"Mas aku takut mas"
"ada aku selalu bersamamu sayang"
rendi mengecup wajah mbiil yang terlihat pucat pasi karena takut air mata mbiil tak kunjung reda terus mengalir saking takutnya.
rendi mengenggam tangan mbiil yang tidak di infus "terima kasih kamu sudah mau berkorban demi anak² kita"
"sudah kewajiban aku mas sebagai calon ibu ini perjuanganku yang sesungguhnya"
tak sadar rendi menitikan air mata entah air mata bahagia atau air mata kesedihan.
"kamu sudah dewasa kalau seperti ini"
tak lama perawat datang ingin membawa mbiil ke ruang operasi "ibu nabila sudah siap kita akan melakukan langkah² sebelum operasi"
"saya siap" ucap mbiil sambil dalam hati terus merapalkan doa supaya semuanya selamat dan tak kurang satu apapun.
dengan hati² perawat itu mendorong blangkar mbiil memasuki ruang operasi di sana sudah ada dokter dan beberapa suster dan perawat.
"sebaiknya dokter tunggu di sini terlebih dahulu nanti kalau ibu nabila sudah siap kami akan memberitahukan anda"
"baiklah jaga istri saya jangan sampai ketakutan dan jangan sampai dia histeris "
"dengan sepenuh hati kami akan jaga istri anda sebaiknya anda berdoa mudah² semua lancar ibu dan bayinya sehat"
di dalam ruang operasi mbiil hanya bisa menitikan air mata terus menerus karena takut melihat alat² dokter yang banyak dan ruang operasi yang dingin dan mencekam.
"baik ibu kami akan melakukan memulai melakukan operasi sesar harap ibu tenang supaya kami dapat menjalankan operasi dengan lancar"
"silahkan ibu bangun dulu duduk saja kami akan menyuntikan bius dahulu di punggung anda"
mbiil hanya pasrah sekarang dia seakan tidak punya tenaga apapun hanya untuk menjawab pun dirinya tak sanggup saking takutnya.
sedari masuk ruang operasi mbiil sudah memakai baju operasi yang hanya menutupi bagian depannya saja.
"bu tahan yah" beberapa suster sudah membungkukan mbiil dan menahnnya supay pas jarum suntiknya di tancapkan mbiil tak bergerak.
"akhh..sakit hiks hiks"
"tahan bu sebentar lagi tahan" suster yang menahan mbiil pun bertambah takut² mbiil bergerak dan membahayakan dirinya.
"sudah ibu bisa kembali berbaring"
"baiklah kami akan memulainya setelah obat bius bekerja kami hanya melakukan bius regional jadi ibu hanya merasakan mati rasa di bagian bawah saja"
"ibu kenapa sedari tadi nangis terus" ucap salah satu suster sambil mengelap air mata mbiil yang terus terjatuh.
"takut hiks hiks"
"ibu jangan takut yak ibu engga akan merasakan sakit ko jadi jangan takut sebentar lagi dokter rendi akan kami persilahkan masuk untuk menemani ibu tunggu yah"
"mbiil hanya menggangguk pelan"
tubuhnya sekarang sudah mati rasa alat² sudah menempel dimana deru motir untuk mengetahui detak jantung mbiil dan dentingan alat² dokter yang hanya terdengar.
"ibu sudah mati rasa bu kakinya coba di angkat bu"
"akhhh...susah dong"
"saya cubit sedikit ya bu kalau tidak sudah tidak terasa apapun bilang ya bu"
mbiil hanya mengangguk bagian bawah tubuhnya seakan hilang sudah tak terasa apapun.
"sakit bu" mbiil menggeleng pelan "baiklah kita akan mulai operasinya kami akan mempersilahkan dokter rendi masuk untuk menemani ibu"
setelah di perbolehkan rendi masuk dengan tergesa ingin melihat istrinya yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
"sayang tenang yah sayang aku di sini"
"mas takut tenang yah operasinya akan segera di mulai kamu engga akan merasakan apapun"
"kami akan memulainya bu dan dokter"
"ya dok silahkan"
selang beberapa menit perut mbiil seakan akan merasa di aduk² dan di taruk taruk.
"mas.." mbiil merasa tidak nyaman dengan rasanya tapi dia bertahan.
"sabar yah aku di sini nemenin kamu kamu kuat kamu ibu tangguh" rendi terus mengecup² dahi mbiil dan menyeka air mata mbiil yang sedari tadi terjatuh tak henti²nya.
10 menit berselang terdengar tangisan bayi "oe oe oe" "selamat ibu bayi anda laki²" suster langsung membawa bayinya untuk di bersihkan.
tak lama dokter langsung mengeluarkan bayi ke dua mbiil terdengar lagi tangisan bayi tapi ini tidak terlalu keras tangisannya tidak seperti bayi pertama "oe oe oe" "selamat ibu bayi ke dua anda perempuan" suster juga langsung membawa bayinya untuk di bersihkan.
"silahkan dokter rendi mengadzani bayi² anda"
"tunggu yah aku mau mengadzani bayi² kita nanti aku ke sini lagi"
mbiil hanya mengangguk terlihat rendi mengeluarkan air mata kebahagian tak terkira akhirnya twin babynya bisa melihat dunia ini.
dengan haru bahagia rendi mengadzani bayi laki² nya dahulu setalah itu rendi mengadzani bayi perempuannya.
"silahkan dokter rendi bisa melihat kelengkapan bayi² anda"
suster memperlihatkan seluruh tubuh bayi "jari tangan lengkap ya dok,sekarang kita lihat jari kaki lengkap baik semua bagus ya dokter rendi"
rendi mengangguk dan sekarang kita lihat bayi perempuan dokter rendi "jari tangan lengkap,jari kaki lengkap semua lengkap dan sehat ya dokter rendi namun sepertinya bayi perempuan anda kurang dalam berat badan namun tidak apa² masih dalam batas wajar karena ibu nabila mengandung kembar jadi bisa salah satunya mengalami kurang berat badannya"
"baik akan kami bawa untuk menemui ibunya dokter rendi bisa menunggui istri anda lagi"
rendi tak menjawab apapun dia bergegas menemui mbiil lagi setelah mendengar penjelasan suster dan dokter anak tadi.
"ibu ini bayi pertama ibu laki² ya bu" suster sengaja mendekapkan bayi mbiil di dada mbiil.
"mas ini bayi aku"
"iya ganteng,ini kakaknya laki² sayang"
mbiil hanya bisa menitikan lagi dan lagi air mata kebahagian tak terkira bisa mengandung dan melahirkan sungguh luar biasa.
"baiklah kami akan membawanya ke ruangan bayi dan ini bayi ke dua anda perempuan" dengan hati² suster juga mendekapkan bayinya di dada mbiil.
"cantik mas" terlihat senyum kebahagian di wajah mbiil walaupun operasi masih berlangsung tapi mbiil sudah merasa lega.
aq up neh yang mau twin baby nya cwok ma cwek aq kasih kalian satu serven ma aku 😂 ada yang mau rekomendasi nama kah twin baby nya silahkan aq tunggu,ayo jangan lupa vote dan comennya makasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Rendi
Dla nastolatkówsequel dari posesif overprotective doctor! "kamu seutuhnya milikku jangan sampai ada yang menyentuhmu walaupun sedikit karna akan ada hukuman menanti bukan cuma buat laki2 itu tapi buat kamu juga sayang!!" "aku suamimu aku berhak mengatur semua kehi...