part 32

14K 705 128
                                    

Sesuai janji rendi,rendi memberikan rujak bila mbiil mau di bawa ke rumah sakit dan benar saja rendi memberikan mbiil rujak setelah acara drama tadi di perjalanan.

"apaan ini mas bukan rujak ini mah!"

"ini rujak buat ibu hamil kembar sayang ayo di makan"

"mas aku tuh engga bodoh yah mana ada rujak buat bumil kembar!"

"eit siapa yang dokter di sini aku loh jadi kamu harus nurut sama aku"

mbiil hanya mendelik sebal karena melihat rujak yang di berikan rendi pasalanya rujak itu hanya ada mangga matang,apel,anggur dan buah² yang matang dan manis dan apaan coba untuk sambalnya hanya dengan gula merah cair.

"ini bukan rujak ini buah² pake gula aren mas!"

"ini rujak buat bumil kembar sayang udah ayo makan setelah itu kamu harus istirahat"

"males!" baru saja mbiil akan pergi tubuhnya sudah di angkat oleh rendi.

"bumil itu engga boleh marah² terus nanti calon bayinya stres sayang kamu tuh harus bahagia ok!"

"belum aja mereka keluar kamu udah sayang banget apa² buat bayinya lah aku calon ibunya engga di pikirin!"

rendi hanya tersenyum sambil mengacak rambut mbiil "aku sayang kamu lebih dari apapun tapi aku juga sayang sama calon bayi kita ingat itu "ucap rendi sambil menjawil hidung mbiil gemas.

rendi membaringkan mbiil di kasur dan menarik selimutnya sebatas dada "cup" rendi mencium pucuk kepala mbiil sayang "istirahat yah jangan capek² kamu harus jaga kesehatan demi kamu dan calon bayi kita!"

mbiil hanya diam benar kata rendi dirinya harus bisa menjaga diri dan calon bayinya.

"sayang babynya papah kalian jagain mamah yah,kalau nakal mamahnya tendang aja biar mamahnya engga nakal lagi" ucap rendi sambil mengelus² perut mbiil yang masih rata.

"apaan sih mas" rona di wajah mbiil terlihat.

"kamu cantiknya double² kalau lagi malu² gini sekarang tidur yah"

"engga mau,aku mau tidur sambil peluk kamu boleh?"

"siap bu bos! siapa yang melarang sih" rendi langsung bergegas naik dan tidur di dekat mbiil sambil memeluk mbiil erat.

pagi² sekali rendi sudah dibuat sibuk oleh mbiil yang sedang morning sickness di kehamilan tri semester pertama di karenakan hormonal.

rendi memijat tengkuk mbiil yang sedang mengeluarkan isi perutnya padahal mbiil belum mengisi perutnya sedikitpun.

"udah yuk kekamar lagi"

"lemes"

tak banyak bicara rendi langsung memangku mbiil dan membaringkannya di kasur "minum dulu yah mungpung hangat" rendi menyodorkan segelas susu² pada mbiil.

"enek mas"

"eh sedikit saja yah kasian loh dede bayinya nanti kelaparan gimana?"

"aku mau tiduran aja dulu lemes banget mas"

"aku infus yah biar ada tenaga"

mbiil hanya menggeleng dirinya hanya ingin tiduran badannya sungguh lemas dari tadi subuh mbiil terus²an bolak balik mengeluarkan isi perutnya.

rendi tak bisa berbuat apa² hanya mengiyakan kemauan mbiil kalau saja mbiil sedang tidak hamil mungkin dirinya sudah memaksa mbiil.

rendi bukan tidak mau memaksa mbiil,hanya saja dirinya takut mbiil tertekan dan stres bisa bahaya buat kehamilannya.

rendi mengelus² kepala mbiil dengan sayang " yang sabar yah aku bakal selalu ada buat kamu,kamu harus kuat buat anak kita ya sayang"

mbiil tak menjawab apapun rasanya sangat lemas sekali perutnya mual tak karuan.

tadi pagi mbiil merajuk tak mau makan karena mual sekang apa dia sedang merajuk ingin di belikan seblak pedas dengan dalih kemauan sang calon baby.

"mas ayo beli yuk nanti twins babynya ileran mau?"

"sayang kamu tuh engga boleh makan yang pedes² ingatkan kamu lagi hamil kamu tuh harus banyak makanan yang banyak vitaminnya!"

"tapi kan mas twins babynya yang mau bukan aku"

"NO!" rendi berkata dengan tatapan tajamnya membuat mbiil langsung menunduk takut.

"kamu itu lagi hamil ingat itu kamu harus nurut sama aku makan sama minum susu khusus ibu hamil aja susah malah engga mau sekarang apa mau makanan yang pedes²  kamu engga kasian sama calon bayi kita hm?"

"maaf mas" cicit mbiil sambil menahan tangis.

"ok sekarang kamu makan,minum susu dan di minum vitaminnya!"

mana bisa melihatnya saja makanan dan minuman itu sudah membuat mbiil ingin muntah saking mualnya.

"mual mas"

rendi tak menjawab rengekan mbiil dia berjalan ke arah lemari obat²an sengaja rendi di dalam kamarnya di sediakan lemari khusus untuk peralatan dokternya sekaligus obat²tannya untuk memudahkan rendi bila mbiil membutuhkan penangan rendi.

"aaa buka mulutnya" rendi memberikan mbiil obat mual supaya mual yang di derita mbiil berkurang.

tapi dasar mbiil,mbiil tak membuka mulutnya malah menutupnya dengan tangan "engga mau pahit"

rendi dengan segudang kesabaran pun sudah mulai geram melihat tingkah istri nakalnya.

sudah tak punya stok kesabaran rendi menarik tengkuk mbiil dan mengedahkannya dengan gerakan cepat rendi memasukan obat tersebut.

baru saja mbiil akan berdiri dan berlari rendi sudah membaca gerakan mbiil dengan sigap rendi memeluk mbiil.

"telen obatnya atau aku infus kamu!"

suara rendi begitu menyeramkan di telinga mbiil membuat bulu kuduk mbiil meremang.

dengan susah payang mbiil menelan obat tadi padahal kalau rendi tidak menghalanginya mbiil sudah ingin memuntahkannya.

"istri pintar" sambil mengusak ngusak rambut mbiil.

"pahit engga enak!"

"kalau obat enak dan manis semua orang pasti mau sakit sayang"

mbiil hanya mendelik kesal sudah mual di tambah mual lagi dengan kata² rendi.

aq up maaf lama lagi pas mumet otaknya ayo ramaikan comen dan votenya makasih

Posessive Rendi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang