Pembicaraan seputar perjodohan itu terus berlanjut dan Sehun ingin sekali menyela namun hal itu tidak mungkin bisa dilakukannya atau ia bisa saja berakhir di tempat pemenggalan.
"Kami senang sekali mendengar Jiyong-ssi menyetujui saran kami untuk menjodohkan Sehun dengan Yuri.", Ucap Eomma Sehun yang merupakan wanita paling dihormati di seantero Korea.
"Saya jauh lebih tersanjung.", jawab Jiyong sopan.
"Aigoo, kita akan menjadi keluarga sebentar lagi, jangan terlalu sungkan seperti itu.", Tegur Appa Sehun dengan nada suaranya yang sangat berwibawa membuat Yuri merasa sangat terkagum dengan sosok yang menurutnya sangat menenangkan itu.
Lain halnya dengan Yuri yang terlihat biasa saja dengan pembicaraan itu, Sehun terlihat benar-benar tidak menyetujui rencana itu, ahh mungkin lebih tepatnya ia benci rencana yang sudah disiapkan kedua orangtuanya itu.
Sesekali Yuri mencuri pandang pada sosok Sehun yang terlihat sangat gusar terlihat dengan gerak-geriknya yang terkesan canggung. Wanita itu sejujurnya mentertawakan sikap pria itu dalam hati kalau saja tidak ada Raja dan ratu negaranya disana, sudah dipastikan ia akan mengeluarkan rasa geli yang menggelitik untuk dikeluarkan dalam bentuk tawanya.
"Jadi bagaimana menurut kalian?", Tanya Appa Sehun pada kedua insan yang menjadi subjek perjodohan itu.
"Aku menyukainya.", Sehun membelalakan matanya mendengar jawaban yang dikatakan Yuri dengan lantang, sedangkan kedua orang tua Sehun maupun Jiyong terlihat senang karena merasa rencana mereka akan berhasil.
"Bagaimana denganmu Sehun-ah?", Tanya eomma Sehun namun pria itu tidak langsung menjawab, ia malah melihat ke arah Yuri yang menatapnya dengan sedikit mengancam.
Sehun menghela nafasnya pelan, sangat pelan agar tidak didengar oleh yang lain lalu akhirnya ia menganggukan kepalanya menyetujui rencana perjodohannya dengan Yuri.
Semua orang kecuali Sehun terlihat sangat senang terutama Yuri yang tersenyum lebar tanpa mengalihkan pandangannya dari Sehun.
~
Setelah makan malam, orang tua Sehun dan Jiyong pergi terlebih dahulu meninggalkan Yuri dan Sehun di ruangan yang sama.
"Berpikirlah dulu sebelum kau mengambil keputusan.", Tegur Sehun jengkel sekali dengan sosok wanita di hadapannya. Heyy, nyatanya Sehun sangat yakin jika ia menghitung detik-detik yang berjalan, wanita itu mengambil keputusan hanya dalam beberapa detik yang bahkan tidak genap satu menit.
"Perlu kau tahu, aku sudah berpikir dengan keras.", Jawab Yuri asal sambil meminum segelas wine mahal yang masih tersajikan di atas meja.
"Kau harus bertanggung jawab untuk membatalkan semuanya.", ucap Sehun membuat Yuri menatapnya dengan menggoda.
"Tidak mau. Kenapa aku harus melakukannya? Kau berani membayarku berapa?", Sehun tercengang dengan sifat keras kepala wanita itu.
"Bagaimana pernikahan bisa dilakukan kalau tidak ada cinta yang menjadi penopang di dalamnya?", Yuri tersenyum sinis mendengar perkataan Sehun, lalu ia pun menyilangkan kakinya juga menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Tidak ada cinta? Konyol sekali pria sepertimu membahas tentang perasaan klise seperti cinta.", Ucap Yuri untuk mengejek Sehun.
Sehun terdiam dalam sepersekian detik, merasa tertohok akan pernyataan lugas seorang Kwon Yuri.
"Terserah, aku tidak peduli lagi..", Sehun berdiri dari duduknya dan hendak berjalan keluar dari kamar itu sampai suara Yuri meggelegar ke seluruh penjuru ruangan.
"Aku mencintaimu, puas?", Sehun yang sudah hampir menggapai gagang pintu, menghentikan yang ingin dilakukannya lalu berbalik melihat ke arah Yuri yang masih pada posisi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Been There, Done That (Completed)
FanficKisah yang menceritakan kedua insan di bawah pemerintahan monarki. Oh Sehun, merupakan sang pewaris tahta kerajaan dan Kwon Yuri, adik seorang anggota parlemen. "Kita semua pasti pernah mengalami hal yang sama setidaknya sekali dalam hidup kita."...