Sehun menatap heran pada Yuri yang terlihat melamun di dalam mobil tanpa menyadari kalau Sehun sudah keluar dari mobil dan hendak berjalan masuk.
"Kau akan akan tetap disana?", Tegur Sehun yang mampu menyadarkan Yuri dari lamunan singkatnya dan menatap Sehun.
Yuri pun turun dari mobil sambil merentangkan tangannya membuat Sehun menatapnya tidak mengerti.
"Apa?"
"Gendong aku.", Pinta Yuri dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil.
"Tidak mau.", tolak Sehun dan hendak masuk ke istana terlebih dahulu namun gerakan Yuri lebih cepat. Wanita itu menahan tangannya lalu naik kepunggung tegap Sehun tanpa menghiraukan penolakan pria itu sebelumnya.
"Yakk!", teriak Sehun kesal namun Yuri malah semakin mengeratkan pegangan tangannya pada leher Sehun sambil menyandarkan kepalanya di pundak Sehun.
"Aku mengantuk.", ucap Yuri membuat Sehun mendengus sebal lalu akhirnya melanjutkan jalannya menuju kamar mereka.
"Sehun-ah.", panggil Yuri pelan.
"Kenapa?"
"Jika kau diposisi pria tadi, apa yang akan kau lakukan?", Tanya Yuri terdengar sedikit ragu tapi ia sangat penasaran akan jawaban Sehun mengingat situasinya di masa lalu, tapi ia lebih memilih untuk mendatangi Suho daripada Sehun yang harusnya bertanggung jawab saat itu.
"Hmm, tunggu, biar aku sedikit meralat pertanyaanku. Bagaimana jika seorang wanita mendatangimu dan mengaku hamil anakmu?", Sehun termenung sejenak mendengar pertanyaan Yuri memikirkan untuk apa wanita itu tiba-tiba menanyakan perihal tersebut.
"Pertanyaan yang cukup aneh tapi kurasa aku akan sangat bahagia jika anak yang dikandungannya adalah anakku.", Yuri mengangkat kepalanya dari pundak Sehun lalu turun dari gendongan Sehun untuk melihat ekspresi keseriusan yang diperlihatkan diwajah Sehun.
"Benarkah?", Tanya Yuri membuat Sehun menatap heran ke arah wanita itu sekaligus curiga karena wanita itu terlalu banyak bertanya perihal itu namun belum sempat Sehun menanyakannya lebih lanjut, Yuri sudah berjalan lebih dulu menuju kamar mereka meninggalkan Sehun di belakang yang benar-benar kebingungan akan mood Yuri yang berubah-ubah hari itu.
~
Pagi itu Sehun yang baru saja membuka matanya dikejutkan oleh Yuri yang berjongkok di sebelahnya dan mengamatinya entah sejak kapan.
"Apa yang kau lakukan?", Tegur Sehun sinis dan langsung mengganti posisinya yang sebelumnya terletang di atas sofa menjadi duduk.
"Tadinya aku ingin membangunkanmu, tapi mataku tidak bisa teralihkan dari err wajahmu itu. Kau wahh sangat tampan bahkan saat tertidur seperti itu.", Jawab Yuri santai dan berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Sehun mengerang pelan merasa pegal-pegal di beberapa bagian tubuhnya terutama di bagian punggung dan juga kakinya yang lebih panjang dari sofa panjang yang di tempatinya.
"Yakk, rakyatmu tidak akan pernah menyangka kalau pangerannya tidur di sofa setiap malam.", Sindir Yuri diikuti senyum sinisnya yang ditampilkannya setelah melihat Sehun yang sedang melemaskan sekujur tubuhnya.
Sehun mengalihkan pandangannya pada Yuri yang sedang mematap ke arahnya seperti yang biasa ia lakukan dan saat itu Sehun merasa cukup heran karena seingatnya wanita itu sedikit pendiam tadi malam bahkan Yuri tidak mengatakan apapun saat ia masuk ke dalam kamar dan langsung tidur setelah berganti pakaiannya.
"Apa yang kau lihat?", Tegur Yuri menyadari tatapan penuh keheranan dari Sehun.
"Mungkinkah kau baru saja menelanjangiku di dalam otakmu?", Sehun memutar matanya malas dan langsung beranjak menuju ke kamar mandi meninggalkan Yuri yang mendengus sebal pada pria yang sudah masuk ke dalam kamar mandi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
أدب الهواةKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...