31. SEMAKIN MENDEKAT

23 10 0
                                    

Ke empat cowok tersebut berjalan di koridor sekolah. Siapa lagi kalau bukan Reza dan teman-temannya. Kali ini, tidak ada Shania dan Afnita yang biasanya selalu bersama mereka.

Siswa-siswi menatap mereka dengan kagum. Sudah tentu kagum akan ketampanan dan juga kebutuhan finansial mereka yang selalu terpenuhi, bahkan berlimpahan.

"Woy Rian! Bagi dikit napa, sih! Pelit banget, lo!!"

"Iya! Kita minta dikitttt aja, ya???"

Rian menggeleng. Cowok itu menguyah pisang goreng sambil berusaha menyembunyikan pisang goreng yang masih ada di kantong kresek.

"Ngwak bwoleh!!" ujar Rian dengan uut penuh dengan pisang goreng
Sedangkan Reza hanya diam. Bukan berarti ia tidak menginginkan pisang goreng tersebut. Tapi ia menunggu saat yang tepat untuk mengambilnya.

Maklum. Reza tidak ingin repot-repot utuk ikut berdebat.

Aldo berdecak. "Lo jadi orang pelit banget, sih!!" ketusnya.

Rian tidak menanggapi. Cowok itu sibuk mengunyah pisang goreng. Ia pun berjalan sedikit menjauh dari teman-temannya, takut jika mereka berusaha mengambil pisang gorengnya lagi.

Arga merasa kesal. Mereka ber empat memang menyukai gorengan tersebut. Bahkan sangat menyukainya. Hanya saja, pisang goreng yang di jual di kantin sudah ludes di borong oleh Rian, si manusia pelit.

Tunggu-tunggu. Bukannya dirinya juga pelit kalau berhubungan dengan pisang goreng? Arga menepuk jidatnya. Kenapa dia bisa melupakan fakta tersebut?

Di kejauhan, Arga melihat seorang cewek yang berjalan sedikit kesusahan dengan tumpukan buku yang ada di tangannya.

Arga tersenyum tipis saat mengetahui siapa cewek tersebut. Ia langsung menghentikan langkahnya.

"Kalian duluan aja! Gue ada urusan!"

Setelah mengatakan itu, Arga langsung pergi menuju cewek tersebut.

Teman-temannya mengerutkan kening. Merasa heran dengan apa yang akan di lakukan cowok itu. Mereka bertiga menghentikan langkahnya dan menyaksikan Arga dari kejauhan.

Reza menoleh ke arah Rian. Ia sumringah, saat tau bahwa sahabatnya ini sedang fokus dengan Arga.

Dengan pelan Reza mengambil satu pisang goreng dari kantong kresek yang sedaritadi di pegang oleh Rian.

Aldo yang melihat itu juga tidak tinggal diam. Ia juga ikut mengambil pisang goreng tersebut secara diam-diam.

Setelah mendapatkannya, ia bertosan dengan Reza. Lalu mulai memakan pisang tersebut sambil ikut memperhatikan Arga.

***

Fala membawa tumpukan buku yang ada di tangannya dengan susah payah. Ia harus segera membawa buku-buku ini ke perpustakaan. Jika tidak, maka kupingnya akan panas mendengar ceramah panjang dari pak Jejep.

"Butuh bantuan?"

Fala langsung melihat ke samping. Ia melihat Arga yang sedang berdiri sambil memasukkan ke dua tangannya di saku.

Fala menggeleng. "Ngak!"

"Yakin!??"

Fala berdecak. Kenapa cowok ini selalu ada di mana-mana? Malas sekali rasanya jika harus bertemu dengannya.

"Iya!" jawab Fala sinis.

Arga mengangkat bahunya, acuh. "Oke!"

FRIEND AND LOVE STORY (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang