Disini sekarang mbiil dan rendi di sebuah cafe bernuansa klasik yang di hiasi foto² dan barang² klasik.
"mas kamu engga pesen es krim juga?"
rendi menggeleng "engga udah cukup dingin liatin kamu makan es krim juga?"
"dingin apanya sih aku engga ngerti ah"
"dingin liat bibir kamu yang sexsi sampai² es krimnya pun belepotan" ucap rendi sambil mengelap bibir mbiil yang belepotan karena es krim.
"apasih mas"
"kamu cantik,sexsi lagi membuat aku selalu tergoda di buatnya" bisik rendi di telinga mbiil.
"apasih mas mesum kamu!"
rendi hanya tertawa renyah melihat wajah mbiil yang sudah memerah karena malu.
"kalau sudah habis kita pulang waktunya kamu istirahat ok"
"mau ke mall dulu jalan² sebentar nyari² perlengkapan bayi² aku mas"
"aku udah siapin semua tinggal kamu pilih mau yang mana yang kamu suka jangan buat badan kamu dan calon bayi kita kecapean aku engga suka yah"
"engga seru kamu mas"
"kalau kamu kecapean dan kamu sakit siapa yang repot? siapa yang susah?" nada bicara rendi membuat mbiil tak bisa mengelak lagi di buatnya.
"maaf" cicit mbiil sambil menunduk.
"pulang" rendi berdiri dan berlalu pergi meninggalkan mbiil yang masih bengong sendiri tapi tak lama mbiil pun beranjak pergi menemui rendi di mobilnya.
di dalam mobil rendi mendiamkan mbiil dengan sengaja dan rendi mengalihkan perhatiannya pada handphonenya.
mbiil yang merasakan aura² mistis pun hanya diam dan memejamkan mata berharap matanya akan mengantuk dan tidur untuk menghindari amukan dari rendi.
tak lama suara dengkuran halus dari mulut mbiil pun terdengar,mendengar itu rendi langsung menyimpan handphonenya dan membenarkan posisi tidur mbiil sert menyelimutinya.
"jangan nakal aku engga bisa marah kalau kamu nakal terus yang membuat aku kesal!" ucap rendi sambil mengecup kening mbiil sayang.
setelah sampai mension rendi sengaja tidak membangunkan mbiil rendi memangku mbiil sampai ke kamarnya dan menidurkan mbiil kembali.
"aku pergi ke rumah sakit dulu jangan nakal dan jangan buat yang aneh² lagi!" lagi² rendi berbicara sendiri sambil mengusap² rambut mbiil dengan sayang.
setelah mengecup seluruh wajah mbiil rendi pun berlalu karena ada panggilan mendadak yang mengharuskan dia untuk datang ke rumah sakit.
hari sudah mulai sore mbiil pun baru membuka matanya sungguh perjalanan yang membuat dia lelah.
tak lama rendi baru pulang dari rumah sakit dengan penampilan yang tidak bisa di bilang baik² saja.
di rumah sakit rendi di hadapkan dengan 3 operasi besar yang menguras tenaga dan otaknya.
kacing kemeja rendi sudah terbuka di bagaian atas lengan baju sudah di gulung sampai siku tapi ketampanan rendi tak berkurang dengan tergesa² rendi menaiki lift menuju kamarnya ingin cepat² menemui istri nakalnya.
"ceklek" pintu kamar rendi buka sedikit demi sedikit tapi mbiil belum terlihat rendi langsung memasuki kamarnya "sayang kamu dimana?"
rendi menyusuri kamarnya,balkon tapi tak ada tanda² mbiil ada di sana rendi berjalan ke arah kamar mandi.
"astagfirulah aku panggil² kamu engga ngejawab sayang!"
"he he..aku lagi berendam mas ini sabunnya wangi banget enak wanginya"
"iya tapi kamu udah berapa lama berendamnya?"
"sejam lebih mas ada lah!"
"ya ampun ayo udah sekarang kamu turun ayo nanti kamu masuk angin,pilek,demam kamu mau?"
mbiil hanya menggeleng "engga mau mas aku cuma mau berendam aja engga tau enak banget wangi sabunnya"
entahlah sudah berapa ratus kali rendi harus menghela nafas panjang melihat kelakuan mbiil yang absurd ini.
"aku tunggu kamu di luar kalau dalam 5 menit kamu belum bersih² aku hukum kamu!"
"tapi...ma..s" belum juga mbiil habis berbicara rendi sudah berlalu pergi meninggalkan mbiil yang kesal sendiri.
mbiil dengan cepat bersih² karena tidak mau melihat rendi yang nantinya akan marah² lagi.
rendi sudah menunggu mbiil di kasur terlihat rendi sudah duduk di pinggir kasur sambil membawa minyak kayu putih.
"sini duduk di sini" rendi menepuk nepuk kasur supaya mbiil duduk di dekatnya.
mbiil pun langsung duduk di dekat rendi "balik ngebelangi aku" suruh rendi.
"mau apa mas?"
"kerjakan engga usah ngeyel terus"
mbiil pun tak menjawab lagi langsung memunggungi rendi,dengan cepat rendi membuka sedikit baju mbiil dan memperlihatkan punggung mbiil yang putih mulus.
dengan telaten rendi membaluri punggung mbiil dengan kayu putih supaya hangat "tangannya mana?"
rendi jug membaluri tangan dan kaki mbiil dengn kayu putih "ganti bajunya pake yang hangat!"
"gerah mas" rengek mbiil bayangkan sudah di baluri kayu putih dan sekarang harus memakai baju tebal betapa gerahnya baru aja berendam.
"ganti atau aku gantiin!"
"iya mas aku ganti lagi bajunya" mbiil pun berlalu meninggalkan rendi yang sedang membereskan lagi kayu putihnya.
"udah neh udah ganti"
"sini duduk lagi"
baru aja duduk mbiil sudah di berikan segelas susu hangat "minum sampai habis aku mau mandi dulu sebelum aku selesai mandi susu harus sudah habis jangan di buang awas aku tau kamu buang apa minum!"
mbiil hanya diam tidak menjawab rendipun pergi ingin mandi sudah berasa lengket semua badannya.
selangkah demi selangkah mbiil celingukan sambil membawa segelas susu niatnya ingin membuangnya tapi dasar mbiil yang ceroboh hampir saja dia jatuh terpeleset akibat sendal yang di pakainya.
"akh..mas..."
aq up ayo vote dan comen makasih vote dan comen kalian buat aq semangt sebentar lagi akan end yak jangan lupa..😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Rendi
Dla nastolatkówsequel dari posesif overprotective doctor! "kamu seutuhnya milikku jangan sampai ada yang menyentuhmu walaupun sedikit karna akan ada hukuman menanti bukan cuma buat laki2 itu tapi buat kamu juga sayang!!" "aku suamimu aku berhak mengatur semua kehi...