Secercah cahaya yang sedikit menelesup masuk dari sela-sela jendela yang tertutup dengan tirai itu mampu membangunkan seorang wanita yang tertidur setelah menangis semalaman.
Dengan sedikit berat, Yuri membuka matanya yang membengkak lalu ia pun mengubah posisinya menjadi duduk untuk mengumpulkan kesadarannya sebelum akhirnya beranjak dari tempat tidur yang ditempatinya menuju jendela kecil itu dan ia pun membuka tirai yang menutupinya.
"Sehun-ah, aku merindukanmu.", gumamnya lalu ia pun segera masuk kembali ke dalam selimutnya ketika mendengar suara siulan yang terdengar dari luar kamar itu yang ia yakini pasti suara Taecyeon.
Yuri menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sampai menutupi kepalanya.
"Sehun-ah, aku takut.", Yuri berusaha dengan keras menahan tangisnya saat ini.
"Yuri-ya, jangan lupa makananmu. Aku tidak mau wanitaku ini sakit.", ucap pria itu sambil menarik selimut yang menutupi Yuri dengan paksa.
Yuri berusaha dengan keras untuk menahan selimut itu namun kekuatan Taecyeon lebih besar sehingga selimut itu berakhir di lantai saat ini.
"Makan."
"Tidak mau. Kau tidak bisa memaksaku."
"Kwon Yuri, makan!", bentak Taecyeon yang mampu membuat Yuri terlonjak kaget namun ia sama sekali tidak ingin mengalah pada pria itu.
"Kubilang aku tidak mau!", Taecyeon yang sudah habis kesabarannya langsung saja melayangkan tamparannya pada Yuri membuatnya sangat terkejut sambil memegang pipinya yang terasa panas itu.
"Makanlah atau aku akan sangat marah padamu Yuri-ya.", ucap pria itu setelah mengatur nafasnya juga emosinya.
Yuri menatap pria itu penuh kebencian sampai ia melihat ke atas nampan yang tadi dibawa Taecyeon. Wanita itu pun menepis tangan Taecyeon yang ingin menyentuh pipinya dan ia pun mengambil pisau kecil yang dibawa Taecyeon untuk buah-buahan.
Wanita itu meraih pisau itu dan mengarahkannya ke tangan Taecyeon hingga pria itu meringis ketika ujung pisau itu melukai tangannya.
Disaat-saat itu, Yuri langsung mengambil kesempatan dan berlari keluar dari kamar itu.
"Kwon Yuri! Aish!", Dengan tangannya yang masih mengeluarkan darah, Taecyeon berlari mengejar Yuri.
~
Di istana, Sehun yang baru saja menutup matanya selama beberapa menit kembali membuka matanya ketika ia bermimpi buruk tentang Yuri yang belum bisa ditemukannya sampai saat ini.
Sehun terlihat memijat kepalanya yang terasa berputar karena kurang tidur juga makannya yang tidak teratur.
Ketika ketukan pintu kamarnya terdengar, Sehun langsung mempersilahkan orang itu untuk masuk karena ia tahu pasti Dohwan lah yang melakukannya.
"Bagaimana?"
"Laporan yang melihat nona di Hongdae sudah dipastikan kalau ia salah melihat orang.", Sehun terlihat menghela nafasnya ketika lagi-lagi usahanya gagal untuk menemukan Yuri.
Tak lama setelahnya, seorang wanita paruh baya berjalan memasuki kamar putranya itu dan melihat betapa frustasinya Sehun saat ini.
"Sehun-ah.", panggilnya sambil berjalan menghampiri Sehun.
Dohwan pun pamit undur diri untuk memberikan ruang pada Sehun dan ibunya itu.
"Semuanya sudah dikerahkan untuk mencari Yuri, kita pasti akan menemukannya."
"Tapi, bagaimana jika kita tidak pernah menemukannya?", tanya Sehun balik.
"Tidak, jangan berpikir seperti itu. Mulai sekarang hanya pikirkan yang baik saja. Yuri, dia akan baik-baik saja.", Ucap eomma Sehun sambil mengusap bahu putranya itu pelan untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
FanfictionKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...