukkan ke sebuah kotak. Pelayan yang lain mengambil sebuah gaun pink dari kotak disebelahnya dan menggantungnya di lemariku.

"Ada apa ini kakak?"

"Oh Vianca... Adikku yang manis... Kenapa gaun kumuh seperti ini ada di lemarimu? Adikku yang imut ini harus memakai gaun yang imut juga dong~"

'Halah omong kosong.'

"Akan tetapi kakak tidak punya hak untuk mengambil gaunku sembarangan. Oleh sebab itu, kembalikanlah gaun-gaunku."

"Oh? Kakak mengambil gaunmu? Tidak tidak. Kakak tidak mengambil gaunmu. Kakak hanya ingin melenyapkan gaun yang tidak pantas dipakai adikku. Kaka hanya ingin gaun-gaun ini hilang dari pandangan mata adikku."

"Apa maksud kaka-"

Blarrr

Salah satu pelayang memantik api dan membakar kotak yang berisi gaun-gaun baruku.

"Ah! Gaunku!"

"Sesuai janji kakak, gaun-gaun jelek itu hilang dari pandagan adik manisku!"

Kotak itu habis terbakar menjadi abu. Aku memandang abu abu tersebut sambil bergumam.

"Dasar wanita gila."

"APA? KAMU MEMANGIL KAKAMU WANITA GILA?"

Mata biru menatap tajam ke arahku. Pupilnya mengecil dan dahinya mengerut.

"KAKAKMU SUDAH SUSAH PAYAH MEMBANTU KAMU UNTUK MEMBERSIHKAN BENDA KOTOR ITU DAN ITU YANG KAMU KATAKAN KEPADAKU?"

Tangannya terangkat keatas dan melayang menuju pipiku.

"DASAR ADIK TIDAK TAHU DIR-"

Tak

Gubrakk

Sedetik kemudian Yvonna berada di lantai dengan tangan dan badannya penuh memar.

"Huft. Sudah ku peringati. Sekali lagi kakak ingin menamparku. Aku akan membanting kakak."

Drap drap drap

Suara hentakan kaki bejalan menuju tempat kejadian perkara ini.

"Ada apa ini? Ah! Yvonna sayangku!"

Sasha Alteria. Istri sang marquis.

"Aah... ibu, aw! Aku di banting oleh Vianca. Ugh."

"Vianca! Apapun masalahmu dengan kakakmu, kau tidak boleh menyakiti kakakmu! Apalagi secara fisik!"

Aku melihat Yvonna tergeletak di lantai dan ibu yang berlutut mengelus-elus Yvonna. Raut wajahku tidak ada sama sekali rasa bersalah. Aku hanya menepati janji yang kubuat.

"Vianca... Akan ibu hukum kau! Ibu hukum kamu untuk tidak boleh keluar dari kamarmu! Apalagi keluar rumah!"

"Hmph!"

Aku berjalan menuju ranjangku dan duduk diatasnya. Para pelayan bergegas membantu Yvonna berdiri dan meninggalkan diriku sendiri di kamar.

"Tidak adil..."

The Villainess Did a RevolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang