Been There, Dont That - 34. Boom

543 96 42
                                    

Yuri menatap Sehun tidak mengerti. Ia pun kembali mengambil langkah mendekati pria itu untuk meminta tab yang masih berada di tangannya.

"Berikan padaku.", pinta Yuri sambil mengulurkan tangannya pada pria itu.

"Kau pasti lelah. Sekarang waktunya kau beristirahat.", Ucap Sehun untuk mengalihkan perhatian namun Yuri memang sudah terlahir keras kepala. Ia sama sekali tidak teralihkan dengan ucapan Sehun.

"Kubilang berikan tab itu padaku atau aku akan keluar dan mencaritahu sendiri apa yang ada di dalamnya.", Pinta Yuri sekali lagi.

Sehun bertukar pandang sejenak dengan Dohwan dan saat pria itu menganggukan kepalanya, Sehun terlihat menghela nafasnya lalu memberikan tab itu pada Yuri.

Dohwan juga segera pamit undur diri dari sana dan memberikan waktu dan tempat untuk Yuri dan Sehun.

Yuri yang sudah menerima tab itu segera membaca artikel yang sama dengan yang dibaca Sehun sebelumnya sedangkan Sehun merasa sangat gugup akan reaksi yang diberikan Yuri setelahnya.

Setelah membaca berita itu, Yuri mengembalikan tab itu pada Sehun. Keduanya saling bertatapan dalam beberapa detik sebelum Yuri memutuskannya lebih dulu dan berjalan ke arah tempat tidurnya tanpa mengucapkan apapun pada Sehun.

"Yuri-ya.."

"Apa?", tanya Yuri yang sudah naik ke atas tempat tidurnya. Sehun pun menghampiri Yuri dan langsung membawa Yuri dalam pelukannya.

"Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja. Aku akan mengurus semuanya untukmu.", ucap Sehun sedangkan Yuri terlihat menunjukkan senyuman tipisnya lalu ia membalas pelukan Sehun dengan melingkarkan tangannya di pinggang pria itu dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Sehun.

~

Sekembalinya Yuri ke istana, wanita itu memutuskan untuk pergi ke tempat Seohyun berada saat ini setelah memastikan Sehun sudah pergi bersama ayahnya.

"Nona, sebaiknya anda tetap di istana dan tidak melakukan apapun untuk saat ini.", ucap Dohwan yang diperintahkan Sehun untuk menjadi pengawal pribadi Yuri mulai hari ini.

"Tidak mau. Berdiam diri sama sekali bukan gayaku.", balas Yuri yang terus saja melanjutkan langkahnya tanpa mempedulikan ekspresi masam Dohwan yang kesal dengan sikap Yuri yang semaunya.

"..dan kalau kau memberitahukan Sehun. Aku akan membunuhmu.", peringat Yuri sambil menunjukkan tinjunya ke arah pria itu.

Yuri masuk ke dalam mobil yang disiapkan untuknya dan segera menuju ke tempat tujuannya.

Dengan penyamarannya, Yuri memasuki tempat itu dan masuk ke dalam ruangan yang sudah disiapkan untuknya berbicara dengan Seohyun.

"Omo, tokoh utama kita sudah datang. Tidak, mungkin kau akan segera di tendang setelah ini.", ucap Seohyun sinis setelah melihat Yuri yang berada di depannya.

"Kau kan yang melakukannya?", tuduh Yuri membuat Seohyun mengerutkan keningnya.

"Aku? Kau pikir orang yang membencimu hanya diriku?", Tanya Seohyun balik dengan nada bicaranya yang mengejek.

Yuri menghela nafasnya pelan lalu ia pun berniat keluar dari sana merasa tidak ada gunanya berada di sana lebih lama.

"Semuanya sudah berakhir untukmu. Kau tahu, tidak ada yang jauh lebih mengerikan daripada pandangan buruk orang lain tentangmu. Sama seperti setetes tinta yang di masukkan ke segelas air bersih, air itu tidak akan sama seperti sebelumnya.", ucap Seohyun yang mampu membuat Yuri menghentikan langkahnya.

"Kau harusnya tahu diri dan dari awal tidak mengingini yang bukan ditakdirkan untukmu. Oh Sehun, bukan untukmu, aigoo, kasihan sekali bayi yang tidak pernah bisa lahir itu. Kau membunuhnya.", Yuri terlihat mengepalkan tangannya lalu ia pun kembali berbalik ke arah Seohyun sambil mematikan michrophone yang merekam pembicaraan mereka dan juga kamera yang berada di ruangan interogasi itu.

Been There, Done That (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang