part 15

17.2K 794 93
                                    

Setelah bertengakar dengan mbiil rendi meninggalkan mbiil sendiri di kamar,rendi butuh pelampiasan dia tidak ingin melampiaskan kekesalannya pada mbiil terlalu sayang mungkin.

rendi menyetir dengan kecepatan di atas rata2 tak menghiraukan pengguna jalan lain yang banyak mengumpat karena kelakuannya.

rendi mendial nomor seseorang..

"hallo lo mau temenin gw engga?"

".....,,,....,,,...."

"ok gw tunggu di tempat biasa!"

"......,,,,.....,,,....."

setelah menghubungi seseorang rendi kembali fokus pada jalanan.

Musik dj begitu memekakan telinga tapi tidak dengan rendi dan vivian mereka malah menikmatinya.

yah setelah mbiil pulang dan rendi bertengkar dengan  mbiil dan rendi malah pergi dengan vivian,rendi butuh pelampiasan.

"kenapa lo engga ngajak makan malam romantis buat gw? lo malah ngajak gw ke club?"

"gw lagi pusing dan gw butuh pelampiasan!"

"ok tak apa asalkan sama lo gw happy2 aja"

"ah lo bisa aja?"

"istri lo engga akan mencari lo dan istri lo engga akan marah tau lo di sini!"

"siapa yang akan berani"

oh baik lah mungkin rendi belum merasakan benar2 kehilangan seseorang yang di cintai.

rendi dan vivian mabuk mereka sama sekali tidak memikirkan apapun lagi,bersama vivian rendi menjadi berubah bersama vivian rendi di ajarkan hal2 baru seperti sekarang padahal rendi orang baik dan tak pernah menyentuh alkohol tapi apa sekarang rendi malah ketagihan.

rendi dan vivian mabuk berat mereka seperti dua sejoli yang tak ada beban apapun.

sampai larut malam rendi belum juga pulang padahal di mansion mbiil menunggunya dengan sejuta perasaan yang tak bisa di gambarkan.

rendi mengajak vivian berjoget di atas alunan musik dj yang memekakakan telinga.

"ayo kita bersenang senang nona!"

"oh ayo tuan  ha ha ha"

seolah tanpa beban dan tanpa mereka sadari ada hati yang terluka,mereka menikmati alunan demi alunan musik.

tak terasa waktupun berlalu sekarang sudah menuju pagi 4jam mereka habiskan untuk minum2 dan berjoget ria.

di mansion mbiil masih menangis kecewa,marah,sakit menjadi satu,di dalam kamar mbiil.

mbiil terduduk di pinggir kasur sambil melamun dan menangis merasakan sesak di dada yang begitu sakit.

di kegelapan mbiil hanya bisa menangis sendiri kenapa begitu bertubi tubi sakit kenapa rendi berubah setelah menikah kenapa? selalu pertanyaan2 itu yang berputar putar di kepala mbiil.

tapi mbiil harus kuat demi pernikahannya demi orang2 yang ada di dekatnya biarlah mungkin dia akan memaafkan lagi rendi.

mungkin dalam pernikahan harus ada pengorbanan,biarlah hati ini sakit biar lah raga ini sakit tapi jangan sampai pernikahannya hancur.

semalaman mbiil tak keluar kamar sedikitpun kepalanya sangat sakit entah lah mungkin karena semalaman mbiil menangis dan dengan teganya rendi tak kunjung menemui mbiil di kamar.

pagi ini rendi pun belum menemui mbiil tapi mbiil tak berani untuk keluar kamar takut2 rendi marah lagi.

"akhh sakit sekali kepalaku dan perutku terasa di tusuk2 mungkin karena belum makan dari kemarin"

"huftt" mbiil menarik napas panjang "kuat mbiil kamu harus kuat sekarang kamu seorang istri yang harus patuh dan kuat mungkin sebentar lagi suami kamu datang menemui kamu tunggu sebentar lagi" seru mbiil bermonolog sendiri menguatkan diri sendiri.

mungkin akan lebih sakit menguatkan diri sendiri tanpa dukungan dari orang lain tapi ketahuilah permasalahan rumah tangga bukan untuk di umbar biarlah permasalah itu hanya rendi dan mbiil yang tau.

"eunghh...sakit banget kepala gw!"

"akhhhhhh....lo kenapa ada di sini!"

vivian menjerit kala melihat rendi ada di kamarnya bersama dia dan tidur bersama satu ranjang.

"astagfirulah..!"

"kenapa gw bisa di sini hah!"

"gw engga tau kenapa lo bisa ikut ke rumah gw dan tidur di rumah gw!"

rendi tidak menjawab pertanyaan vivian,rendi bergegas pergi keluar menuju mansionnya kenapa dia bisa khilap seperti ini kenapa?

yang ada di benak rendi sekarang hanyalah mbiil istri kecilnya istri nakalnya.

"akh" rendi memukul mukul setir mobil "kenapa gw bisa ceroboh hah kenapa gw bisa ceroboh gimana perasaan mbiil bila tau?" "oh tuhan tolong aku tuhan maafkan aku" rendi terus meracau tak jelas.

setiba di mansion rendi bergegas mencari mbiil,rendi lupa rendi menyuruh mbiil diam di kamar sampai rendi membolehkan mbiil keluar.

"krettt" rendi membuka pintu kamarnya dengan pelan tapi betapa terkejutnya rendi mbiil sudah pucat dan tak sadarkan diri di atas lantai.

"sayang kamu kenapa sayang!" rendi mengguncang guncangkan badan mbiil tapi tak kunjung bangun.

rendi memangku mbiil dan menidurkannya di kasur dengan cepat rendi mengambil alat2 kedokterannya.

"eunghh.." mbiil sudah sadarkan diri

"ada yang sakit sayang? mana yang sakit? masih pusing hm?"

"mbiil hanya tersenyum engga apa2 mas cuma pusing sedikit"

tak banyak bicara rendi lalu memeriksa mbiil kembali "maaf kan aku sayang aku salah maaf" ucap rendi sambil memeluk mbiil

"engga apa mas aku juga minta maaf aku kemarin engga ngabarin kamu"

"iya aku maafin jangan sekali kali lagi yah kamu seperti itu!"

"iya mas"

"sekarang makan yah aku suapin kamu"

"males mas"

"eh mau aku marah lagi hm?"

"tapi ini buka dulu" mbiil menunjukan tangannya yang lagi2 di tempeli benda yang buat mbiil muak.

"nanti baru aja aku pasang,nanti yah kalau sudah habis aku janji aku buka yah kamu masih memerlukannya"

"iih sakit mas"

"sekarang makan yah aku suapin" sengaja rendi mengalihkan pembicaraannya.

"baiklah" mbiil hanya bisa pasrah dan berlapang dada membiarkan luka itu menguap seiring waktu tapi hati kecilnya tetap saja masih sakit.

di apartemen vivian sedari tadi vivian hanya tertawa dan tertawa puas melihat videonya sedang tidur bersama rendi.

aq up maaf lama 😅 ayo vote sama comen

Posessive Rendi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang