part 28

14.7K 755 84
                                    

semilir angin menerpa tubuh mbiil yang sedang berdiri di balkon kamarnya "ah segarnya"

"segar apanya hm?" suara itu mbiil sudah mengenalnya pasti rendi.

"aku udah bilang jangan turun dari tempat tidur dan ini apa kamu malah diem di balkon seperti,ini mana anginnya kencang lagi" ucap rendi sambil merangkul mbiil dari belakang.

mbiil langsung berbalik arah wajah mbiil beradu dengan dada bidang rendi membuat mbiil meneguk ludahnya sendiri.

"aish..ada apa denganku" batin mbiil

"kenapa hm? kamu menginginkanku?" rendi menggoda mbiil

"siapa juga awas ah aku mau masuk" mbiil memanyunkan bibirnya karena kesal rendi malah menggodanya.

tapi rendi malah mengeratkan pelukannya wajah rendi tepat di sebelah telinga mbiil sehingga membuat mbiil tak bisa berkutik.

"aku sayang kamu" suara rendi terdengar begitu menggoda membuat mbiil tersipu malu.

"kenapa diem hm?"

"mas awas iih aku mau masuk"

"kemana?"

"ke kamar mas masa ke luar?"

"ok sambil buat dede yah!"

tak lama tubuh mbiil pun melayang akibat ulah rendi yang memangkunya.

"awas jangan kemana mana lagi harus banyak istirahat!"

"bosen tau mas"

rendi tak menjawab dia ikut membaringkan tubuhnya di dekat mbiil.

nyaman itu yang dirasakan mbiil saat ini tidur berbantalkan dada bidang rendi membuatnya nyaman.

"sayang" rendi mengusap ngusap rambut mbiil dengan sayang.

"hm"

"maaf kesalahan aku selama ini kita udah banyak melewati penderitaan,tangisan,kekecewaan,tapi kamu masih tetap mau ada di samping aku terima kasih sayang"

"aku cinta kamu mas aku buta karena cinta kamu memang cinta bisa membutakan tapi mata tetap melihat aku melihat kegigihan kamu semangat kamu buat dapetin hati aku lagi"

"cup" rendi mengecup pucuk kepala mbiil "kamu yang terbaik diantara yang terbaik"

rendi bangun dan duduk di hadapan mbiil meraih tangan mbiil dan mengecupnya beberapa kali.

"tangan ini jangan sampai lepas lagi dari aku kita jalani hidup ini dengan kebahagiaan,maaf aku pernah hilaf maaf aku suka nyakitin kamu maaf untuk semua kesalahan aku"

"mas" mbiil tak bisa berkata kata lagi sebahagia inikah dia? serasa dulu seperti pertama kali dia mencintai rendi rasanya begitu indah dan bahagia.

"mari kita lewati bersama sama ada saatnya kita bertengkar,kita kecewa,kita marah dan kita saling membenci tapi itu semua membuat kita jauh lebih menghargai dan lebih mencintai"

"jangan lepaskan tangan satunya dengan yang lain sampai kita menua sampai kita di pisahkan oleh kematian"

"janji!"

"janji aku janji mas aku akan berusaha lebih lagi buat kamu buat kita nanti kelak"

"terima kasih kamu sudah hadir di hidupku terima kasih kamu sudah mewarnai hidupku terima kasih kamu sudah tulus mencintai aku terima kasih untuk cinta dan kasih sayangmu aku akan berusaha untuk jadi yang terbaik lagi"

rendi memeluk mbiil erat ada rasa dimana hatinya sangat damai tenang dan nyaman.

di balik pelukan itu ada setetes air mata yang keluar tanpa rendi sadari air mata kebahagian air mata pengorbanan air mata cinta.

"mas jangan pernah sakitin aku lagi aku mohon aku masih sanggup kamu menahan sakit kala kamu bentak,kamu marahi,kamu hukum tapi aku engga sanggup liat kamu dengan wanita lain"

"lebih baik aku pergi untuk selamaya dari pada aku harus melihat kamu dengan wanita lain!"

"hey kamu engga boleh bicara seperti itu kamu engga percaya sama aku,kamu engga yakin aku udah berubah buat kamu!"

"aku percaya hanya saja ada hati yang terluka yang tak bisa di obati akan selalu teringat masa² itu"

"aku akan mengobati hati itu aku janji tapi maaf aku engga bisa janji kalau aku selalu posesif dan overprotective kalau udah menyangkut kamu sayang"

"kumat"mbiil hanya memutar bola matanya "dasar kalau sudah sifatnya sulit untuk di ubah"cibir mbiil

"kamu yang buat aku seperti ini berarti kamu juga yang harus tanggung jawab!"

"ko aku sih mas"

"karena aku takut kehilangan kamu,kamu sakit aku lebih sakit lagi kamu sedih aku lebih sedih lagi kamu bahagia aku lebih bahagia lagi kamu itu hidup dan mati aku"

"mas aku engga bisa menghidupkan dan mematikan kamu hanya tuhan yang mampu aku hanya manusia biasa mas"

"ya tuhan yang mampu menghidupkan dan mematikan aku tapi jalannya dari kamu tuhan sudah memberikan jalan buat kamu untuk hidup aku"

"mas..." tiba² rendi mengecup bibir mbiiil tanpa aba² rendi menarik tengkuk mbiil meminta ciuman yang lebih dalam lagi.

mbiil yang kehabisan nafas hanya bisa memukul mukul dada rendi supaya melepas ciumannya.

"hah hah hah! sesak tau mas!"marah mbiil

"salah kamu mulut kamu tuh selalu berdebat sama aku jadi aku hukum"

"apa.."omongan mbiil sektika di potong oleh rendi

"mau lagi hm"

"ish awas ah aku mau ke bawah bosen!"

"siapa yang izinin kataku kan kamu harus diem di kasur engga boleh turun kamu ngeyel terus bisa² aku iket mau?"

mbiil langsung berbaring dan memunggungi rendi meninggalkan rendi yang masih duduk dan melihat gerak gerik mbiil.

"marah terus kamu sayang ini demi kebaikan kamu kaki kamu tuh sakit nanti kalau makin parah kamu mau pakai kursi roda!"

"inget yah aku engga bakal biarin lagi kamu kabur² seenaknya kayak tadi aku bakal nambah bodyguard dan aku bakal nambah cctv dan aku akan buat semua pintu dengan memakai kode supaya hanya aku dan orang² yang aku percaya yang bisa masuk ke kamar kita!"

mendengar itu mbiil langsung bangun dan duduk "ya ampun mas engga sekalian aja kamu kurung aku di kandang burung udah kayak burung aja aku di kurung gini!"marah mbiil

rendi hanya tersenyum melihat kemarahan mbiil bukannya takut tapi malah menggemaskan menurutnya.

"iya nanti aku buatin khusus buat istri aku tercinta" goda rendi

"tau ah! terserah kamu aja paling nanti aku bakal mati kebosanan aku bakal salahin kamu!"

"pletak" rendi menyentik kening mbiil "siapa sih yang ngajarin kamu ngomong kayak gitu!"

"sakit mas" mbiil mengusap ngusap keningnya yang tadi di sentil oleh rendi.

"hukuman buat kamu sekali lagi kamu bilang mati mati aku hukum kamu lebih berat lagi ngerti!"

mbiil hanya memanyunkan bibirnya "aku kan cuma ngomong aja mas salah kamu sendiri istri ko di samain kayak burung"

"biarin biar kamu engga lepas lagi!"

aq up neh ayo goyang jempol kalian ramein comen sama vote nya maksh semuanya,,😘

Posessive Rendi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang