sudah dengan cara apapun dan jurus jitu rendi mengajak mbiil ke rumah sakit untuk chek up ke dokter kandungan tapi mbiil enggan untuk pergi mbiil berpikir ini hanya sakit biasa hanya masuk angin.
rendi sudah membujuk mbiil rendi ingin mengetahui kepastian dari pemeriksaannya kemarin apakah benar mbiil sedang berbadan dua atau itu hanya sakit biasa.
"ayolah sayang yuk kita chek up aku udah nagtur jadwal buat kamu ke dokter kandungan"
"mas bukan aku engga mau aku malas dan mana mungkin aku secepat itu hamil lagi mas"
"sayang kemarin aku udah periksa kamu dan ada yang janggal jadi aku ingin memastikan bahwa itu benar atau salah"
"iya tapi nanti aja aku malas mas aku engga enak badan lemes mual pusing"
rendi hanya bisa menghela napas istrinya ini susah sekali untuk di bujuk "ok kalau kamu mau ke rumah sakit aku kabulin satu permintaan kamu apapun"
wajah mbiil langsung berbinar binar pasalnya dari kemarin dia ingin sekali makan rujak dengan mangga yang asem.
"bener aku boleh minta apa aja serius"
"iya serius mau apa hm?"
mbiil seperti anak kecil yang mendapatkan balon begitu bahagianya "aku mau rujak dengan mangga yang masing mentah enak tuh seger" uuh membayangkannya saja sudah membuat air liur mengalir.
"engga itu bisa buat maag kamu kambuh!"
"ish tadi apa aja boleh aku minta tapi mau rujak aja engga boleh"
"iya boleh apa aja asal engga membahayakan buat kamu"
"aku cuma mau rujak aja simple itu aja ko engga yang aneh²"
"ok aku kasih keinginan kamu tapi sekarang kita ke rumah sakit!"
"rujaknya dulu baru ke rumah sakit"bujuk mbiil
"NO! kerumah sakit dulu baru aku kasih rujaknya"
"iya² aku siap² dulu"
"istri pintar jan lama² mandinya nanti masuk angin jan berendam dulu awas kalau lama aku dobrak tuh pintu kamar mandinya!"
mbiil tak menjawab hanya melengos pergi sudah bodo amat lah sama suami yang bawelnya engga ketulungan.
rendi hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya yang udah bikin rendi sangat² mencintainya dan engga mau kehilangannya.
30menit mbiil sudah siap dan sekarang di hadapkan dengan sarapan yang membuatnya mual.
"sarapan dulu yah"
hanya gelengan yang mbiil lakukan sebagai jawaban melihat makanan saja rasanya sudah membuat perutnya mual entah kenapa dengan badannya ini.
"enek mas"
"sayang kamu harus makan nanti kamu sakit loh makan yah"
"mau rujak aja"
"iya tapi kan harus makan dulu ke rumah sakit baru deh rujaknya aku kasih ok"
mbiil hanya bisa menghela napas tidak taukah rendi perutnya seakan akan di kocok² mual sekali.
setelah sarapan yang penuh drama mbiil dan rendi pun berangkat ke rumah sakit.
mbiil dan rendi langsung menemui dokter kandungan yang sudah rendi jadwalkan.
"silahkan dr.rendi dan ibu silahkan masuk" ucap dokter kandungan itu
sedari turun dari mobil mbiil tak melepas tangannya kepada rendi saking takutnya ketakutakan mbiil akan rumah sakit dan alat dokter masih saja sama dan mungkin tak akan hilang.
mbiil dan rendi langsung masuk mbiil langsung di baringakan di tempat tidur yang sudah di sediakan.
suster membuka baju mbiil memperlihatkan perutnya dan mengoleskan gel ke perut mbiil dokter langsung mengarahkan alat berbentuk panjang ke perut mbiil.
"dr rendi bisa liat ke monitor" ucap dokter kandungan itu.
"ini rahim ibu nabila wah kayaknya benar dugaan dokter rendi istri anda hamil"
"mana dok!"
"wah selamat ya dok ternyata calon janin bayi anda kembar ini liat dok titik ini karena masih sangat kecil jadi belum terlihat jelas"
"sayang kamu hamil" rendi sangat sangat bahagia
mbiil hanya bisa menitikan air mata tak kuasa menahan air mata bahagianya.
"ok sekarang dokter rendi dan ibu nabila silahkan duduk dulu ada yang perlu saya beritahu"
rendi membantu mbiil bangun dari tempat tidur dan memapah mbiil untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"saya akan memberikan penjelasan makanan dan minuman apa yang boleh dan tidak boleh di makan dan di minum"
"baiklah makanan yang tidak boleh di makan sayur² mentah,daging mentah seperti sate pun tidak boleh dan untuk minumannya soda,kafein itu tidak boleh yah bu mungkin untuk lebih sepesifiknya dokter rendi pun mengetahuinya"
"kalau makan rujak boleh engga dok?" dengan semangatnya rendi bertanya membuat mbiil mendelik kesal.
"boleh kan dok siapa bilang engga boleh!" belum saja dokter kandungan itu menjawab mbiil sudah menjawabnya terlebih dahulu
baru saja akan dokter kandungan itu sudah mendapat pelototan dari rendi nyali dokter itupun langsung menciut kalau salah bicara bisa² pekerjaan sebagai dokternya hilang.
siapa yang tak kenal rendi dokter sekaligus yang mempunyai rumah sakit ini.
"emm begini ya bu silahkan ibu konsultasikan selanjutkan kepada dokter rendi mungkin dokter rendi tau apa yang lebih baik buat anda"
"ko gitu anda kan disini dokter kandungannya"
"eit sabar sayang kamu engg boleh emosi ingat calon bayi kita ada dua loh jangan lupa sekarang kamu punya tanggung jawab besar ok!"
rendi menenangkan mbiil yang sudah akan marah² pasalnya sedari tadi sudah ingin sekali rujak tapi rendi selalu memberikan alasan.
"baiklah sekarang saya resepkan obat dan vitamin buat janin anda semoga janin anda sehat,ibunya juga sehat"
"makasih dok saya permisi"
"iya sama² dokter rendi hati²"
rendi memapah lagi mbiil ternyata di luar pintu sudah di sediakan kursi roda untuk mbiil.
"buat apa mas?"
"buat kamu lah ayo duduk kamu tuh engga boleh kecapean harus banyak istirahat makannya aku suruh bawain kursi roda buat kamu"
"mas aku tuh hamil bukan lumpuh engga bisa jalan mas"
"iya aku tau ini demi keselamatan bayi kita kamu engga mau kan calon bayi kita kenapa napa!"
"tapi kan.."
baru saja mbiil akan protes rendi sudah memangku mbiil dan mendudukannya di kursi roda "duduk dan diam!"
"ish..pemaksa"
Aq up neh yang udah nanyain aq up maaf yah lama soale buanyak tugas emak² nya lagi musim ulangan jadi riweh 😭 ayo vote dan comen ramaikan comen dan votenya goyangkan jempol kalian ...😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Rendi
Teen Fictionsequel dari posesif overprotective doctor! "kamu seutuhnya milikku jangan sampai ada yang menyentuhmu walaupun sedikit karna akan ada hukuman menanti bukan cuma buat laki2 itu tapi buat kamu juga sayang!!" "aku suamimu aku berhak mengatur semua kehi...