Been There, Done That - 20. Make a Wish

854 116 49
                                    

Sehun membuka matanya ketika sinar matahari sudah menerangi kamar yang sudah terbuka tirainya itu.

Dilihatnya Yuri yang semalam tidur di sebelahnya sekarang sudah tidak ada di tempatnya. Ia pun segera mengubah posisinya menjadi duduk dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar mereka yang luas itu namun tidak ada tanda-tanda keberadaan wanita itu.

"Kemana dia sepagi ini?", gumam Sehun lalu beranjak dari tempat tidurnya untuk mengecek keberadaan Yuri di kamar mandi namun lagi-lagi hasilnya nihil.

Ia pun mencuci mukanya terlebih dahulu juga melakukan kegiatan paginya sampai suara ketukan pintu di kamarnya membuat ia yang awalnya ingin lebih bermalas-malasan harus beranjak untuk menghampiri Dohwan yang sudah menyerukannya di depan pintu sana.

"Ada apa?"

"Sarapan sudah siap dan tuan dan nyonya sudah menunggu anda.", Ucapnya.

"Apa Yuri sudah berada disana?", tanya Sehun.

"Tidak ada, tadi pagi-pagi sekali nona pergi bersama dengan seorang pria tinggi dari perusahaannya.

"Ahh, terima kasih atas informasinya.", Balas Sehun lalu matanya bertemu tatap dengan Dohwan yang menatapnya dengan tatapan penuh arti.

"Kenapa?"

"Telepon saja dia kalau kau penasaran. Lagipula menjadi lebih perhatian tidak akan membuatmu cepat mati.", Sehun tertawa mendengar perkataan Dohwan barusan.

"Kata siapa? Aku tidak penasaran.", Elak Sehun lalu berjalan melewati Dohwan untuk menuju ruang makan dimana kedua orang tuanya sudah menunggu.

~

Yuri menjatuhkan tubuhnya ke atas kursi kerjanya sambil memijat pelipisnya karena kepalanya terasa pusing saat ini.

"Brengsek sekali si Tao itu.", Yuri memukul meja kerjanya dengan kepalan tangannya sambil ekspresinya menunjukkan bahwa ia sedang berpikir.

"Memangnya apa yang kau lakukan padanya kemarin?", Tanya Chanyeol penasaran karena tiba-tiba Tao melancarkan suatu serangan pengeluarakan produk brandnya dan menghacurkan semua rencana perusahaan Yuri.

"Aku memukulnya. Kencang sekali, di bagian perutnya, lalu Sehun melanjutkannya.", Yuri menjelaskan peristiwa yang baru terjadi kemarin itu.

"Aish, seharusnya aku memukul wajahnya saja.", keluh Yuri benar-benar merasa jengkel.

"Beruntunglah kau tidak dituntut, Yuri-ya.", Balas Chanyeol tak kalah jengkelnya dengan Yuri.

"Jadi, sekarang kita harus mengatur strategi dari awal kan?", Tanya Yuri yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Chanyeol.

Lagi-lagi tangan Yuri memukul mejanya dengan kesal karena itu artinya ia harus menghabiskan waktunya berada di kantornya hari itu untuk merubah total semua strategi perusahaannya.

Padahal baru saja ia merasa hubungannya dengan Sehun dan hari ini ia ingin menghabiskan waktu bersama pria itu tapi semuanya gagal total.

"Augh, rasanya aku ingin membunuh pria panda itu."

"Yakk, telingaku bisa berdarah jika kau terus memakinya sepanjang hari bodoh.", Kesal Chanyeol karena jika dia tidak salah hitung, Yuri sudah belasan kali memaki rivalnya itu padahal ia belum lama berada di sana.

"Eoh?! kau berani padaku?!"

"Seharusnya kau pikirkan sebuah rencana, sebuah strategi alih-alih hanya mengumpat seperti itu. Aku juga ingin melakukannya tapi kau tidak memberikanku kesempatan untuk memakinya!"

"Yakk!", pekik Yuri sebagai peringatan.

"Oho, kau meneriakiku? Mungkin kau harus berpikir sendiri kalau aku memutuskan untuk pergi sekarang."

Been There, Done That (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang