"Ayo kita lakukan."
Yuri terus saja mendekati Sehun dan menghapus jarak diantara tubuh keduanya. Ikatan seragam Judo yang dikenakan Sehun pun sudah terlepas karena ulah Yuri hingga memperlihatkan perutnya yang sixpack itu.
"Kau semakin liar, kau menyadari itu?", Tanya Sehun membuat Yuri terkekeh kecil karenanya.
"Memangnya kenapa? Kau tidak suka?", Tanya Yuri balik.
"Entahlah, aku sedikit khawatir, bagaimana jika ternyata kau memperlakukan pria lain seperti ini juga?", Kali ini Yuri bukan hanya terkekeh, wanita itu tertawa mendengar perkataan Sehun bahkan ia juga menjauhkan tubuhnya dan tertawa sambil memegangi perutnya sendiri.
Sedangkan Sehun berdecak sebal karena bukan reaksi seperti itu yang diharapkannya ditunjukkan oleh wanita itu. Ia pun meraih ikat pinggangnya yang sudah tergeletak di atas lantai karena ulah Yuri.
"Kau mau kemana?", tanya Yuri yang menghentikan tawanya ketika melihat Sehun yang berjalan keluar dari ruangan itu.
"Oh Sehun! Tunggu aku!", pekik Yuri yang langsung berlari menyusul Sehun dan ia pun meraih lengan Sehun.
"Maaf. Aku akan menjawabnya."
"Tidak, untuk apa aku melakukannya pada pria lain jika kau berada di sisiku.", Ucap Yuri dengan senyumannya yang terlihat sangat tulus sementara Sehun berusaha dengan keras untuk tidak tersenyum dan terbuai dengan kata-kata manis wanita itu.
"Benarkah itu?", Yuri menganggukan kepalanya lalu ia pun melingkarkan tangannya di leher Sehun dan menatap pria itu lamat.
"Oh Sehun, kau tidak lupa soal perkataanku yang lalu itu kan?", tanya Yuri namun Sehun terlihat mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Yuri itu.
"Perkataanmu yang mana?", tanyanya balik.
"Ck, kau melupakannya. Baiklah, kalau begitu aku akan mengingatkannya lagi."
"Aku ingin punya dua anak. Satu laki-laki yang mirip denganmu dan satu perempuan yang mirip diriku.", Kali ini Sehun tidak bisa menahan lagi mempertahankan reaksi datarnya.
"Yahh, kasihan sekali jika putriku nanti punya sifat yang sama denganmu.", Balas Sehun membuat Yuri melayangkan pukulannya pada bahu pria itu hingga terdengar suara aduhan kecil dari bibir pria itu.
"Asal kau tahu saja, aku orang baik hanya saja sedikit istimewa dari yang lain.", ucap Yuri dengan penuh percaya diri.
Sehun tidak membalas lagi perkataan itu, ia hanya menatap lamat wanita yang berjarak sangat dekat dengannya itu dengan kedua tangan yang masih mengalung di lehernya.
"Hm, soal itu aku mengakuinya. Kau istimewa.", ucapnya sambil memeluk pinggang Yuri dengan salah satu tangannya sementara tangannya yang lain sudah bergerak menyingkirkan helaian rambut Yuri yang menutupi sedikit dari wajahnya itu.
Keduanya saling bertukar senyum hingga Yuri perlahan menghapus jarak wajahnya dengan wajah Sehun hingga bibir keduanya saling bertemu dan saling melumat lembut satu sama lain.
~
Di kamar yang berada tidak jauh dari ruangan olahraga itu, terlihat seragam judo yang keduanya tadi kenakan sudah berserakan di lantai.
Sementara sepasang insan itu sekarang ini berada di atas tempat tidur di kamar milik sang wanita dengan saling memadu kasih.
Setelah menyelesaikan kegiatan itu, Sehun pun membaringkan tubuhnya di sebelah Yuri dan menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya dengan selimut itu.
Yuri pun memiringkan tubuhnya dan menidurkan kepalanya pada lengan Sehun juga menelusup masuk ke dalam pelukan pria itu.
"Kau lelah?", Tanya Sehun yang menggerakan tangannya untuk mengelus kepala Yuri lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
FanfictionKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...