Chapter 40 : Survey

1.5K 211 5
                                    

Pagi hari tiba dan Tuan Verdi, yang disebut kepala daerah timur yang dibengkalai Duke Luthi, datang ke penginapanku.

"Nona, sepertinya Tuan Verdi ingin berbicara kepada anda. Dia sudah menunggu anda di bawah."

Penginapan ini dua lantai dimana lantai satu adalah bar dan lantai dua adalah penginapan. Elise yang baru saja naik dari bar memberikanku kabar gembira.

"Baiklah, mari kita bersiap-siap!"

Setelah merias diri dengan singkat, aku dan Elise turun tangga dan disambut beberapa orang. Salah satu orang yang wajahnya familiar adalah Tuan Verdi, kepala daerah timur ini. Sepertinya Tuan Verdi ditunjuk menjadi kepala daerah karena para masyarakat sudah pasrah dengan Duke Luthi.

"Selamat pagi Nona Vianca Alteria, saya sebagai kepala daerah, telah memutuskan bahwa suara masyarakat mengatakan setuju akan perjanjian murah hati Nona."

Tuan verdi menyerahkan kertas perjanjian yang berisi tanda tangan dia dan beberapa perwakilan masyarakat.

"Baiklah kalau begitu saya akan juga memulai survey daerah dan kependudukan."

Tuan verdi mengangguk dan memberikanku data daerah timur yang terkena bencana.

30 rumah, 25 toko kerajinan, 1 pasar dan 1 monumen ikonik timur di pusat daerah. Para penduduk rata-rata berkerja sebagai perajin, mulai dari perjain kayu hingga perajin kain. Sebelum bencana, banyak para pedagang luar kerajaan datang untuk bertransaksi. Mereka datang ke timur karena perajin daerah timur ini sangat terampil sehingga menghasilnya karya karya yang unik dan indah.

Sayangnya sekarang sudah nyaris tidak ada pedangan luar kerajaan yang datang ke tempat hancur ini.

'Hmm sepertinya daerah ini tetap kurang ideal...'

Memang penginapan dan beberapa puskesmas tidak hancur, akan tetapi kondisinya cukup buruk untuk menjamin kebersihannya. Pada abad ini juga kebersihan terkadang sering diacuhkan. Padahal kebersihan ini adalah kunci kesehatan...

"Baiklah ini yang akan saya buat."

Aku mengambil kertas kosong dan pensil dari tas yang Elise bawa.

Srak sret sret

Monumen ikonik di tengah, di timur berisi ruko kerajinan kayu, di barat berisi ruko kerajinan kain, di utara ada pasar dan puskesman, terakhir di selatan terdapat tempat penginapan dan sekolah kecil. Iya, aku juga akan mendirikan sekolah yang merupakan aspek krusial dalam perkembangan sumber daya manusia.

"Bagaimana dengan tata kota seperti ini?"

"Jika bagian timur ini merupakan toko, lalu tidakah rumah penduduk di bagian barat terlalu sedikit?"

Sepertinya mereka belum mengerti maksud sistem ruko, rumah toko.

"Bagain timur dan barat ini merupakan rumah penduduk. Rumah penduduk ini rangkap dengan toko. Jadi, lantai dasar digunakan sebagai toko dan lantai atasnya digunankan sebagai tempat tinggal privat."

"Wah, apakah hal tersebut tidak mustahil? Rumah dan toko menjadi satu bangunan?"

Aku mengangguk dengan yakin dan mengsketsa cepat gambaran ruko yang akan ku buat. Setelah itu aku jelaskan bagian bagian ruangan dalam ruko tersebut.

Sepertinya bukan hanya Tuan Verdi dan perwakilan masyarakat yang terpukau, Elise yang melihat di sampingku juga ikut tercengang dengan mata berbinar.

"Baiklah Nona. Saya percaya dengan Nona."

Aku terseyum lebar dan berjanji.

"Saya akan memulai memberi beberapa sketsa ide ruko penduduk, puskesmas, pasar dan bangunan lainnya kemudian Tuan Verdi dapat mendiskusikannya diantara para masyarakat."

The Villainess Did a RevolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang