Kisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen.
"Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...
Sehun menatap lekat mata Yuri yang terlihat yakin dengan apa yang baru saja diucapkannya.
"Balas dendam? Pada siapa?", Tanya Sehun penasaran dengan siapa subjek yang dimaksud oleh Yuri.
"..apakah aku?", Tanyanya sekali lagi dengan sedikit ragu mungkin takut jika wanita itu mengiyakan pertanyaannya yang terakhir.
Yuri tersenyum miring lalu mengangkat tangannya untuk menyingkitkan rambut Sehun yang agak memanjang dan menutupi sedikit dahinya.
"Kenapa kau penasaran? Apakah sekarang kau tertarik pada kehidupanku?", Tanya Yuri balik tanpa menjawab langsung pertanyaan Sehun.
"Hm?", Yuri melangkahkan kakinya semakin mendekat pada pria itu sehingga mereka hanya berjarak beberapa inci saja.
"Tidak. Sedikitpun tidak.", Yuri beberapa kali menganggukan kepalanya mendengar jawaban Sehun.
"Woah, dingin sekali. Hatimu sedingin es sekarang. Apa karena kau sangat mencintai wanita itu? Siapa namanya kemarin? Seojin? Sohyun?"
"Seohyun.", Sela Sehun yang dibalas dengan jentikan jari singkat oleh Yuri.
"Siapapun itu namanya. Sayang sekali aku harus memberitahukan ini padanya. Aku akan memenang dirimu apapun rintangannya.", Ucap Yuri yakin lalu akhirnya menjauhkan diri dari Sehun dan kembali berjalan ke tempatnya semula untuk mengistirahatkan dirinya.
~
Acara pun berlanjut dengan Yuri dan Sehun yang harus menyapa tamu undangan penting satu per satu. Mulai dari yang dalam negeri sampai tamu penting dari negara lain.
Yuri tampil cantik dan anggun dengan gaun panjang berwana navy yang terbuka di bagian bahunya sedangkan rambutnya dibiarkannya terurai di bahunya. Sehun juga tampil tampan dengan tuxedo hitam yang dilengkapi dengan dasi berwarna senada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesekali Sehun melirik Yuri yang selalu berada di sebelahnya. Sejujurnya memang benar di dalam hatinya ia penasaran dengan wanita yang ada di sebelahnya ini.
"Fokuslah menyapa para tamu. Kita masih punya banyak waktu setelah ini sayang.", bisik Yuri menyadari perbuatan Sehun membuat pria itu berdecak sebal terlebih lagi sebenarnya ia juga bosan berdiri terus menyapa para tamu.
