"Aku sangat kecewa padamu Yuri."
Yuri menatap punggung Sehun yang semakin menjauh dengan Seohyun yang berada di dalam gendongannya. Tangannya terlihat mengepal marah dan matanya pun terlihat memerah menahan amarahnya.
"Aish, Sialan!", maki Yuri sambil menghentakkan kakinya kesal mengingat pembicaraannya dengan Seohyun tadi.
"Seohyun, aku tidak akan membiarkanmu.", batin Yuri lalu ia pun segera berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian dan mengambil beberapa barangnya lalu pergi keluar berniat menemui Taeyeon dan juga Chanyeol.
"Anda akan pergi kemana Nona?", tegur Dohwan yang sepertinya daritadi sudah mengikutinya dan saat ini bahkan pria itu berdiri di depan Yuri untuk menghalangi jalan wanita itu.
"Bukan urusanmu."
"Saya akan memanggil para pengawal untuk mengawal anda, Nona.", ucap pria itu dan baru saja ia akan menghubungi para pengawal lainnya melalui interkom yang selalu terpasang di belakang telinganya namun Yuri menahan tangannya sambil menggelengkan kepalanya.
"Kau, aku hanya butuh kau, sendiri.", Ucap Yuri yang tidak mau terlalu menarik perhatian lalu wanita itu pun memakai masker dan topinya sebagai penyamaran.
Dohwan terlihat menghela nafasnya lalu akhirnya menyetujui permintaan Yuri dengan menganggukan kepalanya.
Saat Yuri mulai berjalan, Dohwan mengikuti wanita itu dan keluar dari istana secara diam-diam menuju tempat yang ingin didatangi oleh wanita itu.
~
Sehun yang membawa Seohyun untuk diperiksa oleh dokter sekarang sudah berjalan kembali ke kamarnya karena dirasa urusannya sudah selesai.
Ia hanya menghela nafasnya pelan ketika melihat Yuri tidak berada di kamar mereka saat ini, ia pun pergi menyusuri tempat dimana Yuri biasanya berada dan sesampainya ia di taman belakang, keberadaan wanita itu tetap nihil.
"Dimana dia?", gumam Sehun yang sejujurnya di dalam hatinya juga merasa bersalah karena telah mengatakan hal tadi pada Yuri.
"Arghhh! kau benar-benar sudah gila Oh Sehun.", Sehun mengacak rambutnya kesal sambil mendudukan dirinya di atas kursi yang berada di dekatnya.
Ia kembali mengingat ketika ia yang memang sedang mencari keberadaan Yuri tadi. Ia tidak menyangka kalau akan melihat kejadian yang menurut penglihatannya, memang Yuri yang mendorong Seohyun ke dalam danau tapi jauh di dalam hatinya, ia ingin sekali percaya pada wanita itu dan sangat bertentangan dengan otaknya saat ini.
Pria itu terlihat menghubungi Dohwan karena ia tidak melihat keberadaannya juga setelah kejadian tadi. Setelah beberapa kali nada sambung, pria yang berada di seberang telepon sana mengangkat panggilan Sehun.
"Kau dimana? Kau bersama dengan Yuri?"
"Saat ini aku..", belum sempat Dohwan menjawab pertanyaan Sehun, panggilan itu terputus seketika dan Sehun yakin bukan Dohwan yang melakukannya.
Di sisi lain, Dohwan menatap Yuri yang merampas ponselnya itu dan mematikan panggilan dari Sehun.
"Jangan terima panggilan darinya atau aku akan turun sekarang juga.", ancam Yuri lalu meletakkan ponsel Dohwan di tangan pria itu kembali.
"Mungkin anda harus menjelaskannya sebelum terlambat.", ucap Dohwan yang sebenarnya juga melihat apa yang dilihat Sehun tadi.
"Apa yang harus kujelaskan? Untuk apa aku mengemis kepercayaannya? aku tidak membutuhkannya. Aku tidak butuh si sialan Oh Sehun!", Yuri menanggapi perkataan Dohwan dengan suaranya yang meninggi di akhir kalimat. Dohwan tahu kalau wanita itu benar-benar marah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
FanfictionKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...