"Oh Yuri."
Mendengar jawaban yang diberikan oleh Sehun itu, Yuri terlihat mematung di tempatnya berdiri dengan matanya yang membulat sempurna. Bahkan salah satu tangannya sudah bergerak menutup mulutnya yang pasti sudah terbuka karena terlalu terkejut saat ini.
Sedangkan Sehun sudah berbalik dan melanjutkan jalannya kembali. Yuri yang melihat Sehun sudah kembali berjalan, Yuri berlari kecil untuk menyusul langkah lebar Sehun dan berusaja untuk menyamakan langkah mereka.
"Kau tidak bercandakan? Kau serius kan?", Todong Yuri dengan berbagai pertanyaan untuk memastikan kalau pria itu tidak main-main dengannya.
"Aku hanya bergurau.", Ucap Sehun santai tanpa ekspresi membuat Yuri melemparkan tatapan tajamnya pada pria itu.
"Tidak, kau pasti serius.", Sahut Yuri lalu melingkarkan tangannya pada lengan Sehun dengan manja.
"Seohyun jauh lebih sopan darimu.", Yuri memutar matanya malas mendengar perkataan Sehun barusan namun ia sama sekali tidak melepaskan pegangan tangannya pada lengan Sehun namun satu tangannya yang bebas bergerak untuk memijat batang hidungnya karena terlalu kesal.
"Ahh, apa karena aku sudah lama hanya bertemu dengan satu pria makanya aku merasa kesal saat ini?", gumam Yuri yang masih bisa di dengar oleh Sehun dan pria itu saat ini sudah menatap Yuri dengan tatapan yang terlihat jengkel.
"Aku penasaran, apa kau akan cemburu kalau aku berkencan dengan pria lain?", Tanya Yuri sedangkan yang ditanya hanya menatap lurus ke depan dan berdeham pelan ketika mendengar pertanyaan Yuri yang menurutnya aneh.
"Entahlah, mungkin tidak."
"Cih, mau bertaruh? Aku bisa menemui banyak pria sekaligus jika aku mau.", tantang Yuri yang sudah melepaskan tangannya dari lengan Sehun untuk mengambil ponsel di dalam tasnya.
"Ingat kau anggota keluarga kerajaan sekarang dan tidak bisa sembarangan bertemu orang lain.", ucap Sehun membuat Yuri mengurungkan niatnya untuk menghubungi beberapa pria yang dulu pernah menghubunginya karena merasa tertarik pada wanita itu.
"Ckck, menjadi anggota keluarga kerjaan sangat tidak menyenangkan. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Lalu bagaimana caranya bersenang-senang?", Omel Yuri.
"Siapa suruh kau menyetujui perjodohan waktu itu.", balas Sehun dan suara dengusan sebal terdengar keluar dari bibir Yuri.
"Hidupku bukanlah milikku sendiri.", ucap Sehun dengan suaranya yang lebih pelan dari sebelumnya membuat Yuri merasa iba pada pria yang ada di sebelahnya kini.
"Oho, tentu saja karena hidupmu sekarang milikku."
"Jadi, tuanmu yang cantik ini akan mengajakmu bersenang-senang hari ini.", Yuri tersenyum lalu mengenggam tangan Sehun.
"Apa si Dohwan itu bisa diajak kerja sama?", Tanya Yuri yang mendapat jawaban berupa gelengan kepala dari Sehun.
"Heol."
~
Sehun berdiri di tempatnya dengan kedua tangannya yang menyilang di depan dada sambil matanya terus menatap Yuri yang sedang berbicara dengan Dohwan sekaligus membujuk pria itu supaya mengizinkan Yuri dan Sehun untuk keluar hari itu.
"Yakk!", pekik Yuri kesal karena pengawal itu terus saja menolak permintaan Yuri untuk pergi keluar.
"Maaf, tapi aturan tetaplah aturan.", Ucap Dohwan dengan ekspresi datarnya sedangkan Yuri menatap ke arah pria itu jengkel dan dipastikan sedang mengumpat pria itu di dalam hatinya.
"Apa aturan yang memberikanmu gaji?!"
"Sekali tidak tetaplah tidak.", balas Dohwan tegas membuat Yuri menghentakkan kakinya ke lantai dengan kesal hingga menimbulkan suara antara heels dan lantai yang saling bertubrukkan dengan keras itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
FanfictionKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...