part 27

14.7K 829 73
                                    

deru napas mbiil begitu memburu membuatnya seakan sesak keringat bercucuran.

mbiil terus berlari seperti di kejar² penjahat "sial kenapa mereka terus mengejar gw!"

mbiil yang kabur dari mansion rendi akibat rasa jenuh yang menderanya di mansion mbiil hanya bisa diam dan berjalan² di sekitaran mansion.

rendi sudah memperingatinya supaya diam di mansion sebelum rendi pulang tapi bukan mbiil namanya yang hanya patuh.

kelakuan mbiil mungkin sedikit berubah dengan keadaan di luar negri dulu,waktu mbiil di luar negri keluarga mbiil tidak terlalu mengekangnya karena takut mempengaruhi psikisnya mbiil.

mbiil yang terus berlari tak tentu arah mengakibatkan kakinya terpeleset dan terkilir "akh sakit!"

tubuhnya langsung tersungkur ke tanah akibat kakinya yang ngilu "sial banget hidup gw!"

mbiil yang sedang memijit mijit kakinya sendiri tiba² merasakan tubuhnya melayang begitu saja "akh..lepas!"

"diam sayang!"

mbiil yang bersikeras turun dari pangkuannyapun langsung diam seketika "mas" ucap mbiil sambil menunjukan deretan gigi putihnya.

rendi memasukan mbiil ke mobil dan segera memijit mijit kaki mbiil yang terkilir tadi.

"sakit mas udah"

"diem!" tegas rendi dengan tatapan tajamnya begitu menusuk hingga mbiilpun membeku dan diam.

"siapa yang izinin kamu keluar?"

mbiil hanya menunduk takut² rendi sudah seperti setan bertanduk saja "aku bosen mas di mansion terus"

"kenapa engga menghubungi aku!"

"buat apa pasti engga boleh"

"sekarang tuh waktunya kamu tidur siang dan waktunya kamu istirahat bukan kelayaban sayang!"

"tapi aku bosan mas"

"kamu mulai nakal yah padahal cuma satu tahun kamu engga bersama denganku tapi kamu sudah mulai nakal"

mbiil hanya menggembungkan pipinya "siapa juga yang nakal"

"kamu harus dapat hukuman karena kamu nakal"

"ish tapi mas aku tuh udah terbiasa bebas waktu aku di luar negri semua ngasih aku kebebasan ko"

"itukan dulu dan itu oleh keluargamu sekarang kamu sama aku dan kamu harus nurut sama aku!"

"tapi mas...".

"tidur nanti aku bangunin kalau sudah sampai mansion"

"orang engga ngantuk di suruh tidur aku bungan ngantuk tapi sakit kaki kali!" cibir mbiil pelan

"kenapa menggerutu seperti itu aku denger kamu loh mau tidur sendiri apa aku bius kamu!"

"ish apaan sih"

"satu"

"dua"

"iya² mas aku tidur" mbiil memejamkan matanya supaya rendi tidak memarahinya tapi lama kelamaan mbiil malah tidur beneran dan terdengar dengkuran halus.

"kamu nakal aku harus extra lagi jagain kamu kehidupanmu dulu tanpa aku membuat kamu menjadi pembangkang istri nakal!"

rendi berbicara sendiri sambil mengelus rambut mbiil yang agak lepek akibat keringat yang tadi bercucuran.

"akh sakit mas ampun sakit sakit mas akh udah mas udah hiks hiks"

rendi tak mendengarkan jeritan jeritan mbiil rendi dengan telaten mengompres dan mengurut sedikit demi sedikit kaki mbiil yang tadi terkilir.

"diem mau aku sekalian patahin hm? biar bisa diem nurut sama aku"

"mas iih bicaranya engga boleh kayak gitu mas"

"kamu nakal engga nurut sama suami kena karmanyakan!"

"maaf mas"

"untuk saat ini aku maafin tapi untuk nanti liat saja aku bakal ngehukum berat istri nakalku ini"

mbiil hanya memutar bola matanya jengah "posesif"

"biar yang penting istri nakalku baik² saja!"

"sekarang kamu makan! aku suapin yah?"

"aku bisa sendiri mas!"

tak banyak bicara rendi mengambil piring berisi makanan dan menyuapi mbii "aaa.." tangan rendi sudah di depan bibir mbiil dengan sesendok nasi beserta lauk pauknya.

tapi mbiil hanya diam tak menanggapi terlalu malas dengan sikap rendi sekarang mbiil lebih berani mengeluarkan isi hatinya dari pada dulu yang mungkin sedikit penurut tapi entah nanti mungkin rendi akan membuatnya kembali tunduk.

"mppttthh.."mbiil memukul mukul bahu rendi supaya melepaskan bibirnya tapi nihil rendi malah memperdalam ciumannya dan menahan tengkuk mbiil.

"hah hah.."mbiil meraup oksigen dengan rakus akibat kelakuan rendi "rendi kamu jahat iih" upss! mbiil langsung menangkup bibirnya yang kelewat nakal.

"apa hm? udah berani manggil nama aku udah berani ngebantah!"

"maaf mas,emm matanya engga usah melotot gitu aku takut" dengan polosnya mbiil berkata seperti itu pada rendi memang sekarang rendi sedang menatap tajam istri nakalnya.

"kamu harus mendapat hukuman!"

"mas maaf mas please ya ya ya"

"makan!"

mbiil langsung melahap makanan yang di berikan rendi berharap rendi tak marah lagi.

"kenyang mas" baru saja beberapa suap mbiil sudah kenyang oh sungguh suapan rendi begitu besar bayangkan satu sendok penuh nasi dengan lauk dan sayuran sudah seperti memberi suapan sapi saja menurut mbiil.

"habiskan!"

"mas"

"hukuman di tambah!"

"ish apa² kena hukuman" cibir mbiil tapi rendi tidak menanggapinya

mbiil melanjutkan makannya sampai habis ah rasanya perutnya ingin meledak akibat ulah rendi.

"tidur!"

"jangan pernah berpikir untuk kabur lagi dan jangan pernah kamu turun dari tempat tidur sebelum aku ngizinin kamu turun! sampai kaki kamu sakit lagi aku bakal tambah hukuman buat kamu!"

"aish,mas masa aku harus tidur aku tuh udah ...."

rendi menatap tajam mbiil tak bisa berkutik mbiil mati kutu di buatnya hanya dengan tatapannya saja sudah diam seribu bahasa apalagi kalau lebih mbiil bergidik ngeri membayangkannya.

mbiil menarik selimutnya menghindari tatapan rendi yang menusuk sampai jantung kalau lama² melihatnya bisa sakit mata pikir mbiil.

tapi tak lama rendi membuka selimutnya dan membenarkanya sampai sebatas dada "jangan nakal aku engga akan galak² kalau kamu nurut ingat itu!"

mbiil hanya diam entahlah kehidupannya sekarang berubah lagi seperti dulu kehidupan yang selalu di kekang oleh rendi.

tak lama mbiil pun tidur rendi hanya tersenyum melihatnya dan meninggalkannya niatnya ingin membersihkan diri.

aq up sempat moodku hancur karena jempol kalian yang tak mau hanya memencet bintang saja,tapi aq harus semangt tak semua pembaca gelap 😊 ayo ramein sama vote dan comen makasih

Posessive Rendi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang