Yuri melepaskan tautan bibirnya dengan Sehun tak lama setelahnya. Ia pun tersenyum ketika melihat bagaimana wajah terkejut yang ditampilkan Sehun saat ini.
"Selesaikan pekerjaanmu dengan cepat, aku akan menunggumu di kamar sayang.", Ucap Yuri yang memang sengaja ingin menggoda Sehun.
Tanpa menunggu lama, Yuri pun keluar dari ruangan itu menuju kembali ke kamarnya.
Sementara Sehun masih terdiam di tempatnya karena terlalu terkejut dengan serangan yang tiba-tiba itu.
"Aish, wanita itu.", maki Sehun lalu kembali ke tempatnya di balik laptopnya dan melanjutkan kembali kegiatan melaporkan komentar buruk yang ditujukan pada Yuri.
Di luar, Yuri yang hendak kembali ke kamarnya harus mengurungkan niatnya ketika Seohyun muncul di hadapannya dan melemparkan tatapan ketidaksukaannya pada Yuri.
"Apa?"
"Kau merebutnya dariku.", Ucap Seohyun membuat Yuri tercengang lalu tertawa meremehkan wanita yang ada di hadapannya.
"Aku? Merebutnya? Kapan? Kau tidak pernah memilikinya, dari awal dia milikku.", Jawab Yuri sambil mengusap matanya yang mengeluarkan air mata karena tawanya itu.
"Apa semua yang kau inginkan artinya menjadi milikku? Setelah kau mendapatkannya kau akan meninggalkannya dan mencari pria lainnya seperti yang biasa kau lakukan.", Balas Seohyun namun Yuri nyatanya masih bisa mengatur ekspresinya dengan hanya menatap Seohyun datar.
"Lalu apa yang kau ingin aku lakukan sekarang?", Seohyun terdiam mendengar balasan yang Yuri berikan padanya.
"Kau pikir jika aku meninggalkannya ia akan kembali padamu?", Tanya Yuri lagi dan saat ini tangannya pun sudah bergerak untuk membantu Seohyun menyelipkan anak rambut yang tidak terbawa kuncirannya ke belakang telinga wanita itu.
"Munafik, berlaga baik dan polos tapi ternyata kau penuh dengan iri dan dengki, pantas saja hidupmu seperti ini, hanya selalu berada di tempat yang sama menunggu sesuatu datang padamu alih-alih berusaha mendapatkannya.", Ucap Yuri yang mampu menyulut emosi Seohyun yang sudah siap dikeluarkannya sejak tadi dan akhirnya tangannya bergerak untuk menampar Yuri dengan cukup keras membuat wanita yang ditampar itu sangat terkejut sampai tidak bisa berkata-kata lagi.
Tidak terima dengan perlakuan Seohyun itu Yuri pun menarik rambut Seohyun hingga wanita itu berteriak kesakitan dan minta untuk dilepaskan.
"Yakk! Lepaskan!", pekik Seohyun sambil berusaha membalas perlakuan Yuri namun wanita itu terus saja menghindar dari gapaian tangan Seohyun dan menarik rambutnya semakin keras.
Beberapa pelayan yang mendengar keributan itu segera mendatangi tempat Yuri dan Seohyun berada namun mereka hanya diam, tidak ada yang berani menginterupsi seorang Kwon Yuri yang notabene adalah seseorang yang harus mereka layani sekaligus mengingat sifat Yuri yang pastinya tidak akan segan-segan menghukum seseorang yang bermain-main dengannya.
"Kwon Yuri!", Semua orang ditempat itu menjadi tegang ketika Sehun hadir di tengah-tengah mereka saat ini.
"Lepaskan dia."
"Tidak mau. Dia harus dihukum.", Tolak Yuri sama sekali tidak ingin melepaskan Seohyun.
"Kubilang lepaskan dia!", Nada suara Sehun semakin meninggi membuat semua orang terkejut termasuk Yuri dan setelahnya pria itu meraih tangan Yuri lalu menarik wanita itu untuk mengikutinya.
~
Sehun melepaskan cengkraman tangannya pada lengan Yuri saat keduanya sudah sampai di dalam kamar mereka.
"Kau sadar apa yang kau lakukan tadi itu salah?", Tegur Sehun namun Yuri hanya memutar matanya malas menanggapi itu, ia hanya terdiam dengan menatap ke arah Sehun lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
FanfictionKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...